35. Rey Pacar Yura!

23 4 0
                                    

Kring... Kring... Kring...

Bel pulang sudah berbunyi. Kini semua murid Bhakti Asri sudah mengakhiri jam pelarannya. Mereka semua mulai bubar dan meninggalkan area sekolah.

"Ra, lo ngerasa ada yang aneh gak sama Rey?" Selidik Winda.

"Nggak, dia masih bernapas kayak biasanya kan? Dia juga masih bisa ngeliat, dan sifatnya masih sama kayak sebelumnya." Sahut Yura.

Kini mereka berdua sudah berjalan keluar kelas.

"Menurut gue sih, si Rey beda banget hari ini. Dia lebih dingin dan lebih cuek dari biasanya. Tadi di kelas aja nggak nyapa sama sekali. Nggak ada obrolan sama Kevin. Apa jangan-jangan mereka berdua lagi ada konflik?" Tukas Winda curiga.

"Kan emang Rey jarang banget yang namanya bersapa." Sahut Yura.

"Iya juga sih, tapi sifatnya itu gak sedingin biasanya. Ini tuh dia dingin banget terus jadi pendiem juga." Aneh Winda.

"Ya udah lah---" Ucapan Yura terpotong.

"Ra, Ra, Ra." Winda menepuk bahu Yura. "Kenapa lo?" Heran Yura.

"Ra, oh my god Ra." Winda histeris.

"Noh, noh." Winda menunjuk anak laki-laki.

"Kenapa sih lo?" Yura semakin bingung. "Itu loh itu." Tunjuk Winda lagi.

"Ada apa sih? Lo liat setan?" Tanya Yura bingung. "Bukan, itu loh si Seto." Tunjuk Winda.

Ternyata anak laki-laki yang sejak tadi ditunjuk oleh Winda adalah Seto. Seto memang kelihatan sedang menunggu seseorang di depan kelasnya sejak tadi. Entah siapa orang yang sedang ia tunggu?.

"Hah? Maksud lo?" Bingung Yura.

"Kayaknya dia nunggu lo deh." Tukas Winda.

"Ih oga ah mending juga gue pulang." Sahut Yura malas.

"Saran gue sih mending lo temuin dia dulu. Dari pada nanti tuh bocah ngamuk-ngamuk." Saran Winda.

"Tapi gue males Win." Tolak Yura.

"Nggak nggak. Lo harus temuin dulu." Paksa Winda.

"Ish, males lah gue. Lo aja sana." Desis Yura kesal.

"Ih, cepet gih. Kalo dia nembak mending lo tolak aja gak apa-apa." Suruh Winda.

"Iya deh iya." Jengkel Yura lalu berjalan malas-malasan menghampiri Seto.

Winda lebih memilih mengawasi mereka berdua dari jauh agar tidak mengganggu.

"Ekhem, keselek cicak gue." Yura berpura-pura.

"Ra." Seto melihat Yura.

"Kata Winda tadi pagi lo nyari gue? Ada apa?" Tanya Yura malas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kata Winda tadi pagi lo nyari gue? Ada apa?" Tanya Yura malas. "Ra, ada yang mau gue omongin sama lo." Sahut Seto.

"Apa?" Yura tak penasaran. "Em, sebenernya tadi pagi tuh--" Ucapan Seto terpotong.

LOVE STORY - Pelangi Dilangit KelabuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang