7. Background Emilo Clovis

18.3K 2.4K 21
                                    

Restoran Tian Xin?

Dia ingat bahwa novel itu menceritakan dua orang yang saling jatuh cinta, satu dingin dan satu polos. Itu sedikit menjengkelkan sebenarnya, karakter pemeran utama wanita terlihat seperti di buat-buat.

Perjalanan cinta mereka berdua sangat berliku-liku, dari pemeran utama pria yang lama menyadari perasaannya lalu ada insiden yang-- Dia malas membahas hal itu sekarang. Tiba-tiba dia merasa tidak nyaman mengingat itu.

Tapi satu hal yang membuat dia sangat terkesan adalah background pemeran utama pria, Emilio Clovis. Pria itu sangat luar biasa, kakeknya memegang bisnis keluarga saat dia masih kecil dan bisnis tersebut akan di wariskan padanya saat dia besar.

Tapi bukan hanya itu, saat di usia muda dia memilih membangun kerajaan bisnisnya sendiri sampai di titik teratas. Pikiran Emilio Clovis bukanlah sesuatu yang bisa ditebak oleh orang lain.

Cukup lama bermain di dunia bisnis yang bersih, dia cukup bosan. Dia melirik tantangan yang ada di dunia bawah dan mencobanya. Emilio membangun kerajaan dunia bawah miliknya dari nol.

Emilio memiliki tiga sahabat yang sekaligus merangkap menjadi saudaranya, karena hanya mereka yang tau Emilio seperti apa. Mereka berempat tumbuh bersama, dan adik dari salah satu sahabatnya sering bermain dengan mereka.

Ya, itu adalah pemeran utama wanita,
Kiran Fredella.

Bisa dibilang dulu mereka adalah kekasih masa kecil, dan saat Kiran berumur 10 tahun dia di kirim untuk belajar di luar negeri. Menurut novel, Kiran kembali saat berumur 20 tahun.

Tapi sayangnya, dia belum selesai membaca buku novel tersebut.

Malam itu, dia membeli buku novel yang di rekomendasikan oleh pegawai toko buku. Dia pikir itu memang menarik seperti yang di katakan tapi dia sudah muak saat membacanya dan tidak ingin membacanya lagi.

Alhasil, novel tersebut dia letakkan secara acak dan tidak menyentuhnya lagi.

Restoran Tian Xin adalah salah satu markas organisasi GarBlue.
Ya, dan pemimpinnya adalah pria yang sedang ada di depannya.

Saat Zea terhanyut dengan pikirannya, makanan sudah di sajikan lumayan lama dan Emilio memperhatikan raut wajah gadisnya yang sering berubah-ubah.

Di sisi lain dia juga penasaran apa yang di pikirkan oleh gadis ini sampai melupakan keberadaan dirinya. Emilio mengulurkan tangan, meremas pipinya dan membuat Zea menoleh, melihat mata yang sedang tertuju padanya.

"Kenapa?"

"Makanan sudah ada di sini sejak tadi tapi kamu tidak menyadarinya? Apa yang kamu pikirkan?" Tanya Emilio.

Zea mengarahkan pandangan matanya ke atas meja dan benar saja makanan sudah tersaji rapi di atas meja.

"Tidak ada yang aku pikirkan, ayo makan." Zea mulai makan dan tidak membicarakan perihal sebelumnya. Emilio melihat gadisnya sebentar dan ikut makan bersamanya.

"Sayang."

Zea mengangkat kepalanya ke depan dan melihat dengan pandangan bertanya. Dia tidak tau apa yang terjadi pada dirinya, saat pria itu memanggilnya sayang, dia merasa terpanggil.

"Apa yang akan kamu lakukan besok?"

"Pergi ke kampus."

"Setelah itu?"

"Aku ada urusan lain." Zea berencana untuk mendekor ruangan komputernya dan mencari sumber daya manusia untuk dia latih menjadi orangnya.

"Aku ikut kamu besok." Emilio ingin terus berdekatan dengan gadis ini di manapun dan kapanpun itu. dan juga Zea-nya sangat cantik pasti banyak pria yang mengincarnya.

