🌿sembilan belas🌿

17.9K 1.2K 37
                                    

Menatap Letta dengan alis terangkat satu, Revan lantas bertanya "kamu tidak memakai baju seperti kemarin-kemarin?" Letta menatap Revan dan menggeleng.

Yang ditanya , menggeleng "Males, gak bebas" jawab Letta acuh, ia mengambil kresek yang dibawakan oleh sang tunangan lalu membongkar isinya dan menyesap susu cokelatnya.

"Hmm" dehem Revan, ia mengacak rambut Letta, lalu pergi karena ada matkul yang akan dia ajar pagi ini.

"Al!" Ucap Letta, menepis tangan yang menutup kedua kelopak matanya.

"Letta!" Lirih Al, Letta sama sekali tidak peduli. Perempuan itu menyedot susu kotak ditangannya cepat, lalu membuang ke tong sampah.

"Please! Jangan ganggu hidup gue lagi Al. Gini ya bro, gue gak mau ada hubungan sama lo lagi persetan dengan apapun alasan lo kembali, gue mau lo gak nampakin diri lagi. Mau buat gue nyesel? Sorry man, gak ngaruh" Letta menunjuk kepalanya dan berbisik tepat di telinga Alvin "ngotak anjing!"

Alvin hanya mampu membatu mendengarkan perkataan dari Letta. Perempuan itu sangat berbeda dengan pujaan hatinya dulu.

Dia kembali mengingat pertemuan pertama mereka saat itu.

Flashback on--

Alvin berjalan keluar dari parkiran, dia baru saja bertengkar dengan kakak kelas yang mengata-ngatai Alvin saat itu.  Alvin adalah laki-laki yang tempramen, sedikit saja dia merasa tersinggung, dia tidak segan-segan untuk mengajak berkelahi tidak peduli itu perempuan atau laki-laki.

Dia bukan anak haram.

Alvin sangat tidak suka jika ada yang mengatai dirinya anak haram, meskipun ayah dari Alvin tidak diketahui bukan berarti ibunya adalah seorang jalang.

Saat itu Alvin melihat Letta sedang berjalan ke arahnya, tanpa rasa takut yang biasanya perempuan polos atau feminim tunjukkan saat berpapasan dengan Alvin. Padahal di lihat dari luar, Letta adalah perempuan polos yang akan menangis jika dibentak sedikit saja.

"Al muka kamu kenapa lagi? Duh pasti berantem ya? Berantem itu gak baik tau, tunggu" Alvin hanya diam, memperhatikan gerak-gerik Letta yang mulai mengacak-acak isi tasnya sendiri.

Alis Alvin terangkat, Letta mengambil plester luka lalu membuka dan menempelkannya di pipi dan sudut bibir Alvin.

"Nah selesai! Jangan berantem lagi ya Al, kasian Letta" Alvin sama sekali tidak mengerti dengan Letta saat itu, dia perempuan pertama yang tidak takut dengannya. Meskipun dari keluarga yang berada.

Hari itu Alvin menyesal karena tidak menghabisi nyawa cabe-cabean yang menciumnya hingga Letta salah paham.

Flashback end--

"Bang Baron?" Letta mengerjab saat Baron sudah berdiri didepannya dengan pandangan tajam. Laki-laki dengan stelan jas rapi itu mengusap air mata Letta, yang baginya sangat berarti.

"Shttt... Jangan nangis. Apa yang udah Revano lakuin Let?" Letta menggeleng.

"Ini bukan pak Revan yang lakuin hiks.. Letta gak kuat ngeliat wajah laki-laki brengsek itu bang!" Baron memeluk Letta, sepupunya ini berusaha tegar dari dulu dan selalu ceria, Baron tidak pernah melihat Letta yang sekarang.

Bagi Baron Letta terlihat tidak memiliki semangat hidup karena sisi cerianya hilang.

"Siapa orangnya? Mau abang hajar?" Letta menggeleng, makin masuk kedalam jas yang dipakai Baron.

Ia merasakan tubuhnya di tarik paksa dengan cara yang lumayan kasar "pak-" ujar Letta dengan masih berderai air mata.

"Diam!" Sentak Revan pada Letta yang hanya mampu mematung, nada bicara Revan yang biasanya lembut, dingin, dan datar sekarang meninggi.

Bugh

Bugh

Bugh

Terjadilah perkelahian sengit antara Revan dan Baron. Letta menarik Baron dan memeluk sepupunya itu "pak bapak kenapa sih? Bang Baron itu kakak sepupu saya" Revan mematung, benarkah? Berarti selama ini dia salah paham.

"Letta saya-"

"Diam! Saya mau beliin es batu di warung depan" potong Letta cepat.

"Tapikan di  kantin juga ada"

Letta berlari menuju jalanan, tidak mengindahkan saran dari dosennya itu.  Ia tergega dan langsung menyebrang tanpa melihat keadaan sekitar.

"SHALETTA" teriak Revan dan Baron mengejar Letta.

Brak.

Tabrakan tidak bisa dihindarkan Letta dinyatakan mengalami kecelakaan parah, kepalanya bocor dan langsung dilarikan ke rumah sakit.









Jeng jeng jeng
Jangan lupa follow Wina komen tandain kalau typo dan taburin bintang sayang 🖤✨

Lettavan (Completed) Where stories live. Discover now