Chapter - 26. Three Souls

1K 89 7
                                    

HAPPY READING 📖

------------------------------------------

Keluar dari lokasi bandara, barulah Kim bisa bernapas lega. Ia merentangkan tangan, menikmati keindahan Kota Sydney sembari menghirup udara segar. Rizzo yang tepat di belakangnya, memasang wajah aneh.

"Ah, segarnya!" Kim berseru lalu menoleh dengan senyum lebar. "Kita naik taksi yang mana?"

"Kau pergi sendiri." Ia terbelalak. Tidak, ia tidak mau ditinggal. Bisa-bisa ia dijual di negara orang karena tersesat.

Ia menggeleng cepat. "Tidak mau! Kau ini jahat sekali! Kita berdua ke sini, jadi kita juga yang akan ke hotel?"

"Kita?" Kim mengerutkan dahi.

"Ya, kita. Kenapa?"

"Kau sendiri saja! Kau pikir aku mau satu hotel dengan orang gila sepertimu? Yang tiba-tiba merentangkan tangan pula. Norak sekali!" Rizzo mendengkus. Ia membawa kopernya ke taksi yang sudah ia pesan sejak sejam lalu. Terlihat dari papan nama yang bertuliskan Mr. Walcott di dekat mobil kuning.

Melihat Rizzo ingin pergi, Kim membawa kopernya lalu mengejar Rizzo. Dipegang pergelangan tangan Rizzo, menahan untuk tak pergi lalu memasang wajah memelas.

"Jangan tinggalkan aku," lirihnya. Ia memajukan bibir lalu menunjukkan puppy eyes. Ia sengaja karena takut Rizzo benar-benar meninggalkannya. Bayangkan ia di kota ini ditinggal sendirian, dan uang yang pas-pasan, lalu yang menyakitkan ada orang yang ia kira baik ternyata berniat melakukan kejahatan. Jika ia beruntung, ia akan selamat. Jika tidak? Astaga, ia tak mau mati begini.

Rizzo menahan napas. Pupilnya melebar lalu berdecak. "Ya, sudah! Masuklah! Merepotkan sekali kau!"

"Hahaha!" Bukan takut, Kim malah tertawa kecil lalu mengitari mobil yang akan mereka tumpangi. Tak mau berlama-lama, ia masuk dan duduk manis di sana. Ia takut kalau Rizzo berubah pikiran dan masuk lebih dulu, ia ditinggalkan. Tak bisa ia bayangkan menetap di tempat ini sendirian.

Rizzo memutar bola mata. Beginikah Kim ternyata? Sosok yang menyusahkan? Ah, seharusnya ia tahu Kim memang menyusahkan. Dari awal kesusahan hidupnya memang karena Kim!

Ia memasuki mobil lalu membiarkan supir taksi memasukkan barang mereka ke bagasi. Menurut perkiraan, mereka akan tiba di hotel dalam setengah jam dan selama itulah mereka berdiam diri. Canggung dan itu sudah tak terelakkan lagi. Kim yang sibuk memerhatikan jalanan kota tak sadar mengantuk. Apalagi lagu di taksi ini seperti pengantar tidur untuk membawanya ke alam mimpi. Seketika ia memejamkan mata dengan kepala disenderkan ke jendela.

Rizzo yang tengah memainkan ponsel, menolehkan kepala karena ekor matanya terganggu pada suatu pemandangan. Mendapati Kim ternyata tertidur dengan kepala yang disandarkan ke jendela dan menunduk terlalu dalam, ternyata ... lucu? Ia mengamati lebih intens dan saat kepala itu hampir jatuh, Kim terlonjak kaget dan membuka matanya sebentar hingga ia mengalihkan kembali wajahnya. Namun, saat ia melihat aktivitas gadis sialan ini, ia hampir tertawa karena kejadian itu terjadi lagi. Kepala yang hampir jatuh dan ketika kesadarannya pulih, mata itu tertutup lagi dan begitu seterusnya.

Sudut bibirnya bergetar. Tiba-tiba terlintas pemikiran aneh yang bahkan tak ia duga. Ia dilema. Haruskah ia melakukannya? Ia bisa merasakan ada sesuatu yang aneh. Semacam belas kasihan untuk membuat sosok di sampingnya nyaman. Ia mengembuskan napas, sebentar saja lalu membawa tubuh Kim mendekat untuk memberikan sandaran pada kepala Kim di bahunya.

Pergerakannya ternyata membuat Kim merengek kecil, merasa tidurnya terganggu. "Egh!"

"Tidurlah yang benar." Rizzo menepuk pelan kepala Kim lalu tatapannya berubah dalam. Ia dapat merasakan darahnya berdesir hangat. Hanya menatap Kim yang memejamkan mata bisa menghasilkan sesuatu yang aneh. Ia tidak tahu apa. Namun berada di dekat Kim, ia merasa hangat. Ada sesuatu yang bergerak ke sisi lain untuk ia masuki dan itu bukanlah sesuatu yang baik. Ia sudah berjanji tidak akan melibatkan Kim di hidupnya. Tapi, kenapa sempat terbesit di pikirannya ia ingin Kim memasuki hidupnya?

Unexpected Psychopath ✅Where stories live. Discover now