33

3.6K 254 23
                                    

Lukas menggeleng-gelengkan kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lukas menggeleng-gelengkan kepalanya. "Kamu mau LDR?" tanya Lukas pada Yura Pradipta. Yura meminum jus nya kemudian mengaduk-aduk jusnya dengan sedotan. Yura mengerucutkan bibirnya, "Hmm kalo terpaksa ya gimana lagi Lukas," kata Yura sebenernya keberatan dengan rencana bapak Lukas menugaskan anaknya itu untuk ke luar negri. Namun, jika ini untuk untuk kebaikan Lukas Dirgantra, Yura siap menerima segala konsekuensinya.

Lukas menoleh ke arah Yura sambil mengelus rambut Yura pelan. Lukas menghela napas kasar, "Aku nggak mau jauh-jauh, kalo kamu ikut ada resikonya juga," kata Lukas. Yura melirik ke calon suaminya itu, beberapa minggu ke depan mereka bakal sah menjadi suami istri tapi udah ada rintangannya gini.

"Lukas, kita pasti bisa kok ngelaluin semuanya. Kalau misalnya ini jalan terbaik buat kita, kita pasti bisa ngelaluin semuanya," ucap Yura meraih tangan Lukas Dirgantra dan mengenggamnya erat-erat.

Lukas tertegun dengan perhatian Yura Pradipta. Memang nggak salah pilih dia menjadikan Yura sebagai istrinya kelak. "Ya udah kalau gitu," kata Lukas.

"Cuman setahun aja, aku bilang ke papa cuman setahun!" tambah Lukas menekankan kata setahun pada kalimatnya.

"Iya-iya setahun, nanti kan bisa skype an. Zoom an, eh tapi-" Yura menolong Lukas dengan jari manisnya.

"Jangan jelalatan liat cewek-cewek disana!" perintah Yura berwajah garang. Lukas meraih jari manis Yura sambil mangguk-mangguk, "Iya-iya janji." Lukas menyentil ujung hidung Yura gemas.

"Yura, ayo pulang yuk!" seru Mbak Rista mengibaskan tangannya ― udah kaya manggil anaknya yang TK aja. Sebenarnya Yura lagi curi-curi kesempatan buat nemuin Lukas karena seharusnya dia dikarantina di rumah sebelum nikah. "Sampai ketemu di wisuda yah!" kata Yura sekilas mencium pipi Lukas Dirgantra tanpa canggung. Bahkan Lukas sendiri sampai kaget dapet ciuman itu. "Titip salam buat papa ya Lukas!" tambah Yura melambaikan tangannya kemudian menghilang di balik pintu cafe.

Sepinggal Yura Pradipta, Lukas Dirgantra menghela nafas kasar lalu menyadarkan punggungnya ke sofa. Semuanya terasa cepat, menikah, lulus terus pengalaman kerja di luar negeri.

Lukas lagi asik-asiknya menikmati kopi saat Jeff datang dan didik di hadapannya dengan raut wajah gusar. "Ada beberapa hal yang mau gue omongin ke lo, tentang Roseanna," kata Jeff.

 "Ada beberapa hal yang mau gue omongin ke lo, tentang Roseanna," kata Jeff

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hembusan angin menerjang, keheningan menjadi sahabat mereka berdua. Kini Jeffry dan Lukas sedang berada di area pemakaman lebih tepatnya di hadapan nisan Roseanna. "Dia beneran hamil, tapi bukan ulah gue," kata Jeff.

"Terus? Karena ulah gue?" tanya Lukas sinis.

Jeffry menyeringai, "Lo keknya dendam banget ya sama gue," ucap Jeffry terkekeh lalu menyorkan Lukas rokok.

Lukas sekilas melirik sahabatnya itu, kemudian mengambil rokok di tangan Jeffry. Mereka berdua sama-sama menyalakan rokoknya kemudian terdiam selama beberapa detik. "Gue sayang Roseanna dan gue-" Jeffry menjeda kalimatnya, suaranya tiba-tiba tertahan. Jujur saja walaupun Roseanna membuat semua sahabatnya kerepotan.

[]

:::
Maap baru bisa up, aku nyelesain naskah untuk penerbitnya dulu soalnya. Btw aku cuman mau ngasih dikit bocoran kalo ending di sini dan di sana (agak) berbeda. Dan apa ya istilahnya... Lebih ke alternative universe dari cerita ini.

Sooo jangan lupa tungguin daftar mainnya. (asli) lebih hakiki.

Kalian bisa pantengin ignya fanos yaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalian bisa pantengin ignya fanos yaaa.

LUKAS DIRGANTRA : COLD ROOMMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang