Chapter 3

408 55 2
                                    

5 bulan kemudian.

“ Seokwoo.. Selamat pagi!”
Seokwoo berbalik menoleh kearah gadis yang menyapanya dengan sangat riang.

“ Eoh.. pagi Hyeyoon-a! “ Seok woo membalas sapaan gadis itu dengan senyum dibibirnya.

Hyeyoon sedikit berlari kecil untuk menyamai langkah kaki Seokwoo yang panjang.  “ Kau tidak datang bersama Kristal? “

“ Kristal ada pemotretan hari ini , jadi dia tidak kuliah! “ jelas Seokwoo , yang kemudian dianggukin oleh Hyeyoon.

Keduanya berjalan berdampingan menuju kelas. “ Belakangan ini Kristal dan Dania menjadi sangat sibuk ya “ ujar hyeyoon dengan nada kesepian.

Sudah 1 bulan semenjak Kristal dan Dania mendapat tawaran menjadi model,  keduanya menjadi sangat sibuk setelah pemotretan pertama mereka.

“ Benar! “ jawab Seokwoo, ia tersenyum geli melihat wajah sedih Hyeyoon.
Keduanya sampai dikelas dan mereka duduk di meja yang ada di pojok belakang,  menunggu Bora dan Daniel datang.

Selama dikelas beberapa gadis selalu melirik kearah Seokwoo,  Hyeyoon memperhatikan hal itu,  bukan hal baru sebenarnya, dimana pun mereka berkumpul Seokwoo dan Daniel selalu menjadi pusat perhatian gadis gadis.

Hyeyoon menatap Seokwoo yang terlihat sibuk dengan games di ponselnya.  Baik pria tinggi ini mau pun Daniel akan mulai sibuk bermain games ketika mereka sedang senggang. Hyeyoon menatap wajah pria itu dengan seksama, Seokwoo memiliki wajah yang sangat tampan,  alis hitam tebal, sorot mata yang sangat hangat,  hidung mancung , bibir atasnya agak lentik tapi malah itu yanh membuat bibirnya terlihat seksi, wajahnya sangat kecil dan porsi tubuhnya juga sangat sempurna. 

Sebagai seorang teman Hyeyoon harus mengakui bahwa pria tinggi itu sangat tampan, tidak heran dia selalu menarik perhatian gadis- gadis. Walau pun sangat tampan Seokwoo benar benar pria yang baik dan ramah. Dia tidak pernah memanfaatkan daya tariknya untuk bermain main dengan wanita, ia sangat setia kepada Kristal. Seokwoo orang yang sangat riang dan mudah bergaul dengan siapa saja, ia akan membalas sapaan siapa saja yang menyapanya,  baik kenal mau pun tidak .

Tapi dari yang Hyeyoon perhatikan ia bisa sangat cuek kepada gadis gadis yang ramah kepadanya namun mempunyai niat terselubung. Hyeyoon ingat kejadian sebulan yang lalu,  ada senior wanita yang mencoba menggodanya, hanya dengan satu kalimat singkat ia memukul mundur senior itu.

‘ Pergilah,  kau sangat mengganggu! '

Hyeyoon ingat bagaimana senior itu pergi dengan wajah sangat merah padam, ia tersenyum geli mengingat peristiwa itu dengan mata yang masih memandang pria itu.

“ Wajahku bisa berlubang jika kau menatapku seperti itu! “ suara bariton itu membuyarkan lamunan Hyeyoon .

Hyeyoon berkedip beberapa kali ketika ia menemukan mata Seokwoo menatapnya. Sesaat kemudian Hyeyoon tersenyum lalu mengalihkan pandangannya kearah pintu masuk.  “ Kenapa Bora dan Daniel belum datang ya? “ Hyeyoon mengalihkan topik.

“ Benar..  Kelas akan segera dimulai.! “ ujar Seokwoo.

Hyeyoon bernafas lega karna perhatian Seokwoo teralihkan. Sejujurnya entah mulai sejak kapan Hyeyoon merasa setiap kali pria itu melihatnya ia merasakan perasaan yang aneh, terkadang ia menjadi gugup dan canggung ketika hanya berdua saja dengannya. Terkadang Hyeyoon berfikir apakah dia menyukai Seokwoo? Tapi dengan cepat ia menepis semua itu,  sangat konyol jika ia menyukai Seokwoo, dan tidak seharusnya, pria itu adalah temannya dan juga merupakan kekasih dari temannya, Kristal.

