Tzuyu sudah siap untuk memencet tombol di depannya. Jarak antara jari telunjuk Tzuyu ke tombol itu sudah tidak jauh lagi, hanya tinggal berjarak sekitar 2cm.
Dan akhirnya, tombol itu pun berhasil di pencet Tzuyu.
Sontak semua yang berada di dalam ruangan itu diam menatap Tzuyu. Kira, Doyoung, Johnny dan Mark, ah! Jangan lupakan Felix yang juga langsung lemas seketika. Mereka tak bisa berkata apa-apa lagi, dan tak bisa berbuat apa-apa lagi. Penyesalan langsung timbul di dalam pikiran mereka.
Tentu saja Tzuyu dan antek-anteknya merasa puas dan bahagia, karena yang ada dipikirkan mereka hanya lah kekuasaan dan harta yang melimpah, tak memikirkan bagaimana nasib umat manusia ke depannya.
"Kalian benar-benar tidak memiliki perasaan." Ucap Kira dan matanya mengeluarkan air mata kesedihan yang sangat mendalam.
"Tenang Kira, kau juga akan mendapatkan bagian." Jawab Tzuyu lalu akan berjalan menuju ruangan lain.
Tapi sebelum Tzuyu meninggalkan ruangan itu, rasanya ada yang berbeda dengan posisi pesawat yang mereka naiki ini.
"Kenapa pesawat ini rasanya seperti akan turun?" Tanya Tomy.
Tzuyu menoleh ke Tomy. "Mungkin kita sudah sampai ke markas."
"Secepat itu?" Gumam Mark yang didengar oleh Johnny di sebelahnya.
"Kan si cepat." Bisik Johnny.
Pesawat bergetar sedikit dan getaran itu berhenti setelah beberapa detik. Mungkin benar yang dikatakan Tzuyu, pesawat ini sudah sampai kembali ke markas.
Pintu utama pun terbuka, Tzuyu berjalan keluar mendahului yang lain. Tapi baru sampai ambang pintu, Tzuyu berhenti seperti terkejut.
Bersamaan dengan itu, pintu kokpit juga terbuka dan muncul dua orang berpakaian hitam-hitam, tidak ada yang berbeda sebenarnya dari mereka. Karena tampilan mereka sama dengan petugas-petugas lain, tapi betapa terkejutnya mereka saat kedua orang itu membuka penutup kepala mereka.
"Jaehyun?! Jungwoo?!" Seru Johnny yang sudah beberapa bulan ini tak menemui kawan-kawannya itu.
Johnny yang sangat merindukan mereka langsung berlari memeluk Jaehyun.
"Woi kawan deket lu siapa betewe." Sinis Jungwoo.
"Eh, maap bro!" Seru Johnny lalu memeluk mereka berdua. Jungwoo dan Jaehyun membalas pelukan Johnny.
Mark mendekati mereka bertiga yang sedang berpelukan, sambil menatap sinis Jaehyun, Mark berkata, "Ooh jadi nggak tanya sodaranya kabarnya gimana, baik apa nggak gitu?"
Sambil terkekeh Jaehyun langsung mendekap Mark dan sekarang mereka berempat berpelukan.
Haechan tiba-tiba masuk dari luar pesawat, dan kerena Tzuyu masih terdiam di ambang pintu jadilah Haechan dengan paksa mendorong Tzuyu kesamping.
Sebenarnya tak ada paksaan dari Haechan, bahkan ia mendorong Tzuyu dengan sangarnya hingga Tzuyu jatuh tersungkur ke samping.
Dengan tanpa bersalah sedikit pun, Haechan mendekati empat sekawan yang sedang berpelukan.
"Heh! Kok gitu?! Tingki, Wingki, Dipsi, Lala, kurang satu!" Haechan langsung memeluk Mark dan Jaehyun dari belakang.
"Kurang satu namanya siapa Chan? Mujidin?" Ucap Mark lalu mereka tertawa serentak. Bahkan Kira dan Felix yang sedari tadi menyimak mereka ikutan tertawa.
Dan sekarang suasana berbalik 360 derajat.
"Apa-apaan ini?!" Seru Tzuyu yang pikirannya sudah acak-acakan tentunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] NZT : Eradication Of The Virus Z [END]
AdventureSuasana berubah mencekam saat banyak zombie berkeliaran di dunia. Mark dan teman-temannya berusaha mencari tahu sumber bencana ini dan mencari obat penawar. Perjalanan yang mereka lewati penuh suka, duka dan beberapa lelucon untuk mengisi hari hari...