prolog

55.5K 3K 36
                                    

Congratulation to myself. Loh kok ngasih selamat ke diri aku sendiri ya? Iya dong, ini namanya self appreciaton, alias menghargai diri sendiri. Gimana nggak? Setelah aku sok-sokan ambil gap year, alias cuti, alias sok - sokan rehat gak ngapa-ngapain pasca lulus s1, aku kena batunya. Aku setahun nganggur, apply sana sini, gak dapat pekerjaan.

Mama dan papa ku udah ingatkan, Nanta, cari kerja, jangan leyeh - leyeh gak jelas. Cari kerja di jakarta itu susah. Satu lowongan yang apply ribuan. Padahal yang diterima cuma satu orang. Serem gak tuh?

Niat hati, gap year setahun aja, belum setahun aku mulai cari - cari, dengan pede bermodal IPK3.5, siapa sih yang gak pingin hire seorang Ananta Rahadian Putri?

Banyak ternyata yang gak mau hire, wanita malang ini.

Sebulan, dua bulan, tiga bulan, sampai akhirnya masa gap year ku udah selesai. Status ku masih sama, jomblo pengangguran.

Masalah jomblo, bukan aku gak laku. Enak aja. Secara fisik aku menjanjikan, tinggi ku 165, walau gak kurus tapi gak gemuk juga, kulit kuning langsat, rambut ku sebahu lewat dikit lurus dan hitam, wajahku oval, hidung mancung mata agak belok, dan bibir ranum.

Aku baru putus setahun yang lalu. Klasik, dia selingkuh. Aku gak bisa tolerir selingkuh apapun alasannya. Pokoknya nggak.

Seolah menjadi jomblo karena di selingkuhi, masih belum cukup mengenaskan. Aku masih harus menyandang gelar pengangguran.

Tapi itu dulu... sekarang lain lagi ceritanya. Akhirnya ada yang mengakui kemampuan seorang Ananta. Dan pihak yang nampaknya khilaf itu adalah sebuah NGO yang bergerak di bidang pengelolaan lingkungan hidup di sektor pertambangan.

NGO ini bertugas untuk membangun infrastruktur pengolahan limbah tambang tradisional sekaligus memberikan edukasi.

Fungsi ku apa? Aku hanya jadi asisten a.k.a sekretaris dari project coordinator nya. aku minim pengetahuan di bidang NGO, menjadi PA akan mengungtungkan ku, untuk menyerap ilmu sebanyak mungkin.

aku juga di anugerahi boss yang maha baik, ngemong dan sangat membantuku dalam mempelajari pekerjaanku. Eiittss ini bukan kisah romantis sekretaris sama boss, karena  boss ku adalah perempuan, namanya Ibu Magdalena, atau bu Magda biasa dipanggil. Perempuan keras dan tegas, tapi sama aku baiiiik luar biasa.

Jadi, disini lah aku, yang akhirnya menyandang status pegawai. Pengalaman pertama kali, dengan bangga nya tenteng2 tas laptop kemana - mana, pakai lanyard dengan nama NGO besar, duduk seriua ketik - ketik notulen rapat. Ah keren banget lah!!

Sampai akhirnya, bencana buruk dunia itu datang.

semua serba kilat (pandemic love story)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin