30. Belati Tak Bertuan

13.1K 1.2K 109
                                    

"Perasaan tidak akan ter-iris jika kau tidak mencoba mengirisnya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Perasaan tidak akan ter-iris jika kau tidak mencoba mengirisnya sendiri." –Naura Gabriella

Setelah selesai merancang rencana, kini mereka sedang duduk santai dengan ditemani petikan senar gitar yang Daniel mainkan. Sepertinya hanya Naura saja yang mendengarkan betapa merdunya suara Daniel saat ini karena yang lain sibuk dengan ponselnya. Lihat saja bagaimana fokusnya Bram dan Detra yang sedang bermain game online di ponsel serta Denis dan Haris yang tampak sedang bermain catur.

Daniel menatap mata Naura dalam sembari tangannya yang terus memetik senar gitar.

"Waktu pertama kali
Kulihat dirimu hadir
Rasa hati ini inginkan dirimu...
Hati tenang mendengar
Suara indah menyapa
Geloranya hati ini tak kusangka...
Rasa ini tak tertahan
Hati ini selalu untukmu...."

Naura tersenyum lembut menatap Daniel begitupun sebaliknya.

"Terimalah lagu ini
Dari orang biasa
Tapi cintaku padamu luar biasa....
Aku tak punya bunga
Aku tak punya harta
Yang kupunya hanyalah hati yang setia
Tulus padamu..."

Daniel tersenyum lembut kala mengucapkan lantunan terakhir lagu itu. Naura sendiri hanya bisa merespon dengan senyuman. Hatinya menghangat dan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dan itu semua karena Daniel.

"Hari-hari berganti
Kini cinta pun hadir
Melihatmu, memandangmu bagai bidadari
Lentik indah matamu
Manis senyum bibirmu
Hitam panjang rambutmu anggun terikat
Rasa ini tak tertahan
Hati ini selalu untukmu..."

"Terimalah lagu ini
Dari orang biasa
Tapi cintaku padamu luar biasa
Aku tak punya bunga
Aku tak punya harta
Yang kupunya hanyalah hati yang setia
Tulus padamu..."

"Yang kupunya hanyalah hati yang setia
Tulus padamu..."

Daniel menghentikan petikan jarinya di senar gitar lalu menatap mata hitam Naura dalam. Biarlah Naura belum menyadari akan perasaannya saat ini, yang terpenting ia bisa terus berada di dekat gadis itu.

Naura bertepuk tangan bahagia diikuti yang lain. Denis dan Detra sudah menyiapkan godaan kepada Daniel.

"Semoga lekas terbalas, ya, Bang," ledek Detra.

"Semoga walau gak punya harta bisa bahagiakan 'dia', ya, Bang," ujar Detra menimpali.

Daniel tertawa kecil menanggapi Detra dan Denis. "Semoga aja," ujarnya seraya menoleh ke arah Naura. Laki-laki itu sudah menempatkan Naura di hatinya, di sisi yang paling isimewa di hidupnya.

*******

Hari ini adalah hari yang paling Naura tunggu. Ia sungguh tidak sabar melihat raut wajah Galang saat ia berikan ucapan dan rencana yang telah ia buat. Gadis itu melangkahkan kakinya lebih panjang menuju rumah Galang. Senyumnya terus terlukis indah di wajahnya. Tangannya menggenggam tali sling bag berwarna pink serta bibir yang benar-benar tidak lelah untuk tersenyum.

Galang dan Naura ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang