-More Than Your's Sugar baby-

~~Sugar baby~~

First
Sebuah keputusan besar yang aku buat

Cerita ini beda dari yang lain , karna aku gak melulu angkat cerita dengan tokoh dari idola kpop favorit aku.

Jadi kali ini aku coba bikin cerita yang bisa di baca sama kalangan biasa.

Buat para kpopers kalian boleh memvisualisasikan siapapun di sini sesuka kalian 😄😄😄

Semoga kalian suka ya sama cerita aku

Happy reading

-More than your Sugar baby-

Derap langkah terdengar menggebu gebu di lorong yang sudah sangat sepi karna keadaan yang sudah larut malam

Dengan langkah terburu buru aku segera menuju ke ruang gawat darurat karna kondisi ibuku yang sakit keras.

Dengan langkah cepat aku segera membuka pintu dan tampak seorang dokter dan perawat yang sedang menangani ibu ku.

Ibu ku saat ini memang sakit keras , ia terkena kanker ganas yang sudah hampir 80 persen menguasai tubuh nya , belum lagi keadaan nya sekarang koma akibat trauma otak karna ia juga mengalami kecelakaan beberapa hari yang lalu saat menyebrang jalan.

Aku anak yatim , ayahku telah meninggal ketika aku berumur sepuluh tahun dan aku anak tunggal.

Namaku Rubby umur ku 23 tahun dan aku putus pendidikan karena ibuku sakit keras.

Namun penampilan ku tak seperti anak seumuran ku.

Aku terlihat lebih dewasa dari umurku. Kadang orang berpikir aku orang yang sudah berumur 30 tahunan.

Aku tak bisa membagi waktu antara sekolah dan belum lagi mengurus butik milik ibu ku apa lagi sekarang beliau sakit. Dan alhasil ku korban kan semua pendidikan demi merawat ibu

Keluarga kami lumayan berkecukupan karna memang butik milik ibuku terkenal dan banyak pelanggan.

Singkat cerita

Aku langsung menuju ranjang di mana ibu ku terbaring lemah. Sebelum itu aku memakai baju khas rumah sakit karna memang tak bisa sembarang masuk di dalam ruangan ini.

Aku dengan segera menggenggam tangan ibuku dengan lembut seraya mengusap nya pelan.

"Bagaimana keadaan ibu saya dok ?" Tanya ku dengan nada lirih

Dokter yang menangani ibu ku bernama dokter malik . Dokter baik hati yang selama ini merawat ibu ku kurang lebih sudah tiga tahun

Ia menghela nafas panjang

"Tidak ada perubahan" ucap nya pelan sambil menatapku dengan tatapan iba

Aku mendengar nya pun meneteskan air mata ku

Ku genggam erat tangan ibu dan menangis namun tak mengeluarkan suara

Sungguh sakit saat harus menahan tangisan dalam diam.

Ku lihat wajah pucat ibu dengan perasaan hancur tak tahu harus apa lagi segala upaya sudah aku lakukan agar ibu sembuh namun semua itu sia sia.

"Berdoa saja buat kesembuhan beliau karna kami juga akan berusaha demi kesembuhan ibu mu rubby" ucap dokter malik kemudian keluar di ikuti oleh empat orang suster.

Aku tak tau harus berbuat apa lagi. Aku hanya bisa menangis dalam diam menahan rasa hancur nya melihat keadaan ibu ku.

"Ma , mama harus kuat ya ma , Rubby selalu di sini buat mama" ucap ku sambil menahan air mataku untuk tak jatuh lebih banyak lagi.

Aku menatap lamat lamat seinci demi inci wajah pucat ibu.

Tak tahu lagi cara bagaimana ibu sembuh dari sakit nya.

Kadang aku mengeluh , capek , marah, kenapa Tuhan memberi ku cobaan separah ini.

Namun aku juga tak berdaya , tak bisa sepenuhnya menyalahkan sang pencipta.

Tugasku hanya lah menjaga ibu dan mengupayakan kesembuhan nya sekarang

*****

Matahari mulai menerangi dari balik tirai , tak terasa jika aku tertidur di samping ranjang ibuku.

Aku segera membuka tirai dan sedikit membuka jendela agar
Udara segar masuk ke dalam ruangan yang bau obat khas rumah sakit.

Aku menuju kamar mandi yang ada di dalam ruangan kamar ini dan mencuci muka.

Aku menghampiri ibuku , aku duduk di samping nya dan berbicara kepada nya berharap ia sadar dari tidur panjang nya.

"Ma , rubby di sini , rubby kangeenn banget sama mama , mama bangun dong , rubby kangen pengen ngobrol lagi sama mama , mama cepet sembuh ya" tak ada jawaban karna memang ibuku belum sadar

Aku menghela nafas lirih dan penuh pasrah.

"Rubby mau kerja dulu ya ma , doain semoga butik kita ramai".

Aku pun mencium kening ibuku kemudian berlalu pergi.

Tbc~~~~