9

1.4K 209 113
                                    

Kuroo dkk telah sampai di rumah sakit XY.

Tsukishima, Kageyama, Hinata, dan Atsumu tengah duduk di ruang tunggu depan IGD. Wajah mereka terlihat sangat khawatir, terlebih lagi Hinata yang tengah menangis.

"Tsumu"

"Kuroo"

Kuroo melihat dari kaca pintu IGD.

"Dimana mereka?", tanya Kuroo kepada mereka berempat.

"Tenang, Kuroo. Ushijima, Iwaizumi, dan Suna sedang mengurusi mereka di dalam", ucap Atsumu.

"Bagaimana keadaan mereka? Aku harus masuk sekarang. Ini semua salahku", teriak Semi histeris.

"Semi, ini bukan salahmu", ucap Kita sambil menenangkan Semi.

"Tapi, Kit. Ini salahku-"

PLAK

"SEMI EITA", teriak Suga yang barusan menampar Semi. Semi terdiam seketika, begitupula yang lain. Mereka syok melihat perbuatan Suga.

"SUGAWARA", bentak Kita. Kita hampir memarahi Suga kalau saja Daichi tidak segera memegangi bahunya. Dia melihat Daichi yang menggelengkan kepalanya.

Semi memegang pipi yang barusan ditampar sambil melihat tersangka kekerasan itu. Suga menghembuskan nafasnya dengan keras dan memegangi kedua lengan Semi.

"Semi Eita, jangan histeris. Ini bukan hanya salahmu. Ini salah aku dan kita semua di sini karena kami semua menyetujui keputusan ini. Kita juga tidak tahu bahwa akan kejadian ini. Jadi, jangan menyalahkan dirimu, Semi. Aku yakin, Bokuto dan Akaashi-san tidak akan menyalahkanmu juga. Jadi, aku mohon, tenangkan dirimu dulu", ucap Suga dengan lembut.

"Suga benar, Sem. Jangan menyalahkan dirimu, Sem. Sekarang, prioritas kita adalah doakan mereka berdua agar mereka bisa sadar dan kembali pulih, ya", ucap Oikawa sambil mengelus rambut Semi dengan pelan.

Oikawa, Suga, dan Kita memeluk Semi.

"Tidak apa, Semi", ucap Kita sambil menenangkan Semi.

Kuroo melihat Hinata.

"Hinata, apakah kau sudah menghubungi orang tua Bokuto dan Akaashi?", tanya Kuroo sambil melihat gadis pendek yang tengah duduk dan menangis.

"Su...hikss..dah. Mere...hiks..ka akan ke sini se...hiks...bentar lagi", ucap Hinata dengan sesengukan.

Tiba-tiba pintu UGD terbuka. Menampilkan Suna dan Ushijima yang keluar dari pintu itu.

"Rin-kun, bagaimana mereka?", tanya Kita yang langsung menghampiri Suna.

"Suna, Ushijima, gimana keadaan mereka?", tanya Kuroo.

"Oke, oke, tenang semua, tenang", ucap Suna.

"Tadi, dokter sudah memeriksa Bokuto dan Akaashi-san, mereka baik-baik saja. Pemeriksaannya normal, hanya saja mereka belum bangun. Dokter mengatakan mungkin mereka kelelahan. Untuk sementara ini, beliau menyarankan untuk merawat inap mereka sampai mereka pulih. Aku akan menunggu orang tua dari Bokuto dan Akaashi-san, jika mereka setuju, aku akan membantu mengurusi pendaftaran rawat inap mereka", Ushijima menjelaskan dengan tegas kepada mereka.

"Intinya mereka baik-baik saja. Jadi, tidak perlu khawatir, semuanya. Sekarang permasalahan lain, apa yang akan kita katakan kepada orang tua mereka berdua?", tanya Suna.

Semua terdiam mendengar pertanyaan Suna. Mereka bingung apakah mereka harus jujur bahwa kedua teman mereka mengalami fenomena gaib yaitu kesurupan, sementara mereka tidak punya bukti.

"Suna, Ushijima, apa yang kalian katakan kepada dokter tadi mengenai penyebab Bokuto dan Akaashi-san pingsan?", tanya Daichi.

"Aku, Ushijima, dan Iwaizumi berbohong kepada dokternya dan mengatakan mereka tiba-tiba pingsan saat sedang berjalan-jalan dengan kita semua", ucap Suna dengan santai.

BenangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang