3.jalan

4 0 0
                                    

Agessa yang biasanya akan memulai sandiwara gila miliknya kini hanya bergelung gelung dibawah selimut tebalnya bersama benda pipih yang selalu menjadi alas tari jari jarinya.

"Jadi gimana?, Mau ikut saya ke Starbuck?"
08.49

Agessa terkejut, tentu saja!
Bahkan 3 bulan menikah dengan Rendhi dia tidak pernah diajak keluar. Dan sekarang diajak jalan oleh si dokter ganteng? Kenikmatan mana yang kau dustakan?

"Boleh!"
"Jemput jam 10 ya!"
09.00

"Telat lima menit nggak papa?"
"Saya masih nge rekap data kesehatan pasien."
09.02

"No problem!"
"Sampai nanti pak dokter!😆"
09.05

Agessa dengan cepat berlari menuju kamar mandi.

Lalu berteriak melengking menyuruh maid nya pulang. Tentu saja rumahnya akan kosong. Dan itu adalah salah satu surga kebahagiaan.

"Nyonya muda jaga diri, kami mohon pamit."

"Iyupp~~"

Setelahnya hanya terdengar suara gemericik air yang terdengar nyaring.

Agessa menuangkan hampir setengah botol sabun bayi kesukaannya kedalam bathtub miliknya. Dia harus wangi, benar begitu?

Tentu iya.

Klek!

Agessa dengan tergesa membuka pintu kamar mandi dan memilih baju favoritnya.

Dia seperti hendak pergi pesta hanya untuk ke Starbuck, repot sendiri.

Akhirnya setelah tiga puluh menit memilah. Pilihannya jatuh pada kemeja retro putih dan jeans abu panjang, dilengkapi sepatu kets dan topi baseball putih.

Ah dia tampak manis.

Bahkan Agessa juga jatuh cinta pada dirinya sendiri yang tengah berkaca di kaca full body kamarnya. Aneh bukan, haha.

"Gessa!, Tolong bukakan pintu!"

"IYA PAK!!, TUNGGU SEBENTAR!!"

"Cepat!"

Agessa berlari tergesa ke arah pintu depan.

"Eh!?, Kok lari lari?!"

Alis Agessa menukik sebal.
"Tadi bapak suruh cepat!"

Jeno tampak menampik kata-kata Agessa. "Saya tuh nyuruh cepat tapi nggak suruh lari. Mangkanya belajar bahasa Indonesia."

Agessa nampak semakin sebal. Kalau disuruh cepat tanpa lari berarti harus bagaimana?!, Teruntuk para lelaki yang membaca cerita ini, kalau kalian disuruh tetangga beli kecap cepet tanpa ngebut. Caranya gimana? Coba sini sharing sama Agessa.

"Saya nggak disuruh masuk nih?"

"PULANG AJA SANA PAK!!"

Agessa tampak berlari kedalam rumah namun tidak menutup pintu, memberi lampu hijau untuk Jeno mengakses ruang tamu.

"Kamu udah siap belum?"

"Saya masih mandi pak."

"Astaga saya liat anak perawan mandi."

Cklak!

"BAPAK SAYA GOROK NIH LAMA-LAMA!!"

Jeno hanya tersenyum tak bersalah lalu berlalu ke luar rumah.

"Kamu mau di dalem terus?!, Saya kunci nih ya?!"

"WEH!, KAN SAYA TUAN RUMAHNYA!"

Hanya saja mereka sama-sama tak tahu bahwa cctv di ruang tamu merekam segalanya.

Setidaknya mereka aman bila Rendhi belum mengetahuinya. Atau tidak, sandiwara yang sudah dibangun Agessa sejak 2 bulan lalu akan sia-sia.

Neowana | Huang RenjunWhere stories live. Discover now