41. Hantu villa pangandaran part 1

126 15 0
                                    

Selamat datang di kisah tanah Sunda, nah gimana kabar kalian? Pasti sehat donk, kali ini kami akan menceritakan sebuah kisah seram saat berlibur di villa pangandaran, seperti apa kisah nya mari simak di bawah, Tabik!

********
“Lo denger gak?” Bisik Della pelan, sambil menatapku yang duduk di sampingnya.
“Denger apaan?” Jawabku.
“Kecilin tv-nya coba bentar.” Kata Della lagi.
Aku turuti kemauannya, lalu mengecilkan volume suara tv.
Kemudian hening, karena vila sebesar ini hanya berisi kami berdua, 
 
“Ah, gak ada suara apa-apa Dellaaaaaa. Udah ah, lagi seru nih acaranya.” Begitu aku bilang ketika sudah mengecilkan volume tv tapi tetap gak mendengar suara apa-apa.

“Tadi ada suara, gw denger, sekarang hilang.” Jawab Della.. 
Sudah jam 11 malam, Devin dan Bayu belum juga kembali, tadi jam sembilan sebelum pergi mereka bilang mau ke luar sebentar cari minuman. 
Wajah Della masih terlihat penasaran, sepertinya dia yakin kalau tadi sempat mendengar suara dari lantai dua, tapi belum jelas itu suara apa.
Aku coba untuk berpura-pura mengabaikan sikapnya itu, sampai akhirnya dia ikut larut juga menyaksikan acara tv yang aku tonton. 
Ada apa di Lantai dua? Apa yang Della dengar?

*** 
Aku Alena. Della, Devin, dan Bayu adalah sahabat dekatku, kami sudah berteman sejak kecil, karena kebetulan tinggal dalam satu komplek perumahan di Jakarta. 
Bukan kebetulan juga kalau kami jadi lebih akrab dibanding dengan teman-teman yang lain di perumahan tempat tinggal, banyak persamaan yang kami miliki, salah satunya adalah senang jalan-jalan, berpetualang ke tempat baru. 
Sudah banyak pengalaman yang kami lalui bersama hingga sampai sampai duduk di bangku kuliah saat ini. Dari banyaknya pengalaman yang kami miliki, ada pengalaman seram yang masih membekas di dalam ingatan sampai saat ini.

Yaitu pengalaman seram ketika menginap di satu vila di Pangandaran, Jawa Barat. 
Pertengahan tahun 2016, bertepatan dengan masa libur perkuliahan, Devin punya ide untuk menghabiskan beberapa hari di daerah pantai.
Setelah ide dilempar dan berembuk, kami sepakat untuk menjadikan Pangandaran sebagai tujuannya. 
Pangandaran terkenal sebagai tempat wisata di ujung timur bagian selatan Jawa Barat.
Gak perlu diragukan lagi keindahannya, pantai landai tanpa karang, pasir putihnya membentang, sungguh tempat yang sempurna untuk melepas penat melarikan diri dari pengapnya udara metropolitan. 
“Naaahh, gw udah browsing-browsing nih, ada vila besar dan asri, gak mahal juga. Gak di pinggir pantai banget sih, harus jalan kaki sebentar kalo mau ke pantai, tapi depannya sungai besar, bolak balik ada perahu suka lewat,” Begitu Devin bilang, panjang lebar dia menjelaskan.

Gak butuh diskusi panjang dan lama, akhirnya kami sepakat memutuskan untuk berlibur di Pangandaran selama beberapa hari, akan menginap di vila pilihan Devin.
*** 
 
Di satu rabu pagi kami berangkat dari Jakarta.
Pagi cerah dan indah, kendaraan yang kami tumpangi menyusuri jalan mengarah ke sisi selatan pulau Jawa. 
Ini adalah pertama kalinya wisata ke Pangandaran, jadi benar-benar tempat baru buat kami kunjungi, makanya kami sangat excited.

Senda gurau dan tawa lepas mewarnai perjalanan, rentang waktu delapan jam jadi gak terasa, sekitar jam tiga sore akhirnya kami sampai di tujuan. 
Sesampainya di lokasi, kami baru tahu kalau ternyata letak vila agak jauh dari pantai Pangandaran, kami harus menempuh perjalanan sekitar satu jam lagi.

Jadi, letak vila-nya lebih dekat ke pantai Batu Karas, dan juga benar kata Devin, vila berada persis di sisi sungai yang cukup besar, benar-benar menghadap ke sungai itu. 
Cukup indah, walaupun bukan bangunan baru tapi vila bertingkat dua ini sangat bersih dan terawat. Pagar tinggi mengelilingi wilayah luasnya, beberapa pohon besar berdiri kokoh di halaman depan dan belakang. 
Kanan kiri vila hanya ada tanah kosong yang dipenuhi oleh pepohonan liar, jauh dari bangunan lain.
Bapak penjaga vila mendampingi kami berkeliling sambil menjelaskan semuanya, Pak Ilham namanya. 
Pak Ilham ini gak tinggal di vila, tapi tinggal di rumahnya yang gak jauh dari lokasi vila. Beliau ditugaskan untuk merawat dan membersihkan vila oleh sang pemilik.

Kisah Tanah Sunda || Mini ExpeditionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang