capter 25

4.1K 481 32
                                    

Aqeela sudah sadar, raysa sama sekali tak lepas memperhatikannya

" kenapah si lo jangan liatin gue trus dong" kata aqeela pelan ia masih sangat lemas dan pusing

"lo mau apah? minum makan?"kata raysa

"gua ga mau apah² sya"kata aqeela

"kalo gue mau?"kata raysa sambil tersenyum

"dih apaan si "kata aqeela tersenyum saat ia ingin duduk raysa membantunya

"pelan²"kata raysa membantunya duduk ia mengelus rambut aqeela

"kenapah si ?"kata aqeela bingung dengan tingkah raysa

"oh ngga ini tadi di rambut lo ada kotoran " kata raysa duduk di tempat tidur aqeela dan salting karna kelakuannya sendiri

"lo aneh "kata aqeela tersenyum, ia bingung apah yg terjadi dengan raysa hingga ia menjadi manis seperti sekarang

" qel gue minta maaf "kata raysa menggenggam tangannya " gue gagal jaga lo , gue yg udah buat lo kaya sekrang qel harusnya lo yg lebih dulu gua selametin gua ga tau lo lebih parah dari pada alana qel , maafin gue " kata raysa sangat merasa bersalah

"jadi gara² itu ya sya"kata aqeela dalam hati

" ga apa² ini bukan salah lo sya, lo juga pasti ga akan duga akan jadi kaya sekrang kan "kata aqela ikut mengelus tangan raysa " jangan nyalahin diri lo sendiri , lo harus inget ini bukan salah lo ok " kata aqeela ia tak ingin melihat raysa kembali menyalahkan dirinya sendiri

" jangan pernah tidur kaya tadi lagi qel gua takut " kata raysa memeluk aqeela " gue takut lo ga bangun lagi "kata raysa menangis memeluk aqeela , aqeela juga ikut menangis rasanya begitu nyaman berada di pelukan raysa,

Bayangan saat ia menembak ketua penjahat itu tiba² teringat membuat aqeela merasa bersalah telah membunuhnya

"lo nangis juga qel" kata raysa menghapus air mata aqeela

" gua juga takut sya, gua udah bunuh orang sya "kata aqeela melihat tangannya sendiri

" ngga qel, justru lo udah nyelametin nyawa alana qel, lo hebat qel"kata raysa membawa aqeela kepelukannya

~~~

Kebesokannya aqeela terbangun dipelukan raysa di atas brankar, ia beruntung berada di ruangan vip selain tempat tidurnya nyaman dan empuk ia cukup untuk menampung raysa dan dirinya

Aqeela tersenyum memandang raysa yg masih tertidur, ia menyentuh dahi raysa alisnya bulu matanya hidungnya saat ingin menyentuh bibir raysa ia ragu

" kenapah ga di lanjutin " kata raysa masih terpejam

" ihh , lo ga pernah tidur ya?"kata aqeela

" ga pernah tidur gimana ini gua lagi tidur" kata raysa masih memejamkan mata

" mana ada orang tidur ngomong "kata aqeela cemberut, lalu rayaa membuka matanya

" kalo gua tidur terlalu lelap, gua bakal kehilangan banyak momen lo memuja gua " kata raysa pd dan tersenyum

" ihhh nyebelin banget " kata aqeela ingin melepaskan diri

"5 menit lagi ah" kata raysa mempererat pelukannya , saking dekatnya ia dengan raysa aqeela berasa sulit untuk bernafas jantungnya berdebar tak menentu, raysa yg sadar akan saltingnya aqeela tersenyum

BINTANG DI AWAN (AND)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang