15. sebuah mimpi (6)

347 43 3
                                    

"kau sudah baik-baik saja? " Rose menoleh setelah beberapa lama berbaring memunggungi seorang namja yang sedari tadi tak berhenti memarahinya,

"berhenti merajuk atau aku akan menggendongmu ke rumah eomma" sudah gila mungkin jika Rose tak menuruti apa yang kakak tertuanya ucapkan dan berakhir malu dengan menjadi bahan pembicaraan orang-orang yang melihatnya di gendong pulang seperti seorang anak yang di paksa pulang setelah seharian bermain,

"Oppa,,kau menjadi galak setelah kembali dari bertugas" Salah satu hal yang membuat keluarga Park begitu melindungi adik bungsunya adalah karena kepolosan yang murni tertanam sejak lahir,

"bagaimana aku tidak marah? kau hampir saja melahirkan sebelum waktunya, itu bisa membahayakan kau sendiri dan bayimu, Rose" ingatkan Rose pada rasa sakitnya tadi yang hampir saja membuat calon bayinya celaka, untuk kali ini apa yang diucapkan oleh Chanyeol adalah sebuah kebenaran, karena kelalaiannya ia hampir kehilangan calon anaknya,

"oppa,,,apa dia baik-baik saja? " tanya Rose, hatinya dilanda rasa khawatir, ia juga tak henti mengelus lembut tempat dimana anaknya berada, Chanyeol duduk di tepi ranjang ikut mengelus merasakan tendangan halus keponakannya yang belum lahir,

"dia baik-baik saja, tapi jika kau stress lagi kau bisa mengalami pendarahan dan mencelakainya" hati Rose seakan tercabik-cabik, bagaimana bisa ia berbuat ceroboh membebani diri dengan dugaan dan prasangka buruk yang belum tentu adalah fakta, sudah pasti Yoongi mencintainya kan? Buktinya bayi yang saat ini dia kandung bukankah itu tanda jika Yoongi mencintainya?,

"Maafkan aku oppa,,, tidak akan aku ulangi lagi" Ada kelegaan tersendiri saat mendengar bahwa bayinya dalam keadaan baik,

"Rose,,jawab dengan jujur apa kau bahagia?"

Deg

Kenapa ia malah diam? dan merasa tertampar dengan pertanyaan yang harusnya mudah ia jawab, bukankah seharusnya pertanyaan itu tidak menyulitkan Rose apalagi sampai membuatnya tertekan,

"I,,iya oppa" Chanyeol dapat melihat kilat kebohongan dari mata adiknya,

Ceklek

Pintu kamar pasangan Min terbuka, Yoongi masuk dengan senyum menghiasi bibir manisnya,

"hyung,, " sapanya pada Chanyeol yang duduk menemani istrinya berbaring di atas ranjang,

"Annyeong Yoon, kau baru pulang?" sapa balik Chanyeol dengan nada datar, jika dilihat ada aura mencekam diantara tatapannya, Rose yang hendak bangun menyambut suaminya pun juga di cegah,

entah apa yang ada di dalam pikiran kakaknya saat ini, yang jelas Rose punya firasat yang tidak baik,

"Op,,oppa"

"Diamlah Rose!"

perasaan tidak nyaman menggulung hati Yoongi bagaimanapun Chanyeol adalah orang yang sangat ia hormati, mendapatkan tatapan tak bersahabat seperti itu sudah cukup membuatnya gelisah,

"Kau sudah pulang hyung?"

"Ya, aku baru datang dan langsung mengunjungi ADIK KESAYANGANKU" ucapnya dengan senyum misterius, tapi tidak bagi Rose senyum itu adalah tanda bahaya yang membuatnya khawatir, Chanyeol memang tidak sekasar Jimin tapi lidah oppa tertuanya bisa lebih tajam dari sebilah pisau,

"Oppa,,apa kau lapar?" Yoongi mengangguk ragu,

"Jangan bergerak sedikitpun dari tempat mu Roseanne"

Glek,,,

gertak Chanyeol membuatnya terpaksa kembali duduk, ia tak bisa membantah kakaknya jika sudah seperti ini, salah langkah bisa membuat suaminya dalam bahaya,

𝙍𝙚𝙞𝙣𝙠𝙖𝙧𝙣𝙖𝙨𝙞 𝓦𝓲𝓽𝓱 𝓑𝓵𝓪𝓬𝓴𝓫𝓪𝓷𝓰𝓽𝓪𝓷 Where stories live. Discover now