Pria Misterius

201 88 130
                                    

"Kau bagaikan cahaya di kegelapan. Inginku meraihmu, tetapi aku takut kehilanganmu."

☆☆☆

Setelah menaruh peralatan di gudang, Dara berlari ke kamar mandi yang berada di ruangan sebelah. Hanya berjarak beberapa meter saja. Aura-aura dingin mulai menyebarluas dari bilik-bilik tersembunyi.

Dara menyelesaikan beban yang tertekan. Kemudian, berjalan ke wastafel untuk mencuci tangan. Tiba-tiba angin menyapa tengkuk lehernya yang mulai merinding. Kedua tangan terkepal di pinggiran sembari menutup mata. Lalu, menetralkan raut wajah yang pucat.

Saat dirinya berhadapan dengan cermin, sekilas ia melihat perempuan berambut panjang berdiri di belakangnya dengan kepala tertunduk. Dara sudah tahu sosok tersebut bukanlah manusia, melainkan makhluk halus yang sengaja datang tanpa diundang.

Suara cekikikan bergema di kamar mandi tersebut, menyelimuti ruang kecil tersebut. Kalau orang awam pasti akan melarikan diri karena ketakutan. Namun, berbeda dengan Dara yang sudah kebal dengan gangguan, ia masih bertahan di tempatnya lalu mengembuskan napas untuk menenangkan diri.

Perempuan itu mengulurkan tangan pucatnya ke depan seperti ingin mencekik dan menangkap tubuh Dara, kemudian mengurungnya di tempat sepi ini. Namun, tak semudah yang diharapkan. Pantulan cahaya melemparkan tubuh rapuhnya ke dinding hingga terlempar jauh.

Sebagian dari mereka beraura negatif. Tentu saja atas hak istimewa yang Dara miliki, ia mampu menjaga dirinya sendiri. Aura positif yang tertanam dalam jiwa dan raganya menjadikannya gadis yang kuat yang tak terjerumus akan godaan mereka.

Beberapa dari mereka ada yang menonton, tak berani mendekat. Pancaran sinar yang dikeluarkan dari tubuh Dara memberinya keberanian untuk melewati sekumpulan makhluk halus itu. Berbagai macam tawa, obrolan dan hasutan diperdengarkan. Selangkah menuju pintu.

Jalannya dihalangi oleh perepuan berwajah rusak dengan bibir robek sampai ke telinga, seringai lebar yang menyeramkan. Mata tergelincir keluar dengan suara-suara mengusik ketenangan. Dara menatapnya tajam

"Minggir! Aku tidak punya urusan denganmu!"

Sikap yang Dara tunjukkan sudah cukup membuatnya tak terkalahkan, ia sama sekali tak melonggarkan pertahanan. Jika dirinya terhasut oleh rayuan maupun bisikan mereka sama saja dengan menyerahkan diri. Bukan hanya jawaban, melainkan kata-kata yang hanya bisa Dara pahami.

Sosok perempuan di kamar mandi tersebut bermacam-macam, terkadang ada anak-anak yang berlarian atau sekadar duduk di atas pintu atau sudut-sudut tak terlihat.

Karena ini kamar mandi yang sudah lama tak dipakai otomatis banyak penghuninya. Dara pun terpaksa karena jarak ke kamar mandi yang biasa para murid tak terjangkau.

Sebut saja ia Miss K yang sudah menghuni tempat ini dari zaman dahulu. Sosoknya memang menyeramkan. Namun, dirinya tak menganggu hanya sesekali menjahili orang-orang yang memiliki mental di bawah adalah kesenangan tersendiri.

"Terlalu lama aku di sini. Tak seorang pun teman yang mau bermain denganku. Hihi ... aku kesepian."

Secepat kilat sosok transparan terbawa oleh angin yang menerobos masuk. Dara mengela napas, setidaknya ia tak termakan dengan obrolan tak penting itu. Sekarang kesempatan baginya untuk meninggalkan tempat ini!

Revandra [END]Where stories live. Discover now