2.sakit

7 0 0
                                    

Akibat semua perbuatan kemarin sore, gadis itu kini hanya meringkuk ringkih diatas kasur dengan beberapa selimut tebal yang menyelubungi tubuhnya.

Psikiater nya hanya menatap jengah dan jengkel.

"Berapa lagi harus ku peringatkan?, Akui saja mentalmu sudah pulih. Jangan membohongi diri sendiri."

Kira kira begitulah kata-kata dokter 18 tahun itu sebelum meninggalkan ruangan. Menyisakan Agessa dengan segudang rasa bimbang.

****

"Kenapa lagi hari ini?"

Dokter muda itu kembali datang ketika pihak rumah kembali menghubunginya. Pasti soal Agessa, sudah tertebak.

"Bisa rahasiakan kesembuhanku?"

Dokter itu menatap dingin kearah manik Agessa. Sebelum akhirnya pergi begitu saja.

Agessa mendengus, menyesap teh hangatnya dan menyuapkan beberapa keping biskuit kedalam mulutnya. Setelahnya membuka-buka akun sosial media miliknya.

Line!

Gadis itu terlonjak. Menekan notifikasi yang baru muncul.

Id tidak dikenal.

Tiga untai kata yang terlihat pada sensornya cukup membuat jiwa pada penasaran Agessa bangkit.

Gadis itu menekan keyboard dan mengirim balasan sekenanya.

Line!
09.57
"Eh?, Hai! Agessa Bunga bukan?"

Agessa membuka room chat nya kembali. Mulai mengetikkan sesuatu.

"Iya, saya Agessa. Siapa ya?"
09.59

"Saya dokter baru anda. Pak Lucas sepertinya sudah pusing. Haha"
10.03

Oh, dokter pengganti rupanya.

"Haha, mungkin iya. Semoga betah dokter."
10.04

"Sudah seharusnya saya betah, benar begitu?, Kirim lokasi rumahmu ya!"
10.04

You send located
"Boleh tau siapa nama anda?"
10.05

Agessa sedikit lama menunggu, meletakan layar pipihnya dan bergelung kembali kedalam selimut.

Line!

Gadis itu sedikit mendongak, lalu segera menyambar handphone nya untuk melihat siapa yang menimbulkan notifikasi nya.

"Terimakasih!"
"Saya Jeno, senang bertemu denganmu!"
10.06

Ah, dokter nya ramah sekali. Agessa boleh meleleh tidak?

****

"Wah!, Dokter baru saya?"

Jeno mengernyit, sedari yang dia tahu, Agessa adalah gadis gila. Tapi yang dia lihat kali ini, gadis cantik dengan sanggul bawah yang acak-acakan namun terlihat natural.

"Saya waras, jangan takut."

"Bukannya kamu gila?"

Agessa menggeleng dengan kontan. "Saya sudah sembuh tau!"

"Lalu?, Kenapa saya ada di sini?"

Agessa menggeleng acuh. "Papaku memang bodoh."

"Aku harus memberi tahu mereka, ini kabar bahagia!"

"JANGAN DI BERITAHU BODOH!!~"

Jeno tertegun, dia baru dikatai bodoh, dan dia kesal.

"Hey aku tidak bodoh!"

Agessa hanya melongo. Lalu segera menyadari apa yang terjadi.

"Eh? Eh?, MAAF DOK!, BATIN SAYA KELEPASAN!"

Jeno menatap Agessa kesal. Benar benar gadis cantik yang menyebalkan.

Neowana | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang