19. sebuah mimpi (7)

406 42 3
                                    

'Selamat ulang tahun untuk raja' tulisan yang terdapat di setiap sudut kota maupun desa, dari kereta kudanya Jennie dapat melihat orang-orang yang tengah sibuk menyiapkan pesta peringatan ulang tahun Yang Mulia Kim Seokjin yang merupakan kakak tertuanya,

Pantas saja ia di undang ke istana ada perayaan rupanya,

menjadi anggota dinasti yang hampir terbuang posisi Jennie di istana lebih seperti orang asing, jujur saja ia lebih miris dengan nasip suaminya yang tersingkirkan dari dewan istana,

"Bisakah lebih cepat?" Perintahnya pada kusir kuda keluarga Park, ia ingin segera bertemu ibunya, ada banyak hal yang ingin ia sampaikan pada Ibusuri Dinasti Kim,

Kereta kuda dengan lambang kebanggaan keluarga Park telah tiba di halaman istana megah tempat dimana Jennie di lahirkan,

Manik matanya melirik sekilas taman bunga anggrek yang dulu ia bangun bersama ketiga kakak dan juga mendiang ayahnya,

rasa rindu yang mengikat hatinya membuat nafas sesak, kenyataan yang sekarang ini sungguh membuatnya frustasi, Kim Seokjin tidak lagi peduli seperti dulu, Kim Taehyung berubah menjadi monster yang tidak bisa di sentuh, hanya tinggal Namjoon yang masih sama, mungkin juga karena putra kedua keluarga Kim itu yang satu-satunya belum beristri jadi tidak ada kesibukan berarti yang bisa menyita banyak waktunya

"Putri Kim" Sapa seseorang membuat atensi Jennie teralihkan,

"Kau sedang memanggil siapa kakak ipar? " Tanya Jennie dengan tawa,

Ia berlari memeluk Jennie dengan hangat,

"Aku merindukanmu, dimana kesatria tampan keluarga Park"

"Siapa yang kau maksud? Putraku atau suamiku?, Irene eonni" Putri Irene dari dinasti Bae mencubit pelan pipi adik iparnya,

setelah Irene datang ke istana ini hanya Jennie dan Kakak iparnya Kim Namjoon yang bisa ia jadikan teman, tapi setelah kepergian Ayah mertuanya, ia sudah jarang bertemu Jennie,

"kenapa kau bertanya dimana putraku eonni, seharusnya aku yang bertanya, dimana Taehyung kecil? " Senyum cantik Irene luntur

apakah ia harus berterus terang pada Jennie jika kakaknya Kim Taehyung yang sudah menjadi suaminya hingga saat ini belum pernah menyentuhnya atau bahkan pernah tidur di kamar yang sama dengannya, bagaimana bisa mereka memiliki anak?

Membuat Taehyung dapat melirik nya saja sudah merupakan sebuah tantangan yang tidak mudah,

Apa Irene tidak cantik?

Itu adalah pertanyaan yang bodoh, putri Irene memiliki wajah bak dewi dari khayangan,

"Tenanglah eonni, kau pasti akan mendapatkannya,,, aku harus bertemu Ibusuri" ucap Jennie sebelum akhirnya pergi,

Ceklek, Jennie masuk dengan santai, sebuah ruangan yang sama sekali tidak ia ketahui, bahkan tempat ini lebih kotor dari penjara bawah tanah,

"bersihkan tempat ini" Perintah nya pada 3 orang pelayan yang terlihat jijik dengan keadaan di dalam sana, ruangan atau lebih tepatnya sebuah kamar yang sempit dengan kamar mandi yang sangat sederhana, pencahayaan nya juga tidak ada, membuat kamar itu sangat pengap,

"Imo"

"Annyeong Jiandra, biarkan ibumu tidur, ia terlihat sangat lelah" Jennie berlutut memeluk keponakan laki-laki nya, Wangseja kerajaan ini,

Perlahan ia menghapus air matanya sendiri, hal ini benar-benar membuatnya terluka dan menyesal karena terlambat mengetahui semuanya,

"Tapi Imo, punggung eomma terluka, badannya juga demam" baru kali ini Jennie melihat Jiandra yang biasanya angkuh menangis pilu seperti ini,

"Tenanglah nak, ibumu akan baik-baik saja"

"Pelayan!, apa yang kau lihat? Bawa ibu pangeran ke kamarku!"

"Ampun tuan putri, Yang mulia Ibusuri tidak akan menyetujuinya"

"Siapa kau berani menolak perintahku?,

Tak ada yang berani menolak perintah putri bungsu, ia begitu di sayang oleh Ibusuri, perintahnya adalah mutlak di istana wanita,

Setelah memastikan Kim Jisoo aman di kamar miliknya Jennie dengan langkah kasar berjalan menuju ruangan Ibusuri, mengabaikan Kim Sowon yang tadi menyapa nya,

" Eomma mama" Sapanya pada Ibusuri yang tengah santai memandang bonsai yang sengaja di letakan di balkon ruangannya,

"Jennieyaa, kau sudah datang, dimana Kesatria tampanku?"

"Dia sedang marah padamu"

"Apa karena aku lupa tidak mengirimkan hadiah ulang tahunnya? "

"Pemikiran Jihoon lebih dewasa dariku eomma, dia tak akan marah hanya karena masalah sekecil itu"

"Apa yang sedang ingin kau katakan Jennieyaa?" Tanya Ibusuri yang melihat nada keseriusan dari putri kesayangannya,

"Kau memisahkan seorang anak dari ibunya! " Ibusuri melirik kecil, merasa tersindir dengan ucapan Jennie,

"apa yang mau kau bicarakan? Kemarilah dan menikmati teh bersamaku"

"Aku telah memindahkan permaisuri Kim Jisoo ke kamarku" Ucap Jennie melangkah santai dan mendudukkan diri disamping Ibusuri yang sedang menatap marah kepadanya,

"Permainan kalian harus di hentikan eomma"

"Gongju mama! , jaga batasan mu"

Ceklek, Kim Taehyung masuk karena mendengar teriakan Ibusuri dari luar ruangannya,

"Ada apa eomma?"

"Kim Taehyung, bawa putri Jennie keluar dari sini" Taehyung bingung, apa yang membuat ibunya begitu marah?

"Apa eomma, takut aku akan menyebarkannya pada rakyat ? Aku sudah tahu semuanya eomma"

"Jennie, jangan mengancam eomma seperti itu" Tegur Taehyung tanpa di indahkan oleh Jennie,

"Aku sudah muak!, kalian juga telah membohongi appa ku, jika kalian tidak ingin aku membongkar semua kejahatan ini perlakukan ibu kandung pangeran selayaknya permaisuri Kim disini, jika tidak aku sendiri yang akan menghancurkan nama baik keluarga ini"

















𝙍𝙚𝙞𝙣𝙠𝙖𝙧𝙣𝙖𝙨𝙞 𝓦𝓲𝓽𝓱 𝓑𝓵𝓪𝓬𝓴𝓫𝓪𝓷𝓰𝓽𝓪𝓷 Où les histoires vivent. Découvrez maintenant