FLASHBACK

415 29 6
                                    

Untuk menambah suasana silahkan play musik yang sudah Author sediakan di awal-awal intor khusus chapter ini oke 👌👆

Semua berakhir ketika pemain jenius asal Jepang mendengar tentang kematian orang tuanya yang diduga korban pembunuhan berantai,jiwanya seketika remuk dan tak dapat diobati lagi.Tetesan air matanya yang deras menetes di antara dua makam bertulis Kodai Ozora dan Natsuki Ozora.

Lalu bagaimana dengan kehidupannya dan adikknya,Daichi Ozora nanti??Tanpa ada kasih sayang orang tua,ia takut jika kala adiknya yang masih kecil menjadi liar dan tak terkendali karena dirinya jarang dirumah dikarenakan harus menghadiri berbagai pertandingan.

Ia pun terpaksa harus izin beberapa kali dari pertandingan dikarenakan menjaga adiknya yang akhir-akhir ini sering kali mengalami demam tinggi.Disaat kala ia dimintai keterangan kenapa ia sering izin, Tsubasa hanya bisa mengatakan apa adanya namun tidak diterima oleh sang Pak Pelatih dan teman-temannya.

Mereka beranggapan bahwa Tsubasa hanya ingin 'numpang nama' saja,mereka selalu menyalahkan Tsubasa ketika bahkan Tsubasa tidak ikut pertandingan tapi Tim Jepang kalah.Hell,Tsubasa juga terkadang butuh waktu untuk melakukan hal lain selain bermain sepak bola.

Lagipula Tsubasa tidak menceritakan kematian orang tuanya pada yang lain,cukup teman-teman orang tuanya dan kerabat terdekat yang tau tentang hal itu.Hingga suatu ketika ia dikeluarkan secara resmi dari Tim Jepang,bahkan saat sudah dikeluarkan pun teman-temannya menambah hatinya remuk karena mengata-ngatai dirinya pengecut,payah,lemah,bodoh,tidak berguna,tidak punya akal, pengkhianatan,dan sebagainya.

Tsubasa hanya bisa apa???Dia hanya bisa tersenyum!Menangis pun percuma karena tangisannya tidak akan di dengar oleh siapapun.Rasa sakit ini bahkan lebih menyakitkan dari luka cedera di bagian kakinya dan tanganku.

Sejak saat itu Tsubasa memutuskan untuk segera mencari lowongan pekerjaan apapun resikonya hingga suatu hari ia bertemu dengan salah satu Mantan Ketua Organisasi FBI, Hiwazumi Ryoko.Dan berkat pertemuan itulah dirinya bisa masuk ke anggota FBI hingga menjadi Ketua Organisasi FBI.

Akan tetapi karena pekerjaannya yang berbahaya,dengan sangat terpaksa adiknya,Daichi harus dititipkan pada ayah dari sahabat baiknya sekaligus menjabat sebagai Wakil Ketua Organisasi FBI,Hiwazumi Tomiko.Beruntung Daichi cukup memahami kondisi sang nii-channya saat itu,sehingga Tsubasa tidak perlu kesulitan untuk membuat Daichi paham.

"Ne,Tsubasa-nii.....apakah nii-chan tidak bisa libur dan bermain dengan Daichi???" tanya adiknya yang kalabitu masih berusia 3 tahun.

"Ahhhh....maafkan nii-chan ya,Daichi.Sayang sekali jatah libur nii-chan belum diturunkan,maaf ya?" ucap Tsubasa sambil mengelus-elus rambut hitam kecoklatan milik Daichi.

"Emmmm..... b-baiklah.....~"

"Daichi,kenapa nada bicaramu aneh?Apa kau sakit,atau-/Daichi Ozora,katakan siapa yang membullymu?"

"A-pa maksudmu nii-chan...a-aku-/"

"Jawab dengan jujur, Daichi Ozora"

Adiknya pun akhirnya menceritakan bahwa akhir-akhir ini ia sering dibully oleh teman-temannya karena pekerjaan sang kakak,namun Daichi bisa apa?Ia sangat membenci harus terlibat konflik sehingga ia pun lebih memilih diam dan bungkam ketika seluruh tubuhnya harus dipenuhi lebam.

Jiwa Yang Rapuh (Revisi Baru)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang