bab 2

791 66 0
                                    

Hinata duduk disebuah restoran terkenal yang telah direservasi oleh Madara ojisan untuk bertemuannya dengan lelaki yang akan dinikahinya. Hinata telah menunggu selama satu setengah jam duduk diruagan private namun belum ada tanda-tanda dari lelaki itu untuk datang.
“Haaa, akan ku tunggu sebentar lagi. Jika dia tetap belum datang maka aku akan pergi” pikir Hinata
Hinata kembali mengingat kejadian saat ulang tahun Madara ojisan saat madara ojisan memintanya untuk menikah dengan Uchiha Sasuke.
Hinata Pov
“Jadilah Uchiha, menikahlah dengan cucuku Uchiha Sasuke”. Ujar Madara tampa melihat kearah Hinata dan masih melihat ke depan
“hee, ojisan!” ujar Hinata kaget dan binggung sehingga suaranya seperti hanya cicitan kecil yang terdengar, bahkah Hinata tidak yakin dengan apa yang ia ucapkan dan rasakan.
“Apakah kau tidak mau Hinata?” Tanya Madara dengan tenang
Namun bagi Hinata pertanyaan Uchiha Madara seperti mempunyai tekanan listrik  tinggi yang membuat kaget dan tubuh nya bergetar. Hinata sama sekali tidak menduga dengan permintaan yang seperti ini, Hinata benar-benar binggung untuk menjawab apa sekarang.
“Iee, ojisan” ujar Hinata gugup
“jadi,kau tidak bersedia Hinata”. Ujar Madara dengan kecewa
“Iee, ojisan bukan maksud Hinata seperti itu” ujar Hinata
Hinata benar-benar binggung untuk menjawab apa terhadap permintaan Madara ojisan. Hinata benar-benar tidak ingin melihat Madara ojisan kecewa dan terluka atas apa yang Hinata lakukan.
“Tapi, kenapa Hinata?”ujar Hinata dengan menunduk, ia takut jika mengangkat wajahnya maka ia akan melihat wajah Madara ojisan yang kecewa padanya.
“Karena aku sangat menyayangimu Hinata, oleh sebab itu aku ingin kau menjadi seorang Uchiha. Mungkin permintaanku terlalu berlebihan dimatamu dan kekanakan, tapi bagiku ini adalah sebuah keinginan yang benar-benar aku impikan sejak mengenalmu. Menjadikan mu seorang Uchiha. Diusia ku yang sudah tidak mudah lagi aku hanya ingin melihat mu menikah dengan cucuku dan menjadi seorang Uchiha”. Ujar Madara sendu
Hinata merasa benar-benar kecewa terhadap dirinya sendiri karena membuat Madara ojisan kecewa karenanya. Padahal Hinata datang untuk membuat Madara ojisan senang dan bahgia dihari ulang tahunnya, tapi apa yang dilalukannya sekarang malah mebuat Madara ojisan bersedih.
“Aku tidak memaksamu Hinata, jika kau tidak mau itu adalah keputusan mu. Aku akan tetap menjadi ojisanmu dan tetap menyayangimu seperti biasa. Mungkin keinginan kakek tua ini tidak akan terjadi, tapi itu tidak apa-apa. Itu hanya permintaan pria tua yang hanya ingin mendapat sedikit kebahagian di hari ulang tahunnya”. Ujar Madara
Hinata benar-benar merasa tertampar sekarang, kenapa dia menanyakan alasan yang menyakiti hati Madara ojisan. Apa selama ini kurang bagi Hinata kebagian yang diberikan oleh Madara ojisan. Madara hanya meminta satu hal dan itu tidak bisa Hinata lakukan, pikir Hinata.
“Gomen ne ojisan,bolehkah Hinata memikirkannya terlebih dulu”. Ujar Hinata
Hinata benar-benar binggung dan tidak tau harus menjawab apa sekarang, yang Hinata tau dia tidak ingin melihat Madara ojisan kecewa dan bersedih karenannya.
“Tentu saja Hinata, kau boleh memikirkannya. Pikirkanlah sebaik-baiknya karena ini hidupmu”. Ujar Madara
“hai,arigato ojisan”. Ujar Hinata, itulah salah satu hal yang Hinata suka dari Madara ojisan yang tidak pernah memaksa Hinata melakukan hal-hal yang tidak Hinata suka,Hinata merasa dihargai. Oleh sebab itu Hinata sangat menyayagii Madara ojisan,bukan hanya sebagai kakek tapi juga sahabat dan orang tua.
