Murid Baru?

11 2 0
                                    

Happy Reading❤

Putra sedang berjalan dikoridor. Ia berjalan sambil bersiul dengan tangan yang dimasukkan kedalam saku celana sambil sesekali mengedipkan sebelah matanya kepada adik kelas, kakak kelas ataupun teman seangkatannya.

Disisi lain, seorang gadis sedang berjalan terburu-buru sehingga ia tidak melihat ada laki-laki dari arah berlawanan yang sedang berjalan juga. Sampai akhirnya...

Brukk

Kedua orang itu bertabrakan yang mengakibatkan si gadis terjungkal kebelakang sedangkan laki-laki yang bertabrakan dengan gadis itu masih tetap berdiri sambil memperhatikan gadis yang terjungkal.

"Eh lo gapapa?" Tanya laki-laki itu sambil mengulurkan tangannya, berniat membantu namun di tepis oleh gadis itu.

"Ga!" Ketus gadis itu sambil berdiri dari posisinya.

"Serius lo gapapa? Atau ada yang sakit? Perlu gue bawa ke uks?" Tanya laki-laki itu lagi.

"Ga perlu! Makasih!" Ucap gadis itu sambil melengos pergi.

'Cewe aneh' ucap laki-laki itu, dalam hati sambil melihat punggung gadis yang bertabrakan dengannya yang mulai menjauh.

"Woy nyet!" Ucap Brayn, mengagetkan Putra yang sedang melamun karena gadis yang bertabrakan dengannya tadi.

Yaps! Laki-laki yang bertabrakan dengan gadis itu adalah Putra Bachtera.

"Yeu anjing ngagetin aja lu setan" kesal Putra sambil menoyor kepala Brayn.

"Lagian lu ngapain bengong?" Tanya Brayn sambil merangkul bahu Putra.

"Tadi gue tabrakan sama cewe, tapi gue ga pernah liat tu cewe disekolah ini. Dan anehnya, dia gamau gue tolongin pas kejengklang" ucap Putra sambil berjalan menuju kelasnya.

"WHAT?!!! SERIUS LO?!! BARU KALI INI SEORANG RAJADIN PUTRA BACHTERA DITOLAK" ucap Brayn dengan nada yang tinggi.

"Setan lo anjing. Gausah teriak depan telingan gue juga goblok" kesal Putra. Karena pasalnya, Brayn berteriak saat ia merangkul bahu Putra. Otomatis, pas Brayn teriak langsung masuk ke kuping Putra.

"Hampura atuh bro, ga sengaja" ucap Brayn sambil mengacungkan jari tengah dan jari telunjuknya, atau peach. Tapi tidak digubris sama sekali oleh Putra. Putra malah berjalan meninggalkan Brayn.

Putra sampai didepan kelasnya. Ia langsung masuk dan berjalan menuju bangkunya. Ia tidak menghiraukan Brayn yang sedari tadi berlari-lari menyusul Putra sambil berteriak.

"Hah...hah...hah, bangsat lo put, capek gue" ucap Brayn sambil mengatur nafasnya.

"Lagian siapa suruh lo lari, kek bocah aja" ucap putra sambil mendelik.

"Yeu sialan! Dhla pundung gue sama lo" ucap Brayn sambil pura-pura ngambek.

"Yauda sono pundung aja! Gue mah ga rugi" ucap Putra.

"Dih anjing" kesal Brayn sambil melengos pergi meninggalkan Putra.

Tak lama kemudian, seorang guru bernama Bu Desi datang diikuti seorang gadis dibelakangnya. Seketika mata Putra melotot melihat gadis itu. Karena, gadis itulah yang bertabrakan dengan Putra dikoridor tadi.

"Sstt, woy Brayn" bisik Putra kepada Brayn yang berada 2 bangku didepannya.

"Apa si?! Gue masih pundung sama lo" ucap Brayn.

"So soan pundung. Liat noh cewe yang disamping Bu Desi. Dia cewe yang tabrakan sama gue" ucap Putra.

"Hah? Serius lo?" Tanya Brayn, tak percaya.

"Iya anjg" ujar Putra.

