5. Hari yang melelahkan🐥

10.6K 955 28
                                    

Yang menghargai pasti memberikan apresiasi🌟

Ada yang menunggu ceritanya berlanjut?

Typo tandai ya. Nulis langsung update.

 Nulis langsung update

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐥🐥🐥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐥🐥🐥

Keesokan paginya, semua kerabat serta keluarga Dimas termasuk gue sendiri sudah berkumpul di depan ruang ICUnya. Sebagai rasa kepedulian sesama teman, kita semua berusaha menyemangati orang-orang yang kalut akan kejadian naas yang menimpa cowok itu. Termasuk Zenna.

"Zenn, makan dulu yuk? Sekali ini aja, lima suapan. Enak lho buburnya."

Zenna gak menjawab, bahkan gak merespon dengan gerakan tubuh, gadis itu udah kehilangan semangatnya sejak kemarin.

"Zenn, Dimas gak suka lihat lo murung gini, coba ceria sedikit." Febby menyemangati Zenna, dia memberikan usapan lembut di bahu sahabat gue itu.

"Apa pantas gue ceria ketika Dimas sendiri sedang mempertaruhkan nyawa di dalam sana?"

Secara otomatis, gue dan Febby bungkam akan ucapan diplomatis yang keluar dari bibir Zenna, saling melempar pandang untuk menjawab pertanyaannya.

Sumpah demi apapun, baru kali ini gue ngeliat Zenna yang gak kayak biasanya. Kepribadian dia yang ceria mendadak lenyap dalam satu malam. Dia menjadi sosok gadis yang tidak gue kenal.

"Setidaknya lo harus semangat untuk isi perut lo, lo bisa ikutan berbaring di atas brankar sama kayak Dimas kalau ngeyel siksa perut lo itu. Apa lo gak mau kasih semangat untuk Dimas? Dia berjuang untuk lo, Zenn. Dia masih bertahan di dalam sana juga karena lo adalah orang yang dia sayang. Kalau lo sayang sama Dimas, lo gak pantas duduk lemah disini, lo harus tunjukkan sama dia bahwa lo adalah gadis kuat. Gadis yang selalu ceria untuk menghiasi lembaran hidupnya."

Fix, kali ini Febby yang bisa gue andalkan.

"Lo gak bisa diam disini terus, semangatin Dimas di dalam sana, calon imam lo sedang menanti kehadiran calon istrinya."

#2 Perfect Family [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang