Posessif Dirga

3.9K 362 222
                                    

Votment jangan lupa😍

Happy reading guys😙

               
                      *****

"Arsya maafin aku hiks hiks ...." Syaqila mencoba menggenggam tangan Arsya, namun selalu dihempas dengan kasar.

"Aku tau kamu marah sama aku, tapi tolong jangan sampai persahabatan kita hancur," ucap Syaqilla yang masih menangis tersedu-sedu.

Arsya yang mendengar kata sahabat tersenyum getir. Tanpa diucap dia tau bahwa mereka hanya sebatas sahabat, namun ketika diucapkan mengapa jauh lebih menyakitkan?

Kini Arsya mengetahui bahwa cintanya bertepuk sebelah tangan. Arsya lebih memilih untuk menenangkan diri di dalam kelas, namun tiba-tiba saja Syaqilla menghampiri kelas XII IPA 1. Karena tidak mau jadi bahan tontonan, Arsya membawa Syaqilla ke taman belakang sekolah dan berakhirlah mereka disini.

"Aku gak marah, hanya saja aku kecewa. Kenapa kamu tidak bilang jikalau mempunyai pacar?" tanya Arsya.

Syaqilla bingung ia harus jawab apa sedangkan hubungan diantara Dirga dan dirinya lebih jauh dari sebuah ikatan pacaran.

Arsya tetap berdiri dengan santai memperhatikan gerak-gerik Gadis dihadapannya. Syaqilla yang ditatap secara intens seperti itu malah menunduk dan itu membuat Arsya merasa tidak enak telah membuat gadisnya takut.

" Biarlah aku menjadi orang bodoh yang mencintaimu, namun kamu mencintai dirinya,"batin Arsya.

"Hey aku gak marah kamu kenapa nunduk? Apa pemandangan dibawah jauh lebih indah daripada yang diatas kamu ini?" Arsya merapihkan rambut Syaqilla.

Syaqilla tertegun akan ucapan dan perbuatan Arsya sungguh ia dibuat kagum dengan Arsya. Bisa-bisanya Arsya masih baik padanya sedangkan apa yang ia lakukan pasti membuat Arsya kecewa.

Arsya memeluk Syaqilla dengan erat dan Syaqilla membalas pelukan Arsya tak kalah erat. Mereka meresapi waktu bersamanya mungkin kedepannya waktu seperti ini adalah hal terlangka bagi mereka.

"Arsya, hiks jangan pernah marah sama kila hiks. Arsya kan tau dari dulu Arsya yang selalu sama killa hiks ...." Suara Syaqilla nampak tidak jelas karena suaranya sungguh sangat pelan yang terdengar hanya isakannya saja. Namun pendengaran Arsya cukup tajam jadi ia mampu mendengarkan ucapan Syaqilla.

Arsya melonggarkan pelukannya. Tatapan mereka bertemu. "Arsya gak marah cuman sekarang waktunya Arsya buat nenangin diri dulu, karena gak mudah Arsya nerima kenyataan ini." Arsya mengecup puncak kepala Syaqilla sekilas selanjutnya ia berlalu pergi membawa kesedihan yang tidak bisa diutarakan seperti apa sakitnya.

Syaqilla menatap kepergian Arsya dengan sendu, sahabat masa kecilnya marah padanya dan itu semua karena Dirga. Andaikan Dirga tidak bilang seperti itu semua ini tidak akan pernah terjadi.

"Arghhh kamu jahat ka!" teriak Syaqilla dengan badan merosot di atas rumput. Ia mengacak-ngacak rambutnya frustasi, sedangkan air matanya tanpa disuruh pun sudah turun begitu saja.

                            ****

Di warung Babeh Mamat anggota Geng Asvers sedang berkumpul, karena warung Babeh lah tempat BaseCamp mereka. Bahkan bendera Asvers pun terpasang disana sebagai simbol bahwa itu wilayah mereka.

"BABEH YUHUU RIZKI GANTENG DATANG."

"Berisik bego!" Bara melempar bekas kulit kacang tepat di wajah Rizki.

"BARA ANJING! ITU BEKAS MULUT LO YA NGAKU GAK LO!" Rizki membersihkan sisa kulit kacang di wajahnya.

"Fitnah dosa lo." Bara berucap santai sambil melanjutkan mengupas kacang kulit kesukaannya.

Dirgantara (TAMAT)Where stories live. Discover now