Chapter 9: Connected

463 70 9
                                    

Tak pernah terpikirkan oleh Minju bahwa dirinya harus berada di kursi penumpang tengah bersama seseorang yang selalu benci dengan kehadirannya di manapun berada. Ya, sang kakak yang baru saja mendarat dari bandara memerintahkannya untuk ikut, entah ke mana gadis itu pun tak tahu.

"Aku percaya selama beberapa bulan ini kau pasti tidak ada yang dikerjakan." ujar Tzuyu sambil terus memperhatikan satu per satu kertas di pangkuannya.

"Tidak juga." balas Minju sambil melihat keluar jendela. Tzuyu mengalihkan pandangannya ke arah Minju.

"Oh, begitu? Sebutkan apa yang kau lakukan." Minju menggidikkan bahunya.

"Mengumpulkan materi untuk buku yang akan kubua-"

"Mengenai traveling?" Tzuyu tertawa mengejek. "Masih melakukan hobi bodohmu?" ketusnya sambil kembali fokus membolak-balikan kertas di tangannya. Gadis berdarah Taiwan itu menyerahkan salah satu map dari tumpukan yang menjadi pembatas keduanya kepada Minju.

"Apa ini?"

"Lembar kontrak kerja sama dengan pihak Kyunghee University, yang akan melakukan kerja sama dengan hotel cabang Seoul." Minju menerima map dari sang kakak dan membacanya sekilas.

"Aku akan mendampingi tuan presdir untuk bertemu dengan pihak YHK Group untuk menjalin kerja sama perusahaan." tambahnya lagi tepat saat mobil berhenti di depan sebuah gedung besar dengan arsitektur megah dan perkarangan yang luas.

"Kakak tahu, aku tidak pernah ingin menjadi bagian dari perusahaan." ujar Minju menutup map di tangan dan menjepitnya di antara lengan dan tubuhnya.

"Benar, kau hanya ingin bersenang-senang menggunakan uang keluarga dengan berkeliling dunia semaumu." Tzuyu memutar tubuhnya, menghadapkannya ke arah Minju. "Bersikaplah yang benar, walau kehadiranmu tak terlalu penting dalam keluarga, kau tetap membawa nama keluarga."

Dengan gerakan cepat, Minju membuka pintu mobil dan keluar, menghindari kelanjutan perkataan pedas sang kakak. Mobil tersebut melaju meninggalkan Minju di tengah keramaian orang-orang yang berlalu lalang di sana.

~~

"Baik, mohon kerja sama anda." ujar Minju saat pria berkepala lima di hadapannya selesai memberikan tanda tangan. Gadis itu menjulurkan tangannya dan bersalaman dengan pria itu.

"Baik, kami tunggu outcome dari kerja sama ini." Minju tersenyum dan membungkuk lalu meninggalkan pria itu. Gadis itu keluar ruangan yang ia rasa memiliki hawa panas dan seketika gadis itu merasakan kesejukan menerpa wajahnya.

"Akhirnya selesai." gumamnya. Ponselnya berdenting, menandakan sebuah pesan singkat masuk.

Nona Minju, sepertinya saya akan sampai di tujuan cukup lama. Apakah nona mau menunggu atau saya panggilkan taksi?

— Pak Lee

Minju membalas pesan itu cukup singkat.

Aku tidak masalah menunggu

— Minju

Minju memasukkan ponselnya ke dalam saku jasnya. Tiba-tiba gadis itu mendengar sebuah gema tawa di lorong yang ia pijak saat ini. Minju melihat sekelilingnya namun hanya ada dirinya. Dengan penasaran, gadis itu berjalan menghampiri sumber suara.

Suara hak sepatu gadis itu terus menerus mengetuk lantai secara berirama hingga terhenti saat gadis itu mulai menginjak rerumputan yang membentang luas di luar gedung. Minju dapat melihat beberapa mahasiswa yang berkumpul, memperhatikan seorang profesor sambil duduk manis di atas bean bag.

Minju secara perlahan berbaur diantara sekelompok mahasiswa tersebut dan terduduk di bean bag kosong posisi terbelakang. Gadis itu membuka map ditangannya saat menyadari semua orang sedang berkutat dengan buku kosong dengan pensil di tangan mereka.

Fate [The Sequel of 'Connection'] [JINJOO FF]Where stories live. Discover now