Chapter 48

722 153 1
                                    

Chapter 48
————————————————————

Keesokan harinya, aku pergi ke pernikahan Da Hua dan Chu Kong turun gunung sendirian.

Apa yang tidak aku duga adalah bahwa Chu Kong tidak kembali selama setengah tahun setelah dia pergi.

Pertengahan musim dingin, Desember.

Melihat hampir Tahun Baru, aku berpikir apakah aku harus pergi mencari Chu Kong.  Tetapi aku takut dia sedang berlatih dan aku akan menyebabkan kekacauan pada kemajuannya jika aku menemuinya.

Aku ragu-ragu selama beberapa hari dan tidak dapat memutuskan apakah aku harus atau tidak untuk mencari Chu Kong. Aku tiba-tiba menyadari bahwa tujuan akhir Kaisar Langit Li telah tercapai. Kehidupan ketujuh ini, aku dan Chu Kong akhirnya berjalan di jalan permainan cinta yang menyedihkan tentang istri kecil yang mengejar suami!

Pada Malam Tahun Baru, aku menggali anggur yang terbuat dari tanduk iblis kuda rusa dari halaman. Menyinpan selama bertahun-tahun, aku tidak tega meminumnya.  Tapi pada Malam Tahun Baru tahun ini, aku tidak memiliki Chu Kong untuk menemaniku.  Setidaknya sebotol anggur bisa menenangkan kesepianku.

Selagi aku memikirkan itu, aku membuka stoples yang tersegel. Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki.

Aroma anggur mulai tersebar. Aku mendongak dan melihat Chu Kong kembali dari salju. Dia akhirnya enggan membiarkanku menghabiskan Tahun Baru sendirian.

Aku tersenyum dan melambai padanya, "Kamu benar-benar tahu kapan harus kembali. Aku baru saja membuka botol anggur. Ayo datang kesini dan rasakan sendiri."

Chu Kong berdiri di luar sejenak. Aku merasa itu aneh.

"Masuk, ah."

Dia menggaruk kepalanya, "Xiao Xiang seperti ini, sama seperti aku baru saja pergi kemarin.  Semua hal yang aku siapkan di hatiku tidak berguna. Sekarang aku tidak tahu harus berbuat apa."

"Kamu tidak pernah pergi."

Itu baru saja keluar dari mulutku. Chu Kong membeku lagi. Setelah sekian lama dia mendatangiku dan duduk. Aku menuangkan dua cangkir anggur. Aku memberi Chu Kong satu cangkir dan menatapnya dengan hati-hati. Melihat tubuhnya yang biasa, sulit untuk tidak merasa kecewa. Tapi sekarang dia bahkan belum berusia dua puluhan. Dia masih punya beberapa tahun lagi. Aku menghibur diri sendiri dan tersenyum, "Apakah kamu melakukan sesuatu yang akan membuat kamu malu saat kamu pergi? Ayi ceritakan, buat Xiao Xiang bahagia."

Dia menggelengkan kepalanya, berpikir sejenak dan kemudian berkata, "Tidak melakukan sesuatu yang memalukan, tapi aku bertemu seseorang. Dia berkata kalau aku memiliki tiga jiwa abadi dan tujuh jiwa fana. Aku masih perlu satu jiwa fana."

Aku menyesap anggur yang penuh dan menatapnya, "Mm, itu benar. Kamu masih kehilangan satu jiwa fana."

Chu Kong menundukkan kepalanya dalam diam. Menyaksikan langit semakin gelap, gunung itu didekorasi dan lebih hidup dari biasanya, membuat kaki Gunung Lu Hua terasa lebih sepi.

Chu Kong mengangkat kepalanya dan meneguk cangkir anggur dalam satu tegukan.  Dia mengertakkan gigi dan bertanya, "Bukankah Xiao Xiang ingin memberitahuku lebih banyak?"

Aku merenung sejenak. Aku pikir Chu Kong sudah tidak muda lagi. Ingatannya berangsur pulih. Alih-alih membiarkan dia menebak dan mengemukakan hal-hal aneh, sebaiknya aku menceritakan semuanya padanya.

Aku berdehem, menyesap anggur sambil mengingat hal-hal di masa lalu. Aku membuat kenangan ini menjadi kata-kata, aku menceritakan keseluruhan ceritanya.

(END) Seven Unfortunate Lifetimes, All Thanks to a Single Moment of ImpulseOnde histórias criam vida. Descubra agora