21. Skripsi Talisha

565 69 7
                                    

"Layaknya air yang mengalir, hubungan kita mengalir seperti air yang mengikuti arus, tak jarang sebuah temu menjadi tantangan, sampai akhirnya sebuah bendungan menjadi titik akhir."

🍃🍃🍃

Beberapa bulan terakhir ini Talisha di sibukan dengan skripsi, bimbingan dan juga revisi. Sampai sering terlintas di pikiran Talisha untuk menyerah, tetapi karena dukungan dari keluarga rasanya untuk menyerah saja Talisha urungkan, sudah satu langkah lagi masa Talisha akan menyerah begitu saja.

Setelah beberapa kali revisi, akhirnya hari ini Talisha mendapatkan jadwal sidang, satu minggu sebelumnya Talisha sudah sangat khawatir dan overthinking ketika akan menghadapi sidang dan sepertinya puncak khawatir Talisha adalah hari ini.

Sekitar pukul 10.00 pagi, Talisha sudah berada di kampus tentunya dengan pakaian hitam putih dan jas hitam nya. Talisha pun sudah mempersiapkan segalanya, mulai dari catatan kecil, power point dan hal-hal kecil yang akan berkaitan dengan sidang skripsi nya nanti.

Raka
Bismillah nya jangan lupa, semangat ya Talishanya Raka.

Beberapa detik yang lalu handphonenya berbunyi sebagai tanda notifikasi pesan masuk ke dalam handphonenya, setelah dilihat ternyata Raka yang mengirimkannya pesan.

Hari ini Talisha tidak mau berharap terlalu tinggi, pasalnya Talisha sudah tahu jika Raka tidak akan datang di hari sidang nya. Tidak mau ambil pusing dan sakit hati, akhirnya Talisha fokus kepada dirinya nanti ketika berada di dalam ruangan sana.

Setelah satu temannya keluar, sekarang tiba giliran Talisha yang memasuki ruangan sidang, dengan penuh harap dan kecemasan Talisha memasuki ruangan tersebut.

Talisha memulai sidangnya menjelaskan materi di powerpoint yang Talisha buat. Presentasi Talisha selesai, tiba giliran dosen penguji Talisha mengajukan beberapa pertanyaan, dengan cekatan Talisha menuliskan pertanyaan yang di lontarkan oleh sang dosen, kemudian tanpa pikir panjang Talisha menjelaskan jawabannya kepada dosen.

Setelah Talisha selesai menjawab pertanyaan-pertanyaannya, tiba giliran dosen penguji dan pembimbing Talisha berdiskusi, untuk menentukan apakah Talisha layak untuk lulus atau tidak.

Sekarang Talisha mengerti, satu setengah tahun yang lalu Raka bercerita jika hal yang paling membuatnya degdegan adalah saat pengumuman, dan hari ini Talisha merasakan apa yang Raka rasakan dulu.

"Setelah menimbang dan berdiskusi, serta menelaah dan menguji."

Di tempatnya berdiri, harap-harap cemas Talisha menunggu dosen penguji melanjutkan ucapannya.

"Selamat, Talisha Putri Alamsyah kami nyatakan lulus."

Refleks Talisha langsung bersujud, seraya mengucap syukur kepada sang pencipta yang mempermudah nya dalam menjalankan segala urusannya.

"Alhamdulillah ya Allah." Ujar Talisha menitikan air mata.

Tiba giliran dosen penguji Talisha memberikan selempang kain yang bertuliskan Talisha Putri Alamsyah S.Psi. rasa bangga itu semakin terasa ketika selendang itu tersampir di bahu Talisha.

Setelah membereskan beberapa barang dan berpamitan, Talisha meninggalkan ruangan yang dua jam yang lalu menjadi terasa sangat panas dan membuat lutut Talisha lemas.

Keluar dari ruangan sidang Talisha sudah disambut oleh teman-temannya yang membawakan berbagai macam buket bunga, dan hadiah-hadiah kecil yang membuat Talisha hari ini sangat bahagia.

"Talisha, congratulations." Ujar Airin sambil memberikan satu buket bunga kepada Talisha.

"Makasih Rin, besok kamu nyusul."

TALISHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang