Part 2

460 36 25
                                    

Di dalam lapangan stadion yang awalnya penuh dengan teriakan para suporter kini berubah menjadi teriakan histeris meminta tolong.Kejadian ini bermula disaat Tim Amerika akan menjebol gawang Tim Prancis tiba-tiba suara tembakan terdengar dan hampir mengenai sang Seniman Lapangan,Elle Sid Pierre yang berada di tengah-tengah Lapangan.

Seketika anggota FBI dan aparat keamanan sekitar pun langsung mengevakuasi semua orang lalu segera mencari sang pelaku penembakan tersebut.Terbukti saat ini suara tembakan peringatan terdengar di seluruh penjuru stadion kala sang aparat keamanan meminta pelaku untuk menyerahkan dirinya atau akan ditangkap secara paksa.

Disaat semua orang sedang ketakutan dan kalang kabut, Tsubasa Ozora malah menikmatinya sambil meminum ocha ditemani oleh Senghor yang kini sudah gemetar ketakutan.Senghor pun meminta Tsubasa untuk segera mengevakuasi dirinya namun hanya dengan senyuman manis dan gelengan kepala saja cukup membuat Senghor diam tak berkutik.

"U-ummm....O-Ozora-san,apa-kah ini akan baik-baik s-saja???" tanya Senghor ketakutan.

"Hahhh.....ayo kita keluar saja,dari tadi kau mengeluh terus tentang hal 'ini'.Daripada nanti kau pingsan disini malah bakal lebih repot lagi". jawab Tsubasa sambil menyeret Senghor menuju keluar.

Baru saja berjalan beberapa langkah namun dirinya dan Senghor dihadang oleh sekelompok orang misterius bersenjatakan pistol sejenis shotgun dan handgun,namun dengan santainya Tsubasa melewati mereka semua setelah memberikan mereka hadiah berupa suara retakan tulang-tulang yang indah diikuti oleh Senghor yang hanya bisa terdiam tak berkutik karena jiwanya menghilang entah kemana.

"Ara??Senghor-kun,daijobudesu ka???Kau terlihat pucat". ucap Tsubasa sambil menepuk-nepuk pipi Senghor pelan.

"A-ahh,aku baik!Jangan khawatir...!" jawab Senghor sedikit kaget.

"Jangan berbohong,kau ketakutan bukan??Jika kau takut bilang saja padaku siapa yang menakuti dirimu dan biarkan aku mematahkan tulang-tulangnya seperti sekelompok orang tadi".

Ucapan Tsubasa membuat Senghor langsung bergidik ngeri karena melihat wajah Tsubasa yang suram+senyuman iblisnya muncul.Ia pun hanya bisa berdoa pada Tuhannya dan berusaha untuk tidak mencari masalah dengan Tsubasa Ozora meskipun itu hanya masalah sepele yang bahkan mengalahkan pertengkaran antara kakak dan adek berebutan remot.


"Tsubasa,bisakah kita bicara 'empat mata'??Ada yang hal aku ingin bicarakan padamu". sela Pierre yang entah dari mana muncul.

Tsubasa pun menyanggupi permintaan Pierre lalu ia pun mengekori Pierre hingga tiba di sebuah tempat dimana itu adalah Mansion Rumah yang keduanya(!!!!???!??!).

"Tunggu dulu,kenapa kau mengajakku kesini Pierre??" tanya Tsubasa dengan nada agak datar.

"Kau akan mengetahuinya setelah-/"

"Pierre-kun,jadi dia calon istrimu...astagaaa nakkk...kenapa kau selalu tepat dalam hal mencari sesuatu.....>w<".

"Hmmm...menarik,walaupun dia pria tapi tetap saja dia seperti terlihat seperti seorang gadis".


Tsubasa pun blank seketika mendengar ucapan Ayah dan Ibunya Pierre yang membicarakan apa tadi?Calon istri???Apalah itu, tetapi yang penting kenapa ia bisa-bisanya mudah terseret ke masalah hidup orang???Sejak kapan terakhir kali ia selalu terseret ke masalah hidup orang??

'Terakhir kali sih aku tidak sengaja masuk ke masalah hidup asmara Tomiko dan hampir saja aku nikah Ama dia>~<,sekarang apa lagi?!' batin Tsubasa me-sweedrop-kan masalah barunya itu.



================================


"M-Maaf T-Tuan,N-Nyonya ta-tapi saya tidak ada hubungan apapun dengan P-Pierre-san,A-aku hanya seorang Dokter Umum s-saja yang kebetulan sedang merawat putra anda yang sedang sedikit cedera....J-jadi mohon dimaklumi...." ucap Tsubasa sambil membungkuk 45°.

"Sayang sekali,padahal kau cocok dengan putraku tapi mau bagaimana lagi,maaf ya Pierre kau terpaksa harus berjodoh dengan Keina". ucap Ibunya Pierre dengan nada sedih+kecewa.

"Tunggu dulu!Maaf jika menyela,tapi anda tadi menyebut nama Keina bukan??" potong Tsubasa.

"I-iya,memangnya kena-/"

BRAK!!!!!

Tsubasa langsung tancap gas tanpa pamit sama sekali menuju ke sebuah tempat dimana orang dengan nama Keina itu berada(btw Tsub,kamu itu tidak sopan sekali yaΣ(ಠ_ಠ),Hahhhh...... back to story).Kini Tsubasa dengan posisi kuda-kudanya bersiap untuk menghancurkan tulang-tulang gadis itu.

"Kau sudah siap mati huh, Tsubasa Ozora??" tanya nya sambil tertawa pelan.

"Kau atau aku???" bantah Tsubasa sambil tersenyum.


TRANG!!!!CRING!!!!DUSHHH!!!!BRAK!!!!GUBRAK!!!!BYURRR!!!!!!!!!!!!




"HAH?!"

"Kalian kenapa terkejut berjamaah seperti itu???"

"E-entahlah,pera-saanku t-tidak enak....."

"Schneider???Kau juga merasakan sesuatu?"

"Kau juga Wakabayashi dan juga kalian semua???"

"Bukan hanya kami saja,tapi....semuanya.... ada apa sebenarnya???"

"Semoga saja tidak ada kejadian yang buruk,perasaanku tidak enak".

"Hei Pierre,bukankah tadi kau bersama Tsubasa dan dimana ia sekarang".

"Dia pergi,mengejar gadis yang bernama Keina dan setelah aku tidak tau apapun lagi...."

PLAK!!!!!

"KENAPA KAU TIDAK MENCEGAHNYA PIERRE?!"

"M-Misaki???"

"Sekarang,yang hanya bisa kita lakukan ada berharap pada takdir yang ada......"

"Oi oi,coba kalian jelaskan apa maksud semua ini???"

"Hahhh...jadi seperti ini....."


Selesai menceritakan segalanya

"APA?!?!!ITU MUSTAHIL!!!!ORTU TSUBASA MATI KARENA KEINA MEMBUNUH MEREKA BERDUA?!?!!!!!!!!!"-All.

"Sayang sekali itu benar dan semenjak saat itu Tsubasa menjadi sangat tertutup."-Hyuga.

"Hyuga,bagaimana kau bisa mengetahui semua-/Ahhh...aku mengerti..."-Matsuyama.

"Ada apa Matsuyama?"-Wakashimazu.

".......that,".-Matsuyama.

"Ternyata kau mengetahui juga".-Misugi.

'Tsubasa,kumohon kembalilah ke dunia sepak bola....kami mohon....'-batin All.






























































So gimana"???Nambah misteri kan akur ceritanya???:v,chapter berikutnya akan membahas segala masa lalu Tsubasa so......jadi kalian harus bersabar menunggu Author yang lelet ini untuk up terus;) dan doakan semoga tugas-tugas di dunia ini segera lenyap🥺👉👈

Jiwa Yang Rapuh (Revisi Baru)Where stories live. Discover now