CHAPTER 3 - DEVIL WITH ANGEL'S EYES

23 4 0
                                    

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

SMA SEOUL 2011 |
Ketika Love kelas 2 SMA | Pemilihan ketua kelas

“Siapa yang mau jadi ketua kelas!” wali kelas.

Saat itu aku mengangkat tangan karena tiada yang mau. Lalu saat pemilihan sekretaris semua anak masih diam. Akupun mulai gugup. Aku kira mereka tak menyukaiku dan tak ingin jadi sekretaris karena aku ketuanya. Namun Kim Reno mengangkat tangan diantara keheningan.

Dan saat aku menoleh kearahnya, ia hanya tersenyum seakan mengetahui kecemasanku. Dan  tanpa sadar aku pun tersenyum kearahnya.

 Dan  tanpa sadar aku pun tersenyum kearahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Reno adalah murid yang bisa dibilang genius. Tanpa belajar tekun, ia dapat menguasai materi yang diajarkan guru. Ia pandai  dalam bahasa inggris dan matematika.

Kami pun menghabiskan banyak waktu bersama, dari mengumpulkan tugas, absen, melapor keadaan kelas kepada guru. Kami saling tukar nomor, sms an tiap malam tentang pelajaran, dan tanpa disadari kami telah dekat.

Saat itu aku dan Nana sudah berteman dekat. Dimana ada Nana disitu ada aku, dan dimana ada aku disitu ada Reno. Nana dan Reno memiliki karakter yang cukup mirip, jika Nana tomboy dan pintar tekwondo, Reno cuek dan pandai dalam semua pelajaran. Ia juga memiliki geng bernama Lighting(petir).

Saat kami belum pacaran, banyak cwe yang mendekatinya. Reno yang berhati sedingin es, namun memiliki senyuman malaikat dan wajah yang seperti blasteran mmebuatnya sangat tampan dan ia juga tinggi.

Aku mulai menyadari perasaannya saat kelas kami mengadakan pertandingan sepak bola dengan kelas 3. Dengan wajah putih, hidung mancung, dan mata yang terkesan tegas nan manly, cwe-cwe menyorakinya setiap ia mencetak gol.

Disaat ia mencetak gol ke 4 ia berlari dan menoleh kearahku yang duduk di barisan penonton dengan senyuman malaikatnya. Ia juga sering pulang sekolah denganku dan Nana.

Suatu hari nenek Nana meninggal, jadi aku dan Reno pulang berdua dan kami menuju kediaman nenek Nana bersama.

Ia mengantarku berjalan kaki menuju rumah pamanku karena hari sudah gelap dan jalanan cukup sepi. di saat suasana canggung itu, ia melangkah kedepanku dan menatapku.

LOVE & SAMUEL: When you love SomeoneWhere stories live. Discover now