Prolog

968 46 8
                                    

Tsubasa POV

Tidak ada lagi dunia sepak bola untukku,tidak ada lagi kesenangan bermain sepak bola untuk diriku ini,dan tidak ada lagi senyuman kemenangan ataupun keberhasilan untuk menjebol gawang kiper lawan untukku.Semua berakhir dalam sekejap mata,hanya karena satu tragedi aku kehilangan segalanya.Mungkin saja jika 'mereka' mau bersabar maka hal ini tidak akan terjadi lagi.Harapanku untuk bermain melawan Tim Terkuat perlahan-lahan meredup dan akhirnya musnah dalam sekejap.

Semua ini ketika diriku mengalami cedera parah di kaki tangan ku dan dokter memvonis bahwa aku tidak akan bisa bermain 'lagi' kecuali diriku mau dirawat secara khusus selama 2 minggu.Namun,mereka terlalu tergesa-gesa untuk menyuruhku berhenti-ah bahkan tidak akan pernah bermain sepak bola lagi.

Jangan tanya rasa sakit yang aku terima saat Pelatih mengeluarkanku dari Tim Jepang.Sakit luar biasa yang sungguh di luar dugaan dan mungkin manusia tidak akan kita untuk menahannya.Selama ini aku selalu setia pada Tim Jepang namun kenapa diriku tega ditelantarkan begitu saja.

Aku pun hanya bisa menitikkan air mataku,ya....aku tidak bisa menangis dikarenakan aku sudah tidak tau bagaimana caranya menangis untuk meredakan rasa sakit hatiku.Sayonara sepak bola Dunia,suatu saat nanti 'kalian' akan menyesal karena telah membuatku seperti ini☺️.

Tsubasa end POV

Sesosok pria dengan tatapan tajamnya sedang berjalan diiringi sesosok pria bermata merah darah sambil terus membacakan agenda-nya.Sesekali sang pria dengan tatapan tajamnya itu menyahut perkataan sang pria dengan mata merah darah.Lalu sang pria itu menaiki mobil Lamborghininya bersama sang pria mata merah darah yang menyandang sebagai wakil ketua Organisasi FBI.

Sementara sang pria satunya adalah Ketua Organisasi FBI yang akhir-akhir ini harus bolak-balik ke stadion ataupun tempat penginapan para pemain Tim di seluruh berbagai penjuru Dunia yang mengikuti Liga tingkat Internasional.

"Kaicho,apakah langkah selanjutnya untuk mengatasi masalah tentang pengeboman di dekat-dekat stadion seperti beberapa hari yang lalu??" tanya Hiwazumi Tomiko formal.

"Turunkan beberapa anggota dari Tim Penjaga Divisi II,lalu perintahkan mereka untuk melakukan formasi 'L'.Itu akan membuat para teroris kebingungan untuk melancarkan aksi mereka". jawab sang kaicho.

"Wakarimashita,kaicho."

Sang kaicho hanya menatap sepintas fuku kaicho lalu ia beralih ke langit biru yang indah dihiasi oleh gumpalan-gumpalan awan tipis.Senyuman datar terpampang di wajah tampan-manisnya itu sambil memejamkan matanya,ia kembali mengatur strategi untuk melancarkan aksi-nya.

Mobil Lamborghini pun berhenti melaju,pintu mobil terbuka secara otomatis tanpa dikendalikan oleh siapapun.Sang kaicho turun dari mobil dan ia disambut oleh petugas keamanan stadion disana,disusul oleh Tomiko,sang kaicho terus melangkahkan kakinya dan ia saat ini sudah berada di ruangan 'pribadinya'.Pihak stadion sengaja menyiapkan ruangan khusus untuk sang Ketua Organisasi FBI dikarenakan mereka juga mengerti bahwa sang kaicho perlu privasi untuk memikirkan strategi dan menenangkan pikiran 'hangatnya'.

"Ho??Lumayan juga Tim Jepang sekarang.....mereka bisa mengimbangi permainan Tim Portugal....." ucapnya kala melihat anggota Tim Jepang yang sebagainya kelelahan karena berhadapan dengan pemain-pemain Portugal yang kuat dan memiliki cadangan stamina tak terbatas.

"Hmmm....???Jadi Kaptennya adalah Wakabayashi-kun.Tapi kenapa wajah Wakabayashi-kun sedikit berbeda yaaaa????"

Disisi lain.



"Oi Wakabayashi,kenapa kau tidak serius tadi???Kau melamun apa???" tegur Kojiro Hyuga,penyerang andalan Tim Jepang.

"Aku serius,Hyuga." bantah Genzo Wakabayashi,Kapten 'baru' bagi Tim Jepang untuk saat ini.

"Tenanglah kalian berdua....jangan bertengkar seperti anak kecil...~ayo kita segera mengganti seragam kita dan beristirahat lalu kita pergi latihan untuk menghadapi Tim Amerika 5 hari lagi....~" ucap Taro Misaki berusaha untuk melerai pertengkaran .



Wakabayashi hanya berguman lalu ia segera mengganti seragamnya dan pergi menuju ke lapangan kembali untuk menyaksikan pertandingan 'rival abadinya' melawan Tim Belanda.Namun tatapan matanya menangkap sesosok pria yang dulunya menjadi rekan Tim seperjuangannya.Tatapan mata Wakabayashi seketika tidak fokus ketika ia melihat wajah-nya yang kini dipenuhi oleh rasa kekecawaan,penyesalan,dan putus asa namun tertutup sempurna oleh topeng muka datarnya.

'T-tidak mungkin itu dia!*menggelengkan kepalanya*.Dia seharusnya berada di Jepang! Wakabayashi!Jangan pikirkan dia lagi...!!!' batin Wakabayashi sambil terus menggelengkan kepalanya.

PRIT!!!PRIT!!!

Lamunan Wakabayashi pecah ketika mendengar peluit tanda pertandingan pertama berakhir, ia pun melihat ke arah Kaisar Muda Jerman,Karl Heinz Schneider yang kini sedang mengelap keringat di wajahnya.Akan tetapi tatapan Kaisar Muda Jerman itu seolah-olah mengarah sang pria yang sempat membuat Wakabayashi kehilangan fokusnya.

'Kenapa Schneider menatapnya dengan hangat???Memangnya dia siapanya Schneider???Ahhhhggg..!!!!Lupakan saja....!!!!' batin Wakabayashi frustasi sambil sedikit mengacak-acak rambutnya lalu ia pergi.

"Genzo Wakabayashi-kun,aku tau kau tadi menatapku....tapi seolah-olah kau tidak menganggap keberadaanku....sayang sekali....~Padahal aku dulu selalu menganggapmu bahkan disaat orang lain 'tidak' menganggap keberadaanmu...." gumamnya sambil menitikkan air matanya yang indah.
































Author Kitsunesama03 kembali dengan akun barunya Adinda-chan123☺️☺️☺️😚😚🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰Gimana???Apakah sudah lebih bagus dari cerita sebelumnya?????👉👈Oh ya kalian juga sudah bisa menebak siapa sang kaicho itu bukan????😏😏😏😏😏😏😏😏.

Kalau belum....Author akan berusaha untuk membuatnya lebih bagus lagi🥺✌️.Jangan lupa vote, comment,dan kalau bisa follow akun Author agar kalian bisa menikmati cerita-cerita Author yang lainnya,silahkan yang mau,Author enggak maksa kok😉.



Oke,Author pamit dulu....~



Semoga kalian menikmati ceritanya....~👏👏👏👋👋👋👋👋

Jiwa Yang Rapuh (Revisi Baru)Where stories live. Discover now