Chapter 12

225 47 7
                                    


'kami memang nampak sibuk, tapi bukan berarti kami tidak punya waktu berkencan' sinbi yang menjawab

'dokter oh sinbi ini bahkan akan berganti pacar setiap empat bulan sekali' sinbi mengernyitkan bibirnya kesal

'rekormu paling lama berapa bulan ya?' aku pura-pura berpikir

'enam bulan saem' itu hana yang menahan tawa gelinya

'ah majja, dengan si karyawan bank itu ya?' hana manggut-manggut

'yaaaiissh kalian berdua' tangan kecilnya itu menggebrak meja membuat aku dan hana tergelak

'hana juga punya namjachingu yang sudah dipacarinya sejak kuliah, benarkan?' hana mengangguk

'aku masih heran bagaimana kau bisa berkencan dengan orang yang sama selama bertahun-tahun' sinbi berdecak

'aku masih heran bagaimana kau bisa berganti namchin secepat berganti pakaian' aku meniru nada bicaranya

'eeii ssaem, yang sungguh mengherankan itu adalah park jiyeon ssaem' komentar hana

'majja, bagaimana manusia yang tidak pernah sekalipun berkencan sepertimu bisa tiba-tiba punya tunangan chaebol seperti itu' aku hanya menghendikkan bahu

'apa noh seonsaeng seorang chaebol?' gaeul berseru

'noh seonsaeng?' kami bertiga dengan serempak membuat gaeul mengerjap

'aah geuge, bukankah park seonsaeng bertunangan dengan noh seonsaeng?' aku masih mengernyit bingung

'noh seonsaeng maksudmu...' hana menggantung kalimatnya

'noh jingook? Bedah anak?' sinbi yang meneruskan

'yeee, geu noh seonsaeng' jawab gaeul dengan bingung

'pppfffftttt' tawa kami bertiga pecah

'aigoo aku sudah bilang kan pasti banyak yang mengira seonsaengnim dan noh ssaem berkencan' hana bertepuk tangan senang. Itu memang kebiasaannya kalau tertawa

'geuge, gaeul-ah dengar...' aku mengatur nafasku, meredakan tawaku

'pertama jingook itu bukan chaebol' sinbi masih terkikik geli

'kedua kami tidak pernah berkencan dan tidak akan berkencan jadi dia bukan tunanganku' intern itu menggigit bibirnya lagi

'gwencanha, bukan kau saja yang mengira mereka berkencan' sinbi menepuk lengan intern di depannya

'aku dulu juga mengira mereka berkencan, ternyata hanya teman kuliah' hana menambahkan

'kalau saja aku tidak kenal dua orang gila ini sejak kuliah aku juga akan sama sepertimu' kata sinbi lagi

'jadi siapa tunangan ssaem?' aku tersenyum

'isseoyo, seseorang yang tidak kau kenal' jawabku sok misterius

'dddrrrrttt' ah baru saja dibicarakan orangnya sudah menelepon

'nugu?' tanya sinbi penasaran

'geuge, tunanganku' kataku sombong membuatnya menatapku jijik

'eoh oppa?' aku beranjak dari kursiku, berjalan menuju pintu keluar

'kerang? Aaah untuk sup?' tanyaku

'ne, boleh saja. Tentu. Ah oppa...' teriakku sebelum dia memutuskan panggilan

'ada sesuatu yang mau kutanyakan...' aku meragu

'aniya, nanti saja. Sampai bertemu' aku masuk kembali setelah panggilan berakhir

'mau kemana?' begitu aku masuk tiga orang itu sudah berdiri

Intense LoveWhere stories live. Discover now