“Hinata,bisakah kau memberikan jawaban dalam tiga hari? Karena aku harus keluar kota beberapa waktu”. Ujar Madara
“Hai ojisan,aku akan memikirkannya”.ujar Hinata
Flashback off
Dan disinilah Hinata duduk sendirian menunggu calon suaminya Uchiha Sasuke yang sudah sangat-sangat terlambat untuk datang. Ya, pada akhirnya hinata menerima permintaan madara ojisan, Hinata benar-benar tidak ingin mengecewakan Madara ojisan.
Hinata merasa ini merupakan hal yang tepat dan benar untuk dilakukan,bukan sebuah paksaan tapi murni keinginan Hinata sendiri, yang tulus mengharapkan kebagian Madara ojisan. Bukankah selama ini Hinata sangat berharap bisa membahagiakan Madara ojisan, lalu setelah kesempatan itu datang mengapa Hinata menolak, lupakan bagaimana cara yang dilakukan untuk membahagian Madara ojisan. Pernikahaan mungkin benar-benar konyol untuk dilakukan bagi sebagian orang hanya untuk membalas jasa seseorang, mungkin bagi mereka masih banyak cara untuk membuat kebahagian dengan cara yang lain.
Tapi bagi Hinata,mungkin ini adalah satu-satunya jalan untuk membahagiakan orang yang sudah sangat berjasa dalam hidupnya. Karena Madara Uchiha bukan hanya membeli hidup Hinata dengan uang yang dikeluarkannya untuk biaya setelah keluar dari panti dan pendidikannya, tapi juga waktu dan tenaga yang diluangkan oleh Madara ojisan untuknya. Bagi Hinata itu adalah hal yang sangat mahal untuk didapatkan mengingat ia hanya seorang yatim piatu yang hidup di sebuah panti pinggir kota.
Hinata melihat ke jam yang ada di pergelangan tangannya untuk mengetahui sudah berapa lama menunggu Uchiha Sasuke. Tiga puluh menit berlalu namun belum ada tanda-tanda kedatangan lelaki tersebut. Lima menit lagi batin Hinata, jika dia tidak muncul maka bukan salah Hinata pergi dari sini dan tidak bertemu dengan Uchiha itu.
Tiba-tiba pintu yang berada didepan hinata terbuka dan terlihat seorang lelaki dewasa dengan pakaian casual  memasuki ruangan yang telah di huni Hinata dua jam terakhir. Hinata hanya melihat apa yang dilakukan oleh lelaki tersebut tampa berusaha bersopan santun menyapa terlebih dahulu ataupun tersenyum apalagi meminta maaf karena keterlambatannya. Hinata masih belum tau cara memulai pembicaraan dengan Uchiha Sasuke yang akan menjadi suaminya nanti. Sehingga Hinata hanya melihat lelaki itu duduk di depannya dan melepaskan kaca mata hitam yang menghiasi wajah tampannya itu. Hinata akui wajah lelaki di depannya terlihat sangat tampan dan berkharisma yang membuat banyak wanita tergoda untuk melirik lebih dari tiga puluh detik memandangnya. Sasuke terus saja memandang Hinata  dengan wajah bosan tampa berniat untuk memulai percakaan di antara mereka. Sedangkan Hinata yang dipandang seperti itu semakin kesal karena dibuat menunggu serta tatapan lelaki itu yang menghina dan terlihat bosan dan tidak ada niat sedikitpun untuk meminta maaf setelah membuatnya menunggu selama dua jam. Hinata memandang ke samping lalu menarik nafas dan mengeluarkannya dengan pelan. Sepertinya laki-laki- didepannya ini memang tidak ada niat untuk memulai pembicaraan terlebih dahulu, membuat Hinata semakin kesal. Jujur saja Hinata mulai sedikit lapar dan saat Hinata lapar itu akan memperparah moodnya yang sudah buruk karena menunggu Uchiha itu.
“Ano Uchiha san” ujar Hinata
Sasuke hanya menatap datar Hinata tampa berniat sedikitun untuk merespon. Kesabaran Hinata benar-benar di uji di saat mulai lapar dan telah menunggu hamir dua jam.
“tentang permintaan Madara ojisan,apakah kau sudah mengetahuinya?” Hinata berikir lebih baik menanyakan hal tersebut dulu agar lebih muda membahas hal yag lain.
“hn”
Hinata benar-benar binggung dengan jawaban Uchiha satu ini, Hinata tidak ingin bertanya kepadanya agar tidak terlihat bodoh di depan lelaki dingin itu,jadi Hinata asumsikan itu adalah jawaban ya, tapi benarkah itu jawaban iya atau aku tau atau segala macam yang berhubungan dengan kata ya. Tiba-tiba pintu diketuk dan masuklah pelayan yang membawa buku menu untuk menu makan siang mereka hari ini yang sudah sangat terlambat. Hinata menyesal tidak memesan saat tadi pelayan menanyai nya dengan tersenyum Hinata menjawab akan memesan jika tamunya sudah datang, dan lihat dia menunggu selama dua jam.
Hinata memesan makanan untuk menu makan siangnnya kepada pelayan dan saat pelayan menanyakan pesanan sasuke dia hanya menjawab kopi, Hinata binggung kenapa laki-laki ini tidak memesan makanan apakah dia sudah makan, demi sopan santun yang dimilikinya Hinata memberikan diri untuk bertanya. Sekali lagi demi sopan santun pikir Hinata.
“Ano Uchiha san,apakah tidak makan?”
“Aku sudah makan”. Ujar Sasuke santai
What the hell demi kami-sama dia membuatku menunggu selama dua jam dan melewati waktu makan siangku, membuatku kelaparan karena menunggunya demi sopan santun. Tapi lelaki didepannya malah berkata dengan santainya dia sudah makan. Sabar Hinata ini masih permulaan kontrol emosi dan berdoa kepada Kami-sama untuk menghadapi makhluk ciptaan nya yang satu ini.
“So desu ne” jawab Hinata dengan senyum setelah beberaa detik yang lalu sangat kesal dengan lelaki yang ada di depannya sekarang.
“berapa yang telah dijanjikan oleh ojisan ku keadamu, aku akan mengantinya dengan yang lebih besar dan berlipat ganda” ujar Sasuke merendahkan
“apa maksud anda Uchiha san?” kaget dan tersinggung dengan ucapan Sasuke kepadanya. Lelaki ini belum ada sepuluh menit duduk di depannya namun sudah banyak membuatnya kesal.
“Kau tau maksudku Hyuga, jangan berpura-pura bersikap polos dan munafik disini katakan saja berapa yang kau mau dan pergi dari kehidupanku”. Ujar Sasuke dengan wajah menghina kepada Hinata
“maaf Uchiha san saya rasa anda salah paham di sini, Madara ojisan tidak membayarku untuk permintaan nya”. Hinata masih menjawab dengan sopan semua perkataan lelaki di depannya, Hinata sadar tidak ada gunanya menghadapi pria ini dengan emosi terlihat sekali Uchiha ini memainkan emosi dan menyerang mental lawannya, pantas saja dia menjadi sukses diusianya yang baru memasuki usia kepala tiga. Hinata harus bisa mengontrol semua emosinya agar tidak meledak.
“Hyuga ternyata kau mempunyai nyali untuk melawanku” ujar Sasuke dingin
“Gomen Uchiha san, sepertinya salah paham. Saya tidak ada niat untuk melawan anda, saya di sini hanya ingin tau pendapat anda tentang permintaan Madara ojisan dan saling mencari jalan terbaik untuk kita kedapannya” ujar Hinata dengan tenang
Sasuke menyringai mendengar jawaban Hinata “ternnyata kau wanita yang licik juga Hyuga, memang apa menurutmu  ha? Aku bersedia menikah dengan orang sepertimu, jangan terlalu banyak bermimpi Hyuga” jawab Sasuke merendahkan
Hinata benar-benar merasa terhina dengan semua perkataan lelaki di depannya, Hinata berusaha mati-matian menahan emosinya dengan mengealkan tangannya yang ada dibawa meja agar eksersi wajahnya tidak menegang dan terlihat marah didepan pria brengsek ini.
“so desu ne, jadi Uchiha san tidak mau menikah dengan ku, kalau begitu aku akan menyampaikan informasi ini kepada Madara ojisan, agar membatalkan pernikahan ini” ujar Hinata dengan tersenyum. Dia pikir siapa yang ingin menikah dengannya jika bukan demi Madara ojisan Hinata tidak akan mau melakukan ini.
“Tidak, kau harus membatalkan pernikahaan ini tampa melibatkanku sama sekali”. Sasuke sadar jika Hinata mengatakan dia menolak pernikahaan ini tentu yang disalahkan adalah dia bukan si Hyuga itu yang tiba-tiba datang di hidunya.
