14. Feel something

1.5K 184 32
                                    

while reading this story, it is advisable to listen to " Feel Something by Bea Miller" to get the atmosphere.
.
.
—————

"..."

"Kenapa kau terdiam? Iwaizumi san."

Iwaizumi sungguh tidak dapat membendung amarahnya. Pukulan demi pukulan kini melayang ke wajah dan tubuh Atsumu.

"Sialan, apa mau mu? Hah?"

"Cih, bukankah sudah aku bilang, tanya-"

Belum sempat Atsumu menyelesaikan perkataannya, pelipis wajahnya sudah dihajar duluan oleh Iwaizumi.

"Sabar, kak Iwa.."

"Bagaimana aku bisa sabar, Kageyama. Berurusan dengannya adalah hal yang paling aku hindari karena dia adalah juniorku. Tapi kali ini dia sudah sangat keterlaluan."

Atsumu yang tersungkur kemudian berdiri sambil menyeka darah yang keluar dari pinggir bibirnya.

"Keterlaluan katamu? Sudah berapa kali aku katakan. Tanyakan pada omegamu yang tersayang itu."

Disisi lain, Oikawa terlihat sangat gugup. Ia takut untuk berkata yang sejujurnya, tapi dia juga tidak tahan untuk tidak berbohong.

"Cukup, Iwa chan.. aku sudah bilang. Aku tidak punya niat apapun."

"Oikawa san, aku sarankan kau agar tidak berbohong."

"Aku tidak bohong, Tobio chan! Aku .."

There's a moment of silent between four of them, karena perkataan Oikawa terhenti sejenak. Atsumu menatap Oikawa yang masih terlihat ragu.

"Ah.. aku memang tidak bisa jujur. Iwa chan, aku akan bercerita. Tapi tidak sekarang."

Oikawa menarik tanga Atsumu agar berdiri, lalu berjalan ke arah tempat parkir bersama Atsumu.

"Oikawa! Kenapa? Apa memang rasa dendam mu lebih besar daripada perasaanmu untuk mencintaiku?"

Oikawa tidak berani berpaling atau berkata. Mereka terus berjalan diantara tetesan hujan hingga akhirnya sampai ke mobil Atsumu dan pergi meninggalkan Iwaizumi dan Kageyama dalam kesunyian, tiba-tiba saja langit mendung dan turun hujan, membuat suasana di antara mereka bertambah semu.

"OIKAWA! Tunggu saja! Aku akan melepaskanmu dari penderitaanmu selama ini. Tunggu aku.. Tooru."

Kageyama cuma bisa menatap sayu, kedua pemandangan di hadapannya. Oikawa yang berjalan membelakangi mereka dan Iwaizumi yang tenggelam dalam kesedihan.

"Kak Iwaizumi, ayo berteduh dulu.."

"Oh, maaf Kageyama.. sepertinya aku akan langsung pulang."

"Tapi hujannya.."

"Tidak apa-apa, aku sudah terlanjur basah, kau lebih baik berteduh dulu, Kageyama. Jangan ikuti jejak seniormu yang payah ini ya.."

Iwaizumi mengelus pucuk kepala Kageyama, lalu berlalu pergi ke arah dimana motornya diparkirkan.

"Aku pulang dulu ya.."

"Iya kak, Hati-hati di jalan."

"Ya.."

Iwaizumi berlalu, Kageyama dapat melihat ekspresi wajah Iwaizumi, Ia terluka. Bukan terluka fisik tapi terluka batin dan perasaan.

Bukan karena Oikawa yang lebih memilih pergi bersama Atsumu, tapi karena ia merasa gagal dalam hal melindungi Oikawa. Iwaizumi tau, seharusnya dia bilang pada Oikawa dari awal. Kalau dia benar-benar mencintai Oikawa, bukan karena hubungan yang dipaksakan. Iwaizumi memang mencintai seorang Oikawa sejak awal mereka bertemu.
.
.
.

High School SweetheartWhere stories live. Discover now