47. Akibat Pasang Susuk pt 5 || Teror mendadak hilang

52 9 0
                                    

Kadi. Sang dukun yang pernah dimintai tolong oleh Yani akhirnya bertindak. Ia sembunyi-sembunyi mengintai arwah Yani yang tengah meneror warga. Ada satu tempat yang menjadi “rumah tinggal” bagi sosok Yani yaitu di sebuah sumur di belakang rumah kosong yang sudah lama ditinggalkan pemiliknya.

Rumah itu kebetulan berjauhan dengan rumah warga lainnya. kondisi sekitarnya pun sudah dipenuhi ilalang. Sunyi, lembab, bau usang sudah tercium dari rumah itu.
Malam jumat kliwon jadi incaran Kadi untuk menangkap sosok Jin yang menyerupai Yani itu. Dia akan memanfaatkannya untuk praktek pengasihan bagi pasiennya yang ingin meningkatkan performa suaranya di panggung ketika bernyanyi atau untuk menarik lawan jenis. Tanpa diketahui oleh warga lain, Kadi mengendap masuk ke dalam kerumunan ilalang yang menghadang.

“Srrrkkk Srrrkk!” Suara ilalang itulah yang hanya menjadi teman Kadi yang sedang melakukan ekspedisinya.
Kadi akhirnya tiba di sumur yang menjadi tempat favorit sosok Yani. Ritual dilakukannya untuk memanggil sosok itu datang. Menyan dibakar dan rapalan-rapalan mantra Kadi ucapkan. Tak lupa Kadi pun membawa sebilah keris yang ia selipkan di belakang bajunya sebagai media penangkapan.

“Ingsun gegero kanu ngageugeuh sangkan hadir kana ieu pameunteu. Ingsun boga Adia anu kacida hibarna kacida seungitna. Hadir hadir hadir!” Sambil fokus duduk bersila dan memejamkan matanya mantra itu diucapkan oleh Kadi.
Katrol sumur bergetar, hawa yang awalnya dingin mendadak panas tanpa sebab. Dari dalam sumur muncul perlahan sosok wanita berambut panjang acak-acakan dengan bajunya yang sudah lusuh. Sosok itu tertunduk tidak memperlihatkan wajahnya hanya saja kepalanya terus bergerak patah ke kanan dan ke kiri.

Menyadari sosok Yani sudah hadir Kadi lantas mengambil keris yang ia simpan di belakang bajunya dengan cepat lalu mengarahkannya ke sosok Yani. Gerakan kepala sosok itu semakin cepat. Badannya condong ke depan seakan tertarik oleh sesuatu. Akhirnya sosok itupun masuk ke dalam keris sehingga membuat Kadi tersenyum menyeringai bangga karena ritualnya berhasil. “Praktekku bakal laris hahaha." Tawa Kadi menggelegarkan seisi rumah kosong.

**
Dua minggu sudah warga tidak menerima teror dari Yani. Mereka bersyukur sekaligus terheran dan bertanya-tanya siapa yang bisa menangani semua itu. Aktifitas di kampung itu kembali seperti biasanya. Semua warga tidak lagi khawatir akan dihantui oleh Yani.

***

“Saya pengen karir saya naik mbah”. Pinta Sekar kepada Kadi. Akhirnya dia berkunjung meminta bantuan Kadi.

#Next part 6

Kisah Tanah Sunda || Mini ExpeditionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang