Part 13 MELAMAR MU

10K 616 0
                                    

Hola hay. Semoga seneng dengan cerita ini. Selamat membaca!

Yudha POV

Selamat pagi dunia. Pagi ini pagi yang berbeda sangat berbeda. Sedari bangun hatiku sangat berdebar debar memikirkan acara hari ini. Rasanya tak bisa ku jabarkan

Lamaran yang kata orang jawa tembungan maksudnya meminta kepada orang tuanya untuk melamar sang putri untuk menjadi istrinya. Kurang lebih seperti itu.

"Dha" uti memanggil ku

"Iya ti bentar" aku mencari ke arah suara uti

Ternyata Uti duduk di teras minum teh, wah uti ku ini kaya masih muda aja.

"Apa ti?"

"Duduk sini" aku duduk di samping uti

"Kamu udah mantab dan siap to le?" Ucap uti lembut. Uti jangan di tanya lagi dong ti nanti aku tambah degdegan.

"Insyaalah Ti, kalo memang ini jalannya Allah yudha akan menjalaninya dengan ikhlas" uti tersenyum.

"Kamu itu kalo milih emang ngga salah. Azka itu orangnya cantik wajahnya juga hatinya dha. Semoga kalian bisa jadi cucu cucu uti yang anggeng ya le"

"Amin ti"

"Tapi jangan lupa kasih cucu buyut buat uti. Pengen liat besok wajahnya mirip siapa" aku jadi berpikirn aneh aneh kan. Tapi sekarang bukan itu masalahnya karena masalah sebenarnya adalah bagaimana meluluhkan hati Azka

"Uti ni bisa aja"

"Youes sana kamu mandi" aku mengangguk dan meninggalkan uti yang sedang menikmati teh nya
(youes= yasudah)

Walaupun nanti berangkat aku juga pasti akan mandi lagi. Tak munggkin kan aku meminang wanita pujaan ku tanpa mandi. Apa katanya nanti.

Ku guyur badanku dengan air segar. Suasana jogja memang paling jos. Setelah itu aku di panggil umi untuk sarapan.

Dan setelah itu kosong. Bengong di ruang tamu senidrian tak tau mau ngapain lagi, kalau tak memikirkan bagaimana nanti. Eh aku harus latihan vokal dulu.

🌼🌼🌼🌼

Kalian tau sekarang aku sudah berada di mobil bersama papa, umi, uti, bang Robi dan aku. Kami juga mengajak pakdhe , budhe, om, dan bulek yang ada di mobil belakang . Mbak kartika tidak itukut dikarenakan ica masih kecil juga , sedangkan bang haris dan mbak fita sedang berada di luar pulau jawa jadi ya ngga semua ikut.

Aku sudah siap dengan kata kataku nanti. Entah bagus ataukah jelek karena aku tak pandai merangkai kata kata seperti buaya pada umumnya eh. yang penting niatku kepada azka

Jalanan jogja juga tak terlalu macet karena ini masih siang selitar jam sebelas.Keringat ku terus menetes padahal cuacanya tidak panas bisa di katakan agak mendung tapi tidak hujan.

Baju batiku rapih dengan bunga yang ku bawa di tangan untuk pujaan hatiku nanti. Baju ini sama dengan baju Azka berwarna batik yang di dominasi merah maroon menambah kesan tampa nya diriku. Aku duduk di samping kemudi dengan membawa bunga untuk azka nanti.

"Dha ngga usah deg degan udah tenang" ucap bang robi yang fokus mengemudi mobil

"Tau aja bang" bang robi tersenyum.

Kami menemupuh sekitar dua jam jogja-klaten akhirnya sampai di rumah bernuansa modern yang mempunya i dua lantai ini. Betul sekali itu rumah azka.

Disana sudah ramai orang nampaknya. Yang mendominasi laki laki. Mereka semua menyambutku di depan pintu. Fotogarafer sudah bersiap memotret ku dari tadi.

My Story With YouWhere stories live. Discover now