🖇️💌 Benci

852 127 47
                                    

Playing now

ORANGE - TREASURE

0:59 ─〇───── 3:29
⇄  ◃◃   ⅠⅠ   ▹▹   ↻

Wah gilakk kalian udah denger belum lagunya trejo yang orange? Plisss itu soft banget T_T aku sampe nangis-nangis denger lagu itu ╥﹏╥ pokoknya lagu itu rekomend banget. Yang belum dengerin ayo cepetan dengerin lagunya, itu diatas (di multimedia) tinggal klik aja udah aku taruh. Maapin aku telat bngtt

"Aku benar-benar membencimu Yuni!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku benar-benar membencimu Yuni!"

kalimat itu berhasil membuatku merasakan sakit yang teramat sakit, bahkan rasa sakit itu melebihi rasa sakit saat aku tahu bahwa Haruto mencintai Wonyoung dan bukan aku. Haruto kini membenciku.

"H-haru, bukan—"

"Yuni? Kenapa kau tega seperti itu? Aku sungguh tidak menyangka. Apa sebenarnya salah Wonyoung? Apa benar kata minju bahwa kau iri dengan Wonyoung?" Euna mencela ucapanku dan berkata seperti itu.

Bahkan temanku sendiripun langsung percaya pada ucapan Yujin dan tidak memberiku kesempatan untuk bicara menjelaskan semuanya, siswa lain juga berbisik-bisik sambil menatapku sinis.

Rasanya aku ingin berteriak sekeras-kerasnya untuk membela diriku.

"Sudah, jangan berargumen disini. Cepat bawa Wonyoung ke tenda PMR" pembimbingpun memberi perintah dan Haruto segera menggendong Wonyoung menuju tenda PMR.

"Tidak usah menangis, kau telah mencelakai seseorang. Kenapa kau malah menangis? Hapus saja air mata palsumu itu" Minju menyenggol bahuku sebelum benar-benar pergi mengikuti yang lain.

Semua meninggalkanku di pinggir danau sendirian. Tanpa mau mendengarkan penjelasanku sedikitpun, mereka langsung mencela saat aku mencoba mengatakan semuanya. Bahwa aku tidak mendorong Wonyoung sama sekali apalagi mencelakainya.

Namun usaha apapun yang aku lakukan sekarang akan sia-sia. Karena mereka telah terlanjur menganggapku bersalah. Terlebih lagi Haruto dan kedua sahabatku— Euna dan Bomi, mereka terlanjur kecewa padaku.

Tatapan marah dan kecewa Haruto benar-benar kentara saat mata indahnya menatap mataku.

Tuhan, aku yakin kau lihat semuanya. Kau tahu bahwa aku tidak bersalah. Tolong bantu aku agar mereka tidak salah paham seperti ini padaku. Aku yakin, kau telah merencanakan hal yang terbaik untuk diriku.

Tikar, camilan, dan barang-barang kami yang lain masih berserakan disini. Ekspektasiku tentang piknik yang menyenangkan benar-benar hancur. Sekarang tinggal aku sendiri.

Akupun membereskan barang-barang ini dan akan membawanya ke tenda sekaligus melihat kondisi Wonyoung karena tadi ia terlihat sangat lemas. Semoga ia baik-baik saja dan masih bisa bertahan untuk tetap diperkemahan ini hingga selesai.

『ABOUT HARUTO』Where stories live. Discover now