34

962 133 36
                                    

Jangan lupa komen yang banyak pokoknya! Votenya juga

***

Arjuna ya buaya... terdengar Yerin menyanyikan salah satu lagu dangdut itu

Arjuna menoleh padanya dengan tatapan sebal

"Apaan sih!" kata Arjuna dengan wjaah masam

"Ya kenapa? Orang nyanyi doang!" kata Yerin

"Lagian, situ kan emang buaya! Salah emang?" sambung Yerin pada Arjuna

"Kamu kurang ajar banget ya!" kata Juna

"Bodok!" teriak Yerin lalu langsung pergi

"Mau mati ya lo!" teriak Arjuna

"Tuh! Tuh! Tuh!" teriak Airin sambil melotot

"Mulutnya itu!" sambung Airin dan membuat Juna terdiam

Bik Inah yang menyaksikan itu pun hanya diam saja sambil tersenyum geli

"Kebiasaan deh! Ngomongnya!" kata Airin

"Galak amat sih, Dek." Arjuna bicara dengan suara hampir tak terdengar

"Lagian mulutnya, udah kayak apaan aja," kata Airin kesal

"Iya. Maaf, Mami." Arjuna bicara dengan wajah pasrahnya

"Idih! Dijemput sama siapa si Yerin?" tanya Arjuna saat melihat Yerin dari jendela

Terlihat adiknya itu menaiki motor seseorang

"Itu, si Robin," kata Airin

"Lah? Sejak kapan Robin di sini?" tanya Juna

"Robin juga kuliah di sini," kata Airin

"Anjay! Pantesan Yerin ngebet mau kuliah di sini," kata Arjuna

"Gak gitu, Pi. Malah si Robin itu yang nyusulin Yerin ke sini," kata Airin

"Belain aja terus!" kata Arjuna

"Ih! Orang beneran juga!" kata Airin dengan nada bicara ngegas

"Tuh kan, Mi. Mami juga ngomongnya gitu, teriak-teriak. Ntar anaknya ngomong kasar nyalahin aku. Padahal kamu juga kasar ngomongnya," kata Arjuna

Airin hanya diam, cemberut sambil mengelus perutnya

"Maaf Papi cakep," kata Airin tersenyum dengan nada bicara lucu

"Ini sarapannya udah siap. Bibik mau ke supermarket dulu," kata Bik Inah

"Sendirian?" tanya Arjuna

"Yo iyah!" kata Bik Inah

"Serius gak takut?" tanya Juna

"Ndak lah, Den. Bibik udah hapal jalan di sini," kata bik Inah

"Iya loh, Mas. Malah sekarang Bik Inah udah bisa sedikit-sedikit bahasa sini," kata Airin

"Wihhh! Keren," kata Arjuna mengancungkan jempolnya

"Mbak Irin mau titip sesuatu?" tanya Bik Inah

"Ndak, Bik." Airin tersenyum ke arah Bik Inah

Bik Inah pun pergi dari sana meninggal Airin dan Arjuna

"Ayo sarapan," kata Airin memanggil Juna

"Iya," jawab Arjuna sambil mendekat

Arjuna tersenyum geli saat melihat istrinya yang terlihat kesulitan untuk duduk di kursi itu, karena perut besarnya

Dengan sigap Arjuna langsung membantu Airin

TAKDIR SEMESTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang