Dicium cihuy❗

16.4K 2.6K 943
                                    

Kangen kagak woy?


Debaran jantung tak lagi berdetak seperti biasanya, pipi panas seperti berada di suatu ruangan dengan salju di sekelilingnya, memerah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Debaran jantung tak lagi berdetak seperti biasanya, pipi panas seperti berada di suatu ruangan dengan salju di sekelilingnya, memerah. Dalam hati, Jeni ingin berteriak, bagaimana mungkin orang paling menyebalkan baginya meminta restu untuk menikahi dirinya.


"Sore nanti kita ke rumah mommy, minta restu," kata Sultan sambil mengangkat barbel.

Saat ini Jeni sedang termenung di ujung sudut ruangan tempat di mana Sultan berolahraga, helaan nafas panjang berulang kali Jeni lakukan, dirinya sangat gugup, atau bahkan sangat takut.

"Kenapa harus dadakan sih? Daddy cuma mau manfaatin saya, ya? Ayo ngaku!" tuduh Jeni membuat Sultan berjalan ke arahnya.

Jeni menekan ludahnya, bagaimana tidak? Sultan memakai baju tanpa lengan yang memperlihatkan otot tangannya yang begitu wOw sO sExSy.

"Emang kamu ada manfaatnya?" ucapan itu membuat Jeni mengatupkan bibirnya, sialan! Sultan jika bicara selalu begitu, menyakiti.

"Ada lah!" Jeni tak terima dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Sultan, enak saja walaupun Jeni bentukannya kayak lontong, tapi bermanfaat.

"Apa? Coba sebutin!" pinta Sultan berjongkok di depan Jeni yang sedang duduk sambil memeluk lututnya.

"Ee--eh, hm ... kalo saya gak bermanfaat, mana mungkin rumah segede dosa Daddy ini bersih?" tanya Jeni membuat Sultan tersenyum miring.

Sultan mendekatkan wajahnya di hadapan Jeni, hembusan nafas hangat Sultan terasa bagi Jeni.

"Anak pintar," ucapnya dengan suara berbisik membuat debaran jantung Jeni semakin tak terkontrol, gila bagaimana jika Jeni meninggoy?

Astaghfirullah Sultan berdosa banget buat anak orang kelenger nahan malu. Sultan tersenyum miring lalu bangun dan melanjutkan aktivitas olahraganya.

Hari ini Jeni tak diizinkan untuk membersihkan rumah, entah apa sebabnya. Hari ini juga Sultan akan mengajaknya untuk ke salon, tempat yang belum pernah Jeni kunjungi.

"DADDY, HOW ARE YOU?!"

Jeni berdiri dan keluar dari ruangan olahraga saat mendengar teriakan dari gadis kecil yang mencari ayahnya sambil memeluk boneka Annabelle kesukaannya. Jujur Jeni merasa aneh dengan boneka itu, mengapa seperti melihat Jeni dengan begitu lekat.

"Mama? Mama kenapa?"

Jeni langsung mengalihkan tatapannya dari boneka itu, boneka itu menatap tidak suka padanya, entah perasaan Jeni atau bukan, boneka itu menatapnya terus-menerus.

"Gapapa kok, nyari ayah kamu, ya? Ada di dalam sana," ucap Jeni membuat Aura mengangguk.

"JENI SIAP-SIAP SANA, ABIS ITU KITA LANGSUNG PERGI KE SALON!"

Om Sultan!Where stories live. Discover now