12. Jarak

561 65 3
                                    

"Bagi saya yang paling jahat di dunia adalah waktu, karena mau tidak mau, suka tidak suka, waktu yang mengambil kebahagiaan yang saat ini saya rasakan."

🍃🍃🍃

Berjarak, sejak pertengkaran kecil Raka dan Talisha terjadi, sejak saat itu juga Talisha jadi menjaga jarak kepada Raka, terutama saat di lingkungan kampus. Talisha akan berlagak seolah tidak mengenal Raka.

Dan sesuai dengan kesepakatan mereka, mau tidak mau, suka tidak suka, Raka harus menuruti permintaan Talisha. Karena sedari awal Raka tidak pernah setuju jika mereka harus beracting seolah tidak saling mengenal dihadapan umum.

Beberapa tahun terakhir berdiam diri di kamar kosan Talisha sudah menjadi hal yang membahagiakan bagi Raka. Karena Raka selalu merasa sedang pulang ke rumah.

Seperti pada hari-hari sebelumnya setelah selesai bimbingan skripsi Raka akan berkunjung ke kosan Talisha, tentunya setelah memastikan Talisha berada di kosannya.

"Kamu menghindar dari saya?" Tanya Raka memecah keheningan.

Talisha yang sedari tadi diam sambil memainkan MacBook nya menoleh menatap Raka yang juga sedang menatapnya.

"Kalo saya menghindar, saya gak akan ijinkan kamu diam di kamar saya."

"Tapi kenapa harus seperti ini Talisha?"

"Terus kamu maunya kaya gimana?"

"Saya mau kita seperti dulu, bebas mau ngapain aja di kampus. Bukan sembunyi-sembunyi seperti sekarang."

"Raka tempo hari yang lalu, kamu juga sudah sepakat, sudah kita diskusikan ini sama-sama. Tapi kenapa kamu malah ungkit lagi hal ini sih?"

"Ya karena saya gak bisa terima, saya gak bisa pura-pura gak kenal kamu di depan umum."

"Raka, saya gak mau ya orang-orang menilai negatif kepada saya ataupun kamu."

"Sejak kapan sih seorang Talisha Putri Alamsyah peduli sama apa kata orang?"

Talisha diam mendengar pertanyaan Raka dan berpikir jika pertanyaan Raka ada benarnya juga, sejak kapan Talisha mempedulikan omongan orang.

"Saya perempuan, secuek-cueknya saya kalo hidup saya terus menerus diusik, saya juga akan introspeksi, Raka. emang kamu pikir enak dikatain di depan umum? Kamu pikir saya gak malu di jelek-jelekkin di depan teman-teman saya?"

"Tapi kan kenyataannya kamu tidak seperti itu,"

"Tapi orang-orang gak tahu kenyataannya Rak, orang-orang cuma ngeliat kita dari luarnya."

"Yaudah, biar saya samperin Dila. Suruh dia minta maaf sama kamu,"

"Kamu mau labrak Dila sekalipun, gak akan bisa membuat omongan orang tentang kita berhenti."

"Tapi jangan seperti ini Talisha, saya gak bisa."

"Terus pakai cara apalagi? Menyuruh kamu untuk pergi dari hidup saya? Itu yang kamu mau?"

"Enggak, saya gak mau."

"Mau tidak mau, suka tidak suka. Tolong hargai dan jalani keputusan saya."

"Fine."

Raka diam kembali melanjutkan aktivitasnya yang tertunda dan juga Talisha yang kembali memainkan MacBook nya.

"Saya nginep disini ya," Ujar Raka memecah keheningan.

"Gak usah ngaco!"

"Saya males pulang,"

"Kenapa sih, setiap kamu diam di kosan saya. Kamu selalu bilang kayak gitu?"

TALISHA Where stories live. Discover now