jefri and roselin—mémori
"Jadi, kapan nyusul?"
Jefri hanya memasang wajah datar mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut temannya. Tidak ada niat menjawab.
Hari ini adalah hari pernikahan Bram, rekan kerja yang kini sudah merangkap sebagai sahabat Jefri. Setelah empat tahun berpacaran, akhirnya lelaki itu bisa menikahi kekasihnya.
Bram menepuk pundak Jefri "Gue udah nikah, ngga bisa terus-terusan ladenin lo lagi, cari pacar gih." Ucap lelaki itu.
Ya, Jefri memang selalu mengandalkan Bram di setiap kesempatan, Bram yang selalu ada untuk Jefri ketika lelaki itu sedang dalam keadaan rumit.
Kini Jefri menjadi bujang terakhir di antara semua temannya.
"Belom mikir ke sana," Jawab Jefri singkat.
"Heh. Umur lo udah mau kepala tiga! Seenggaknya usaha cari pacar kek." Pekik Bram gemas.
Jefri diam.
Bram menghela nafas.
Keduanya sedang duduk di kursi tamu, acara pernikahan sudah selesai, hanya tinggal keluarga yang masih berkumpul di gedung yang disewa Bram untuk resepsi pernikahannya.
Sebagai sahabat yang baik, Jefri menemani sampai acara selesai.
"Ada nih, Nanda, umur dua empat, temennya adek istri gue, mau gue kenalin ngga?" Tawar Bram.
Kening Jeffrey mengeryit kesal "Udah sih, lo baru nikah malah bahas ginian."
Bram kembali menghela nafas, sebenarnya Bram hanya khawatir. Temannya yang satu ini sangat kaku dan tidak peduli dengan dirinya sendiri. Hanya Bram satu-satunya teman yang masih bisa mengurus lelaki itu. Tapi kini ia sudah menikah, ia tidak bisa sepenuhnya menemani Jefri.
Kini gantian Jefri yang menepuk pundak Bram "Sorry gue ngerepotin lo terus, lo santai aja, idup tenang sama istri lo."
•
YOU ARE READING
Mémori - J & R
Short Storyfor some, J and R are the best memory. - short story compilation about J and R with different plot, situation and character on each chapter. my personal archive about them.