Jika suatu saat gadis ini menyukai pria lain, dia tidak akan segan-segan membunuh pria itu dan juga dia tidak rela Zea di miliki pria selain dirinya sendiri.

Apa yang sering orang katakan, cinta tidak harus dimiliki? Dan titik tertinggi mencintai adalah merelakan gadisnya bersama orang lain?

Bullshit!

Di kamusnya tidak ada hal seperti itu!

"Tidak, ada urusan yang harus aku tangani sendiri." Zea menghentikan makannya dan menatap Emilio yang melihatnya dengan pandangan tidak setuju.

"Beritahu aku jika kamu membutuhkan bantuan."

"Beritahu sesuatu? Seolah-olah kamu menjadikan diriku sebagai prioritas." Celetuk Zea tanpa sadar dengan suara kecil.

Wajah Emilio gelap dan tangannya terkepal di bawah meja untuk meredakan emosinya yang tiba-tiba naik. Zea merasakan perubahan emosinya dan dia bertanya-tanya apa yang terjadi.

"Zea." Ekspresi Emilio muram saat menatapnya.

Zea secara tidak sadar menegakkan punggungnya saat mendengar Emilio memanggil namanya seperti itu dan dia merasa tidak nyaman. Mengabaikan ketidaknyamanan hatinya dan menjawab panggilan Emilio dengan nada biasa.

"Apa?"

"Ingat apa yang saya katakan ketika saya bertemu dengan anda pertama kali?" Zea merasa semakin tidak nyaman di hatinya saat Emilio menanyainya dengan kata-kata formal.

"Yang mana?" Jawab Zea dengan nada setenang mungkin.

"Apa yang anda katakan tadi? Sudah sangat jelas saya mengatakan bahwa anda wanita saya dan saya pria anda. Apakah itu kurang jelas?" Zea membeku melihat wajah dingin Emilio.

"Begitu? Aku kira kamu hanya bermain-main apalagi kita belum lama bertemu." Jawab Zea sambil menatap Emilio meminta kejelasan.

Dia paling tidak suka berada dalam hubungan ambigu yang belum di perjelas. Zea belum pernah memiliki kekasih di kehidupan sebelumnya karena dia terlalu sibuk sehingga dia tidak memikirkan hal-hal seperti perasaan.

Dan di kehidupan ini hidupnya relatif santai seharusnya dia bisa mencoba hal-hal yang tidak bisa dia lakukan dulu.

"Saya tidak pernah main-main dengan ucapan saya, sekali saya mengatakan bahwa anda adalah milik saya maka seterusnya akan seperti itu. Jika anda tidak menyukai saya, saya akan membuat anda menyukai saya."

Emilio geram melihat gadis di depannya sepertinya menganggap ucapannya seperti angin lewat, gadis ini meminta kejelasan maka dia akan memberikannya.

Zea terdiam cukup lama saat mendengar ucapan Emilio, dia tidak ragu dengan kata-kata yang di ucapkannya barusan karena dia tahu dengan jelas bahwa Emilio di jabarkan sebagai orang yang selalu berpegang dengan ucapannya dan tidak pernah bermain-main dengan yang namanya perasaan.

Tapi yang membuatnya bingung adalah pria di depannya ini pemeran utama pria. Harusnya dia hanya mencintai Kiran dan tidak membiarkan wanita lain memasuki hatinya.

Menurut novel kiran sekarang baru berusia 18 tahun sama seperti dirinya sendiri, berarti dua tahun lagi Kiran baru akan pulang ke negara ini. Benih cinta Emilio kepada Kiran akan tumbuh saat insiden menimpa mereka berdua itu terjadi.

Tapi Zea merasa nyaman dan rasanya tidak rela membiarkan Emilio jatuh ke pelukan Kiran. Apakah dia harus menerimanya? meskipun perasaan dia pada Emilio belum terlalu jelas.

To be continued

Jangan lupa tinggalkan jejak, terima kasih

See you next time

29 Mei 21

REVISI: 24 JUNI 22

WHY AM I HERE [TERBIT]Where stories live. Discover now