39. Penyesalan

4.7K 398 11
                                    

✔ instagram :
@mymanjagirl_ofc
@lalalapriscilla_

"Jadi, bagaimana dok, keadaan adik adik saya?"

Perempuan muda yang baru saja selesai memeriksa Lisa dan ketiga sahabat nya itu lantas mengulum senyum tipisnya, "Tepat seperti dugaan. Fisik mereka memang belum begitu stabil, namun masih jauh lebih buruk mental dan ingatan mereka dibanding fisik. Seperti, yang Bu Sri katakan tadi benar. Ada beberapa trauma kejadian semasa mereka tersesat, dan saat saya mengecek kembali tubuh mereka, ada beberapa bagian luka yang berbeda. Ada juga beberapa hal yang saya curigai berada dalam tubuh mereka." Ucap Dokter keluarga Choi sendu.

"Jisoo. Ada cairan mematikan yang sempat disuntikkan ke tubuh nya. Mungkin, itu termasuk trauma mereka kepada jarum suntik. Beruntung cairan tersebut hanya diberikan takaran dalam jumlah sedikit dan beruntung tubuh aktif Jisoo yang mempunyai imun kuat saat itu sehingga cairan mematikan itu hanya menyebabkan dirinya mengalami sakit di sekujur tubuh di saat saat ia lemah."

"Jennie. Saat saya mengecek kondisi nya, mental nya adalah yang ter rapuh dari yang lain. Saya juga mendapatkan hasil ronsen kalau kepalanya beberapa kali dibentur atau terbentur oleh benda keras seperti, pintu, meja, dinding atau prediksi saya sampai batu."

"Rosé. Gadis itu trauma akan kekerasan. Dirinya yang sangat lembut memilki trauma besar terhadap kekerasan. Setelah saya berhasil mengecek keseluruhan pun, terdapat luka lebam dan cabik pada dirinya. Dugaan saya juga, tangan wanita itu sempat patah walau tak terlalu parah. Itu juga sudah mulai membaik."

"Lisa. Dia mendapat paling banyak luka di sekujur tubuhnya. Dalam atau luar. Banyak luka sabit, cabik, lebam sampai goresan pisau. Saya tidak tahu pasti, namun dibalik kecelakaan keempat gadis itu pasti 100% kalau ada 'pelaku' dibalik nya" ujar Dokter itu panjang lebar.

Seakan tersambar petir di siang hari, tangis Lia dan Jin meledak begitu saja.

"Sebegitu terluka nya mereka, dok?" Lirih Jin dengan kepala tertunduk.

Dokter cantik itu terdiam sesaat sebelum berusaha tersenyum pahit, "Ya. Separah itu"

💠💠💠

"Jadi, sepakat ya. Pernikahan kalian akan dilakukan di tepi pantai. Begitu?"

Semua di ruangan besar itu mengangguk membenarkan. Terkecuali,

"Bukan begitu, Jungkook?" Tanya Ayah Yeri sambil menatap Jungkook tegas.

Memilih untuk mengangguk, Jungkook kembali menunduk dan menyembunyikan rasa sedihnya.

"Ya sudah, kalau begitu, Yeri, Jungkook, mungkin kalian butuh ruang untuk bertukar pikiran kalian bisa berbicara?" Tawar Ibu Yeri dengan senyuman tulus nya.

"Iya mah,,"

"Ayo kak!"

Jungkook hanya bisa mengangguk pasrah lagi kala Yeri menarik lengan nya menuju taman belakang.

Lama terdiam setelah duduk berdampingan di bangku taman itu, akhirnya Yeri berdeham memulai percakapan, "Ekhm, Kak"

Tak ada respon.

"Kak" ujar Yeri sedikit merengek.

Dengan pertahanan yang sama, Jungkook menghiraukan panggilan tunangannya itu.

"Ck. Kak!!"

"Lo bisa gak usah bacot gak? Lo kira gue budek? Tanya tinggal tanya" sinis Jungkook melirik Yeri remeh melihat baju minim bahan yang digunakan gadis itu.

MY MANJA GIRL [END✔]Where stories live. Discover now