29

3.4K 371 46
                                    

Ndrew membungkam mulut Yura erat hingga gadis itu kekurangan oksigen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ndrew membungkam mulut Yura erat hingga gadis itu kekurangan oksigen. Sesekali Yura meronta namun semakin ia bergerak Ndrew malah mempererat cengkramannya. Tak hanya itu kengeriannnya bertambah saat Ndrew mengeluarkan sebuah belati dari sakunyaa, Ndrew mendekatkan ujung belatinya tepat di leher Yura. Perlahan Ndrew membisikkan sesuatu di telinga Yura Pradipta, "tetaplah bersamaku," desis Ndrew membuat Yura semakin merinding.

Yura menggeleng kuat, dirinya sudah cukup ketakutan dengan situasi seperti ini. Namun, secercah harapan muncul saat ia mendengar suara derap kaki berlari menuju pintu apartemen. Keberanian Yura Pradipta langsung muncul saat ia tahu Lukas Dirgantra sudah berada di ujung pintu. Bertepatan dengan masuknya Lukas, perhatian Ndrew mulai teralihkan. Ini kesempatan bagus bagi Yura untuk...

Brak! Pertama, Yura meraih tangan kiri Ndrew yang sedang memegang belati itu. Menjauhkan tangan itu dari lehernya kemudian memelintir tangan Ndrew sampai ke belakang pungung. Dengan satu hentakan Yura melumpuhkan Ndrew. Yura menendang kaki Ndrew keras-keras hingga lelaki itu tersungkur dengan keadaan wajahnya mencium lantai.

Yura menindih punggung Ndrew dengan lututnya dan tersenyum kemenangan. Nggak sia-sia gue belajar bela diri enam bulan. Batin Yura meraih belati itu dan mencoba mendekatkanya ke leher Ndrew, "Jangan coba-coba," kata Ndrew berusaha melawan. Namun Yura malah ingin bermain-main dengannya. "Seru juga kalau ujung belati ini ada di-"

"Eh, sudah cukup," sahut Lukas meraih belati itu dari tangan Yura dan meraih tubuh mungil Yura menjauh dari Ndrew.

Kini giliran Jemmy dan Jeffry yang menyelesaikan Ndrew. Untuk dendam karena sudah menyusahkan mereka. Bukannya membuat Ndrew babak belut mereka berdua malah membuat wajah Ndrew seperti badut. "Gue nggak akan ngebuat lo babak belur, biar para napi di penjara aja yang bikin wajah lo nggak berbentuk," kata Jeffry menuding wajah Ndrew.

Sementara itu Lukas Dirgantra memeriksa keadaan Yura, "Kamu nggak apa-apa kan?" tanya Lukas. "Hih! Nggak apa-apa? Kalo kamu telat semenit aja mungkin aku udah di mutilasi," ucap Yura sewot.

Senyum tipis Lukas Dirgantra terulas sempurna di wajah lelaki itu. Tangannya terangkat lalu meraih dagu Yura Pradipta, "Daripada nggak sama sekali hayo?" goda Lukas masih mendapat tatapan sinis Yura.

Setelah membereskan keributan kecil di apartemen mereka, kini giliran keributan besar membuat gusar kantor polisi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah membereskan keributan kecil di apartemen mereka, kini giliran keributan besar membuat gusar kantor polisi. "Apa salahnya loh pak? Saya kan cuman mau berkunjung, nggak ada hukum yang nggak ngebolehin ketemu sama teman lama kan pak?" ucap Ndrew dihapan bapak polisi yang sedang asik mengetik dibalik layar laptopnya.

Mendengar ucapan Ndrew, baik pak polisi maupun Lukas dan Yura langsung menatap Ndrew. "Apanya yang nggak melanggar hukum? Orang pake ngancam-ngancam gitu," guman Lukas keras-keras.

Ndrew tertawa sinis dan langsung menyaut. "Daripada orang cabul yang minta perempuan buat tidur seranjang sama dia, pasti udah-"

"Cukup!" gerak Lukas Dirgantra hampir membuat semua polisi mengeluarkan pistol mereka.

Lukas Dirgantra bangkit berdiri dan menatap Ndrew tajam-tajam. Jelas, Lukas akan melayangkan tinjunya di depan semua mata polisi ini. Kalau itu terjadi mungkin mereka berdua bisa masuk ke jeruji penjara semalaman. Untung saja Yura dengan sigap menghadang Lukas untuk berbuat lebih. "Lukas, biar gue yang urus," kata Yura menenangkan Lukas. Cara Yura berasil, Lukas berasil ia dinginkan. Namun, baru saja Lukas duduk manis di kursinya kejadian tak terduga malah membuatnya hampir terlibat keributan menggemparkan.

Sesaat Yura meyakinkan Lukas, Yura malah menjambak rambut Ndrew dan mencaci makinya di depan semua polisi. "Apa lo bilang?! Wajar ketemu sekolah lo setelah lo bikin dia ketakutan paranoid gak jelas?! Wajar huh?!" bentak Yura tak ingin melepaskan jambakannya.

"Dasar! Ja***K! A*Jing! BAJINGAN!" kata-kata kotor lolos dari mulut Yura. Saking heboh dan barbarnya Yura bahkan polisi dan Lukas sampai kewalahan merelai. "Eh! Eh! RA!" kata Lukas meraih pinggang Yura dan berusaha menarik Yura. Namun kemarahan gadis itu tak dapat dibendung, bahkan ancaman untuk dimasukkan sel pun tak diindahkan Yura.

"Sini lo pengecut!" kata Yura hendak menghampiri Ndrew yang bersembunyi di balik 3 punggung polisi. Untung saja Lukas buru-buru menarik kembali Yura, tentu aja dengan tenaga ekstra dan pengorbanan pipinya harus terkena sikutan Yura.

"Oke! Oke! Gadis baik! Jangan nakal! Oke?" bisik Lukas seraya melingkarkan kedua tangannya di dada Yura dan mengunci tangan Yura.
[]

:::
Ini malah Yura nya yang barbar wkwkw

LUKAS DIRGANTRA : COLD ROOMMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang