[Part - 44] Merasakan Patah Hati

378 84 43
                                    

Hari sudah gelap, dan Seokjin menepati ucapannya pada Yeri dengan mengantar mereka berdua pulang. Suasana di dalam mobil sangat hening, tapi itu bukan alasan utama kenapa Tzuyu memandangi jalan yang ia lewati dengan pikiran yang entah pergi kemana.

Pikirannya kacau sekarang, apalagi mengingat percakapannya dengan Jungkook beberapa jam yang lalu.

Flashback
"Jungkook?"

--"Ya, ini aku."

Tzuyu sungguh masih tidak percaya, namja yang barusaja ia pikirkan tiba-tiba menghubunginya. Sebuah senyum tercipta tanpa Tzuyu sadari, dia bahagia, sangat. Tapi secara bersamaan, Tzuyu juga merasa dadanya sesak, dan air mata juga mengalir tanpa persetujuannya.

"Ju--"

--"Tzuyu, apa kau masih percaya padaku?"

Perkataan Tzuyu terhenti, dia mengurungkan niatnya menanyakan kabar Jungkook.

'Apa hanya aku yang bahagia disini? Kenapa nada bicaranya dingin sekali?' Batin Tzuyu.

"Tentu saja. Aku mempercayaimu seperti aku mempercayai Hyun ahjussi dulu."

Hening beberapa saat.

--"Apa kita bisa bertemu? Malam ini?"

Tzuyu membulatkan matanya. Mengingat situasinya sekarang, sangat berbahaya baginya jika bertemu dengan seseorang.

"Malam ini? Entahlah, aku--"

--"Aku ingin melihatmu."
--"Hanya melihatmu."
Flashback end

"Yeri eonni, aku ingin membeli sesuatu terlebih dahulu." Ucap Tzuyu memecah keheningan.

Seokjin dan Yeri melihat ke arah Tzuyu sesaat, kemudian mencoba mengalihkan pandangan kembali.

"Aku akan menemanimu." Ucap Yeri disamping Tzuyu.

"Tidak eonni, aku akan pergi sendiri."

"Tidak! Kau tidak boleh pergi sendirian! Jungkook sudah mempercayakanmu padaku dan aku juga tidak ingin kau berada dalam masalah lagi!" Ucap Yeri tegas. Mengingat hal yang barusaja terjadi kepada Tzuyu membuat Yeri merasa harus lebih membatasi gerak Tzuyu mulai sekarang. Tidak peduli Tzuyu akan kesal kepadanya, karena yang paling utama sekarang adalah tanggung jawabnya dan keselamatan Tzuyu.

Tzuyu menundukkan kepalanya, tidak berani menatap Yeri yang kini menampilkan sorot mata tajam.

"Yeri benar. Sebaiknya dia mengantarmu. Kalau perlu, aku akan ikut turun." Ucap Seokjin dari balik kemudi. Sudah seperti supir pribadi saja, tapi Seokjin tidak punya pilihan lain karena tidak ada satupun dari mereka berdua yang ingin duduk disampingnya.

Tzuyu menggigit bibir bawahnya, mendapat larangan untuk pergi sendirian membuatnya berpikir untuk mengatakan alasannya yang sebenarnya. "Tapi--"

"Tidak ada tapi-tapian! Ditemani, atau tidak turun sama sekali!" Potong Yeri masih dengan nada dingin. Mencoba setegas mungkin agar Tzuyu menuruti perkataannya.

Tzuyu menghela nafas pelan, dia memejamkan matanya sesaat. "Aku akan menemui Jungkook,"

"Apa?!" Yeri dan Seokjin berteriak secara bersamaan. Bahkan beberapa detik setelahnya, Seokjin dengan segera menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Dia tidak ingin mengambil resiko dengan terus menyetir, mengingat fokusnya sekarang sudah terbagi. Yeri dan Seokjin kini benar-benar menatap Tzuyu yang masih menunduk dengan sangat serius. Mereka -terutama Seokjin- sangat kaget, mendengar Tzuyu akan menemui Jungkook.

PersonaWhere stories live. Discover now