13

7.7K 779 40
                                    

" Kau sama aja dengan sehun jennie!" Lisa menekankan suaranya lalu berdiri dan meninggalkan jennie begitu saja.

" Lisa tunggu, aku mohon" panggil jennie, namun lisa telah berlalu dengan menaiki angkutan umum.

Air mata jennie seketika menetes saat melihat angkutan itu semakin menjauh.

" Lisa hiks,, hiks,," jennie mengusap air mata dan kembali berdiri.

Brakkk..

Bruukk.

Braakk...

" Sialan !!!" Dengan emosi jennie membanting helmnya, tidak lupa menendang motor pembawa sial itu.

Jennie memilih meninggalkan motornya dan berjalan kaki menuju rumah, di perjalanan sesekali kakinya menendang kasar saat ada benda yang menghalangi nya.

" Bisa bisanya aku kelepasan" gumam jennie menahan emosi, dia masih berjalan gontai di atas trotoar.

.

.

.

.


.

" Makasih pak" lisa menyerahkan uangnya lalu turun dari angkot.

Lisa berjalan memasuki rumahnya.
" Nenek lisa pulang" ucap lisa yang telah berada di dalam.

Karena tak ada jawaban darinya, lisa pun melangkahkan kakinya mengecek kamar neneknya. Lisa sedikit tersenyum mendapati neneknya yang sedang tertidur.

Melihat neneknya yang baik baik saja lisa kembali menuju kamarnya.

Lisa meletakkan tasnya di meja belajar lalu melangkah menuju lemari untuk mengganti seragamnya.

" Ya ampun jaketnya masih dengan ku" lisa mengutuk dirinya yang lupa mengembalikan jaket dari gadis tadi.

Lisa memejamkan mata nya mengingat betapa memalukannya perlakuan jennie tadi, tangan lisa pun perlahan membuka jaket itu dan mengganti seragam sekolahnya.

Tak menunggu lama lisa pun telah selesai dan bersiap menuju tempat kerjanya.

.

.

.

.


.

Braakkk...

Jennie menendang pintu rumahnya dan melenggang masuk dengan langkah kesal.

" Nini? Mommy kira tadi ada perampok yang mau masuk" irene sedikit tergesa gesa menuruni tangga karena mendengar suara gaduh.

" Mom aku lapar" jennie berlari kecil memeluk irene.

Irene keheranan dengan tingkah putrinya, terlebih lagi badan jennie terlihat berkeringat. Dia pun meregangkan pelukannya lalu mengusap kening putrinya yang sedikit basah.

" Kamu pulang dengan apa? Kenapa sampai berkeringat gini?" Tanya irene.

" Jalan kaki"

" Loh kok bisa, bukannya tadi pagi bawa motor?" Tanya irene lagi dengan heran.

" Motor jelek, udah nini buang" saut jennie tak merasa bersalah dan langsung melenggang pergi menuju kamarnya.

" Ya tuhan anak itu" irene menggelengkan kepala menatap kepergian putrinya.


Irene pun memilih menuju dapur menyiapkan makanan untuk putrinya.

.

.

LOVE (jenlisa) ✔️Where stories live. Discover now