Bicara mengenai Kristal, selain memiliki paras yang rupawan gadis itu juga memiliki sikap yang ramah dan baik, ia juga sangat sopan kepada siapa saja, tidak jauh berbeda dengan sikap Seokwoo, karna itu orang orang semakin melihat mereka sebagai pasangan yang serasi. Hyeyoon sangat senang memiliki teman seperti Kristal, sebagai seorang teman gadis itu sangat peduli kepada teman temannya, ia juga  selalu membelikan oleh oleh untuk teman-temannya ketika ia berpegian keluar negri ataupun dalam negri.

Hyeyoon melihat gantungan cantik di ponselnya, gantungan yang menyerupai karakter melody itu merupakan pemberian dari Kristal,
‘ karakter ini sangat mirip denganmu’ begitulah kata Kristal saat itu.

Hyeyoon kemudian menoleh arah ponsel pria yang duduk disampingnya, “ Seokwoo-ya “ panggilnya.

“ Hmmm” Seokwoo membalas tanpa mengalihkan pandanganya dari gamenya.

“ Bukankah Kristal memberimu gantungan ponsel? Kau menghilangkannya?” tanya Hyeyoon, ia tidak melihat ada gantungan diponsel pria itu, seingatnya ia sempat melihat gantungan itu diponsel Seokwoo.

“ Hmm.. seperti jatuh entah dimana” jawab Seokwoo singkat. Hyeyoon mengangguk, ia ingat gantungan ponsel Seokwoo dan Kristal merupakan couple item.

“ Selamat pagi!” sapa Daniel yang baru datang, nafasnya terlihat ngongos ngongosan. Hyeyoon dan Seokwoo menoleh kepada teman mereka yang baru datang, Daniel duduk di samping Hyeyoon.

“ Kenapa kau terlihat seperti habis lari jauh?” tanya Hyeyoon sambil tertawa kecil.

“ Haaa.. motorku mogok, aku harus mendorongnya!” Keluh Daniel sambil bersandar lelah dikursinya. Melihat keringat yang mengalir diwajah Daniel ia merasa kasihan. Hyeyoon mengeluarkan tisu basah dari tasnya dan menyodorkan satu lembar kepada Daniel, pria itu melirik tisu itu lalu menatap Hyeyoon.

“ Aku benar-benar tidak punya tenaga untuk mengangkat tanganku” ujar Daniel lemas, lalu memutar duduknya menghadap Hyeyoon dan memajukan sedikit wajahnya ke arah gadis itu.

Hyeyoon mengerti maksud pria ini, “ aigooo kau ini... badanmu saja yang besar tapi kau sangat manja” omelnya sambil  menghapus keringat diwajah mulus Daniel.

Daniel senang ketika Hyeyoon melap keringatnya , matanya terpejam dan bibirnya terus tersenyum. Hyeyoon tertawa geli melihat tingkah pria yang memiliki bahu yang sangat lebar itu. Walaupun memiliki tubuh yang kekar Daniel benar benar sangat manja, ia mempunyai sifat seperti anak kecil, manis dan menggemaskan.

Awal kenal dengan Daniel, Hyeyoon pikir dia sangat cuek dan dingin namun semakin ia mengenalnya, Hyeyoon menyadari bahwa pria itu memiliki kepribadian yang sangat menyenangkan, namun sifat yang paling menonjol adalah sifat manjanya. Tetapi Daniel hanya bersikap manja kepada Hyeyoon dan Bora, ia tidak pernah bersikap seperti ini kepada Kristal mau pun pada kakaknya Dania. Mungkin karna Dania adalah saudaranya karna itu ia enggan untuk bermanja – manjanya kepadanya, dan Kristal.. mungkin karna ada Seokwoo.

Seokwoo yang sudah menghentikan permainan gamenya sedari tadi memperhatikan keduanya dengan ekspresi yang tidak dapat diartikan dan sama tidak ada senyum dibibirnya.

****

Cukup segini dulu chapter 3 nya ya, terimakasih sudah membaca.

Akhir Kisah Mereka! ( ROHYE )Where stories live. Discover now