The Mafia 8 - The Feeling (Perasaan)

3.3K 227 4
                                    

LEADER OF THE MAFIA

Happy Reading !

ALICE menggigit bibir bawahnya sembari menunggu panggilannya tersambung. Ia sedang berusaha menghubungi ibunya. Ah ... Alice sangat merindukannya.

"Halo? Mom? Ini aku, Alice" sahut Alice segera setelah panggilannya tersambung.

"Alice? Apa ini benar kau, sayang?"

Alice merasa matanya memanas mendengar suara ibunya yang selama ini ia rindukan.

"Ya, mom. Apakah mom baik-baik saja?" Tanya Alice dengan suara bergetar menanahan tangis.

"Mom sangat mencemaskanmu. Apakah kau baik baik saja? Apakah mereka menyakitimu?"

Alice bisa mendengar jelas bahwa sekarang ibunya sedang menangis.

"Aku baik baik saja, mom. Sudah ku bilang, jangan khawatirkan aku" Alice tersenyum kecil.

"Daddy mu akan melakukan sesuatu untuk mengeluarkanmu dari sana, sayang. Bersabarlah"

Alice tertegun. Apa yang akan ayahnya lakukan?

"Mom, sungguh, aku baik-baik saja. Mereka .. cukup baik, kurasa. Tolong, jangan lakukan hal yang membuat kalian dalam masalah" sahut Alice khawatir. Bagaimana tidak? Mengapa ayahnya masih saja ingin berurusan dengan Mafia itu?

Alice mendengar ibunya terisak,

"Mom tidak akan membiarkan Mafia itu mengambilmu dari kami"

Alice terdiam. Haruskah ia senang? Namun, mengapa perasaannya berkata lain. Ia ... merasa khawatir.

"Baiklah, Mom. Aku tutup dulu. Salam pada Daddy. Love you , mom".

panggilan pun terputus. Alice menghembuskan nafas , kemudian mengembalikan ponsel Camelia.

"Apa nona baik baik saja?" Tanya Camelia yang menyadari raut wajah Alice yang terlihat gusar.

Alice mencoba tersenyum,
"Ya. Aku hanya lelah"

"Oh, baiklah nona silahkan istirahat. Saya keluar dulu, kalau nona butuh sesuatu, nona bisa menekan bell ini" Camelia menunjuk sebuah bell terletak di sebuah meja kecil dekat ranjang.

Alice mengerutkan kening,
"Lalu?"

"Tentu saja saya akan datang, nona" jawab Camelia tersenyum. Kemudian meminta izin untuk pamit. Alice pun hanya mengangguk mengerti.

°°°

Margareth menatap suaminya dengan mata yang sembab. Sejak hari dimana Alice di bawa oleh para Mafia itu, Margareth sering sekali menangis memikirkan keadaan putrinya.

"Aku sudah peringatkan padamu sebelumnya. Jangan berurusan dengan Mafia" sahut Margareth dengan suara pelan.

Richard mengusap wajahnya kasar,
"Aku benar-benar tidak tahu akan berakhir seperti ini"

Tak bisa ia pungkiri, Richard sangat menyesali semua perbuatannya.

"Kita sudah kehilangan satu anak kita, Allura, yang kita tidak tau dimana keberadaannya sekarang. Aku tidak mau kehilangan putriku lagi" Margareth kembali terisak. Bahunya bergetar. Keluarga Collins memang belum mengetahui keberadaan Allura sekarang.

Richard semakin merasa bersalah pada istrinya itu. Bagaimanapun, ini bermulai dari dirinya yang memutuskan untuk bekerja sama dengan Mafia itu. Menjanjikannya sesuatu, namun mengingkarinya.

LEADER OF THE MAFIA ; AARON CEDRIC [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now