Just one from billion sad story.
I just made this story because someone who want to play in a sad story drama.
Characters:
#SAMUEL
He was broken home boy who had angel's smile. Badboy and leader from scary geng was belongs to his character in publi...
Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.
Istirahat pertama itu kelasku dapat pelajaran tambahan. Ia dan the flame lewat kelasku. Kami mengirim sinyal dengan senyuman pada satu sama lain.
***
Saat kelas kami boleh istirahat Nana malah didatangi bola basket saat mau minum es tehnya. Lee Minho(The Flame) menghalau bola basket dengan mudahnya didepan wajah Nana.
"Kou tak apa-apa?" Ujar Lee Mino menatap gadis itu.
"(membaca nama di seragamnya) Le..le-le-le Lee Minho??? Nama elo napa mirip aktor tampan itu?" berawal nama, Nana dan Lee Minho ngobrol yang berakir pertikaian.
****
FIRST DATE!!!
Kami beli bando kelinci couple, permen kapas dan menonton pertunjukan band. Lalu kami pergi ke permainan panah.
Samuel dapat memanah 7 kali dengan kerennya. Ia memilih cincin couple.
Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.
Ia menunjukkan cincin itu di telapak tangannya yang lebih besar dariku. Aku menyentuh cinin itu dan otomatis aku juga menyentuh tangannya. Tanganku benar-benar terlihat mungil jika di bandingkan dengannya. ia menarik tanganku, dan memasangkan cincin itu di jari kelingkingku.
"Giliranku." Ujarku.
"Cincinya terlalu kecil, iya kan?" Ia bergumam bahwa jarinya tak sebesar itu, dan semua salah cincinnya.
Saat ia sibuk membela jarinya, aku menatapnya dari sa.ping dan sembari tersenyum aku berjinjit, memejamkan mata, and I KISS HIM IN HIS CHEEK.
Masih dengan mata terpejam perlahan aku menutunkan tumitku. AKU PASTI SUDA TAK WARAS. WHAT'S WRONG WITH ME!
Dengan malu aku pergi tanpa menatapnya. Dengan cepat, lengannya menarik lenganku. Ia melepas masker di dagunya dan membuangnya, lalu berkata,
"(mendekatkan wajanya padaku) Kou harus ambil kembaliannya, Agashi jarak diantara wajah kami tak ada lima inci)." WUATTTTT.
Aku menutup mataku dan mengepalkan kedua tanganku. Kini aku terlihat ketakutan didepannya.
Dua detik...empat detik...lima detik berlalu tanpa terjadi apa-apa, jadi perlahan aku mmebuka mataku. Dan mendapatinya menatapku sembari tersenyum. Seakan ia tahu kagugupanku.