“hehehe lucu sekali, apakah anda bercanda sekarang Uchiha san. Anda yang tidak ingin menikah kenapa harus saya yang membatalkan pernikahaan ini”. Ujar Hinata santai dan memerbaiki posisi rambutnya yang maju kedepan menjadi kebelakang kembali karena Hinata memang membiarkan rambutnya tergerai dengan anggun.
“Ternyata kau wanita yang licik Hyuga, aku penasaran apa yang telah diberikan oleh ojisanku,sehingga kau sangat berusaha keras menikah dengan ku” ujar Sasuke semakin menghina Hinata
“Uchiha san,sepertinya anda benar-benar salah paham di sini, saya ingin menikah dengan anda bukan berarti saya mengharapkan sesuatu dari anda ataupun dari Madara ojisan. Saya benar-benar tulus dengan pernikahaan ini dan akan berusaha menjalaninya dengan baik. Oleh sebab itu saya meminta bertemu sekarang karena pernikahaan dijalani oleh dua orang bukan saya sendiri, dan ingin tau tentang pandangan anda kedepannya dalam pernikahaan ini. Jika Uchiha san keberatan dengan pernikahaan ini, maka itu tidak menjadi persoalan bagi saya. Saya akan menyampaikan hal ini kepada Madara ojisan” ujar Hinata panjang lebar
“Selain licik, ternyata kau juga keras kepala Hyuga. pantas saja kau selalu ada di samping ojisan” ujar Sasuke
“Maaf Uchiha san, jangan berkata-kata seolah anda mengenal saya dengan baik apalagi anda terus menghina saya seperti ini” ujar Hinata
“Lalu apa yang harus aku katakan Hyuga, kau hanya seorang yatim dari panti asuhan dan sekarang berharap menjadi seorang Cinderella dengan menjadi Nyonya Uchiha, jangan membuatku tertawa Hyuga kau tidak selevel denganku dan tidak pantas menjadi Uchiha”. Jawab Sasuke semakin tajam
“Cukup Uchiha san, sebaiknya mulut anda pergi ke sekolah lagi karena terus saja menghina dan berkata kasar”. Jawab Hinata tidak kalah tajam
“Aku tidak peduli, kau hanya perlu membatalkan pernikahaan ini tampa melibatkanku” ujar Sasuke
Hinata menarik nafas sebelum menjawab perkataan Uchiha ini, karena butuh kekuatan untuk debat selanjutnya.
“Gomen ne Uchiha san, aku tidak bisa” ujar Hinata
“kalau begitu kau akan menaggung akibat dari perbuatanmu ini Hyuga” ujar Sasuke lalu pergi meninggalkan Hinata sendiri.
Hinata masih duduk didalam ruangan yang telah ditinggalkan oleh Uchiha Sasuke, lelaki itu memang brengsek dan tidak punya sopan santun datang dan pergi tampa berpamitan pikir Hinata. Kami sama maafkan Hinata hari ini karena banyak mengumpat dan berkata kasar hari ini, monolog Hinata.
Tak lama setelah itu pelayanun datang membawa pesanan Hinata dan lelaki brengsek itu, melihat Hinata hanya sendiri terlihat sedikit kebingungan diwajah pelayan wanita itu, Hinata hanya bisa tersenyum untuk sedikit mencairkan suasana yang masih kaku akibat perdebatannya dengan Uchiha Sasuke. Setelah pelayan itu selesai menata makanan Hinata menyantap makanan itu, jujur saja Hinata lapar tapi kehilangan selera makan  oleh Uchiha Sasuke. Tapi,  jika ia tidak memakan semua makanan ini itu akan sangat mubazir dan rugi. Ini adalah restoran mahal dan sudah dipesan oleh Madara ojisan sangat sayang jika di buang sia-sia pikir Hinata. Ia akan menghasbiskan semua makanan yang ada disini termsuk kopi pria brengsek itu. Kami-sama maafkan Hinata yang masih saja berkata-kata kasar pikir Hinata. Sebaiknya ia makan sekarang.
“ittadakimasu” ujar Hinata sambil tersenyum keada dirinya sendiri.


TBC
Thanks you yang sudah nunggu cerita aku, silahkan comment and vote cerita aku ya apalagi tentang eyd nya biar aku makin semngat nulis n memperbaiki cerita aku.,,,🙂






MARRIED WITH MR.UCHIHAWhere stories live. Discover now