AP - 4

5.2K 734 17
                                    

Beberapa hari terakhir ini membingungkan Mark

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Beberapa hari terakhir ini membingungkan Mark.

Bertemu seorang supermodel yang ternyata adalah muridnya merupakan hal pertama yang membuatnya bingung. Siswa itu tidak mengenalinya sebagai dosen dan jangan dilupakan bahwa siswa tersebut tidak berhenti memuji pahanya.

Dan siswa yang sama menyerahkan undangan peragaan busana di Seoul Fashion Week kepadanya juga merupakan salah satu dari berbagai hal yang membingungkannya.

Pada titik ini, dia tidak akan terkejut jika dia akan duduk di samping banyak superstar selama pertunjukan atau bertemu banyak supermodel di belakang panggung.

Mark, menjadi dirinya sendiri, tentu saja, menolak tawaran Jeno pada saat pertama, mengatakan 'dia tidak terbiasa dikelilingi barang-barang mewah seperti itu' dan 'aku bukan orang yang suka pesta'.

Tapi Jeno memohon, sambil cemberut, dia mengatakan bahwa dia ingin menunjukkan sisi kerennya pada Mark.

"Kamu sudah melihat sisi memalukanku, Profesor." Jeno berkata.

"Biarkan aku menunjukkan siapa aku sebenarnya melalui fashion week itu."

Jeno juga bersikeras agar Mark datang di sore hari saja sehingga dia tidak perlu meninggalkan kelas.

Betapa perhatiannya.

Mark tidak tahu apakah ini karena dia yang penasaran atau hanya karena dia ingin melihat Jeno tersenyum.

Atau hanya dia yang lemah akan hal-hal lucu yang dilakukan Jeno. Mark tahu ukuran badan Jeno tidak bisa dibilang kecil tetapi pria tersebut selalu tampak sangat kecil ketika dia cemberut, hati Mark tidak kuat jika disuguhi pemandangan Jeno yang cemberut.

Namun, ini sudah terlambat bagi dirinya untuk menyesal kan? Dia sudah terlanjur menyetujui undangan fashion week yang dikirim oleh Jeno.

Setelah bertemu Jeno pada hari itu, dia membuka lemari pakaiannya beberapa kali setiap hari, mencari pakaian yang bisa dia pakai untuk menghadiri fashion week tanpa mempermalukan dirinya sendiri maupun Jeno.

Mark diam-diam mengutuk dirinya sendiri setiap kali dia pulang kerja dan membongkar lemari. Dia benar-benar memakai kemeja yang sama dengan warna yang sama pula, hitam. Dia juga hanya memiliki enam pasang sepatu yang sama dengan warna berbeda dan tidak memiliki pakaian formal kecuali pakaian kerjanya. Dia mungkin akan hanya bisa menangis saat fashion week sudah mendekat.

Tapi pikirannya yang cemerlang tidak mengecewakannya. Dia tiba-tiba mengingat Haechan, seorang teman yang sudah dia kenal semenjak dia kecil. Haechan bekerja sebagai fotografer di perusahaan permodelan. Dia mungkin bisa memberikan satu atau dua bantuan untuk Mark.

Dia menghubungi nomor Haechan dan berjalan mondar-mandir di kamarnya.

"Hyung?"

Mark bersorak kegirangan. "Haechan!"

Assistant Professor - MARKNOWhere stories live. Discover now