MCB||12

8.7K 1.1K 53
                                    


Hari ini adalah hari tepat dimana Aska dan Rihan sekolah disini selama seminggu.

Semuanya berjalan lancar dan gak ada sama sekali gangguan. Dan selama seminggu itu juga mereka semakin akrab dengan Shindy.

Ternyata Shindy orangnya asik juga, gak seperti yang mereka bayangkan sebelumnya.

Dan sekarang mereka sedang berada di kantin sekolah yang sangat ramai, karena ini jam istirahat.

"Lo tau gak? Gue pernah nyangka lo itu cewek," ucap Shindy heboh.

"Iya bener. Gue juga dulu ngiranya Rihan cewek njir, waktu di danau." Aska ikutan nimbrung.

Rihan tau dirinya emang berbeda dengan cowok pada umumnya. "Gue juga nyangkanya gue cewek," ucap Rihan polos.

Shindy dan Aska tentunya kaget. "Loh kok gitu? Lo ngerasa laki gak?" Ini Aska yang ngomong.

"Apa jangan-jangan lo transgender? Ngaku aja udah." Shindy tak mau kalah memojokan Rihan.

"Ya kali, njir. Mungkin mama gue dulu maunya anak cewek?" Ucap Rihan dengan nada bertanya.

"Kalo lo cewek, gue nikahin lo sekarang juga Rihan." Entah kenapa, Aska tuh pengen ngomong gitu.

"Emang kalo Rihan cowok kenapa? Gak boleh nikah emang? Ya boleh lah!" Shindy ngomong dengan semangat 45!

Rihan hanya tersenyum. "Iya. Emang kenapa kalo gue cowok? Lo bisa nikahin gue." HAH?!

Aska terkejut dengan pernyataan Rihan. "Beneran bisa?!"

Rihan malah tertawa. "Ya nggak lah bego! Emang gue cowok apaan." Aska sangat kecewa dengan jawaban Rihan.

"Tapi, menurut gue, kalau kalian saling cinta mah gak apa-apa." Mungkinkah Shindy ini fujoshi?

"Gue pikir juga begitu," ucap Aska lesu.

Rihan tak bisa berkata-kata sekarang, ia tak mengerti sepenuhnya dengan semua ini.

Tiba-tiba, raut muka Rihan terlihat ketakutan. Dan Aska menyadari itu.

"Lo gak apa-apa?"

"Lo kenapa Rihan? Ada apa?" Ucap Aska yang disambung oleh Shindy.

"Kita ke kelas sekarang yuk, gue udah kenyang," ucapnya dengan suara yang bergetar.

"Iya kita ke kelas, tapi lo kenapa Rihan? Bilang ke gue." Aska mencoba untuk menenangkan Rihan yang sepertinya akan menangis.

"Kalo kalian masih mau disini gak apa-apa, gue ke kelas duluan."

"Ka, mending lo ke kelas sekarang bawa Rihan." Aska mengangguk atas perintah dari Shindy.

"Oke oke. Kita ke kelas sekarang." Akhirnya Rihan mengangguk dan berdiri dari duduknya, begitupun dengan Aska. Tapi, sebelum mereka melangkahkan kaki tiba-tiba...

"Hai, udah lama gak ketemu---

--Rihan."

"Nafis?" Shindy bergumam pelan, tetapi itu terdengar oleh telinga Aska.

Rihan semakin takut dan memegangi tangan Aska erat, bahkan badannya aja udah mepet gitu ke Aska.

"Lo siapa?" Tanya Aska.

Pemuda itu tersenyum sinis.

"Lo yang siapa?" Loh kok nanya balik?!

"Gue Aska. Kenapa emangnya?!" Suasana disini semakin panas aja, mereka menjadi pusat perhatian sekarang. Entah siapa pemuda ini, tetapi sepertinya semua orang mengenalinya.

My Cute Boy ✓Onde histórias criam vida. Descubra agora