"Ajigile, bening banget coy! Sabi kali ah gue gebet" ucap Brayn.

"Yeu tai, jatah gue itu" ujar Putra.

"Yaudah, demi paduka raja saya mengalah" ycap Brayn, so lesu dan dibalas delikan tajam oleh Putra.

"Selamat pagi anak-anak!" Sapa Bu Desi.

"Pagi Bu!" Ujar semua murid kompak.

"Baik, hari ini kita kedatangan teman baru. Silahkan perkenalkan dirimu" ucap Bu Desi.

"Hai! Kenalin nama gue Siti Nayyara Feeza biasa dipanggil nayya. Pindahan dari Bandung. Semoga kita bisa berteman dengan baik. Salken" ucap Nayya.

"Baik, ada yang mau ditanyakan?" Tanya Bu Desi kepada semua murid.

"Saya Bu!" Ucap Putra sambil mengacungkan tangan.

"Iya Putra, mau nanya apa?" Tanya Bu Desi kepada Putra.

"Nama bapaknya siapa neng gelis? Biar nanti pas aa ijab qabul ga salah sebut nama bapak" ucap Putra sambil senyum manis dan diakhiri dengan kedipan sebelah mata.

"Huuuuuu" sorak semua murid. Sedangkan Bu Desi hanya menggelengkan kepala saja melihat kelakuan muridnya dan Nayya, ia hanya menatap Putra datar.

"Hahaha, mampus lo!" ejek Brayn dan dibalas dengan timpukan penghapus oleh Putra.

"Cukup! Baik Nayya sekarang kamu duduk sama Ajeng. Ajeng acungkan tanganmu!" Ujar Bu Desi.
Ajeng pun mengacungkan tangannya dan setelah mengacungkan tangan, Nayya berjalan menuju meja yang ditempati Ajeng.

"Hai! Kenalin gue Ajeng Fauziah. Panggil aja Jeje" ucap Ajeng sambil mengulurkan tangannya.

"Nayya" jawab Nayya singkat sambil membalas uluran tangan Ajeng.

Setelah berkenalan, Ajeng dan Nayya fokus kedepan kelas. Mereka memperhatikan Bu Desi yang sedang menerangkan. (Fyi, Bu Desi adalah guru fisika ya gaes). Semua siswa fokus kedepan dan mendengarkan penjelasan dari Bu Desi. Kecuali Putra, dibanding memperhatikan guru, ia malah memperhatikan Nayya.

"Putra! Kamu merhatiin ibu ngga si?" Tanya Bu Desi.

"Ngga" jawab Putra sambil tetap memperhatikan Nayya.

"Terus kamu merhatiin siapa?" Tanya Bu Desi, lagi.

"Merhatiin calon istri saya. Daripada merhatiin ibu, mending merhatiin calon istri saya, lebih adem liatnya" ucap Putra sambil senyam-senyum.

"Lagian percuma juga merhatiin penjelasan ibu, ga masuk di otak juga" lanjut Putra.

"PUTRA?!!!" Kesal Bu Desi.

"Iya bu?" Tanya Putra, dengan wajah watados-nya.

"Keluar!" Titah Bu Desi, dengan wajah yang menahan marah.

"Ibu beneran ngusir saya? Nanti gaada yang bikin ibu jengkel lho!" Tanya Putra kepada Bu Desi.

"PUTRA?!!" Kesal Bu Desi, lagi.

"Iya Bu Desi yang cantik nan membahana?" Jawab Putra.

"IBU BILANG KELUAR YA KELUAR!!!!" Teriak Bu Desi.

"Yaudah kalo gitu saya keluar. Dadah calon istri!" Ucap Putra sambil melakukan kiss bye kepada Nayya tapi hanya dibalas tatapan datar oleh Nayya.

"PUTRA KELUAR!!!" Amarah Bu Desi semakin meledak. Putra pun memutuskan keluar daripada kupingnya panas kena jeweran mematikan dari Bu Desi.


Segitu dulu aja ya gaes!
Besok insyaallah up lagi.

Tqu yang udah baca!
Voment nya jangan lupa!
Kalo ada typo, bilang aja.

See u❤

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 22, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Babang JadenWhere stories live. Discover now