Part 24 LUKA

9.2K 516 5
                                    

Holla Haii.... Update lagi, sebelumnya maaf ya jika ada typo di atara kata yang lain wkwk. Selamat membaca🌻🌻

~Masa lalu biarlah berlalu dengan semua kenangannya di bawa angin yang tak tahu arah kemana ia akan berhenti. Tapi Masa Sekarang akan tetap berjalan meninggalkan bekas luka yang lalu~
Bersamamu Satria Yudha Bimanatara-

Sudah satu bulan ini aku melaksanakan puasa ramadhan pertamaku setelah menikah bersama Mas yudha, menikmati hari hari bersamanya membuatku terlupa akan luka yang lalu. Membuat lembaran baru pada mas yudha, membuatku nyaman berada di dekatnya. Sahur dan buka selalu bersamanya sholat terawih pun juga. Enak ya jika selalu bersama orang yang bisa melindungi kita.

Hubunganku dan mas yudha? Alhamdulilah ada kemajuan yang lumayan bagus, dari mulai membiasakan diri tidak berjilbab di depannya, bercium tangan sesudah sholat, bahkan ia mencium keningku saat akan bekerja. Aku sudah lumayan terbuka padanya. Terbiasa dengan keadaan yang aku berharap akan selalu membaik. Tapi bagaimanapun hubungan baik pasti akan ada ketidak baikan yang akan datang.

Aku sudah lepas kerja dua bulan lalu . Di rumah mengurus suami dan rumah ini, berdiam diri ataukah melakukan halhal yang bermanfaat untukku. Kegiatan persit? Masih aktif aku selalu berkumpul dengan ibu ibu yang lain. Membangun persaudaraan yang sangat erat diantaranya. Oiya istri agus sudah mengandung usianya menginjak enam minggu. Dan iya Nana aku belum bertemunya setelah terakhir di pernikahanku waktu itu. Jadi tiba tiba kangen yah.

Pagi ini aku berada di jogja menikmati puasa terakhir di tahun ini bersama dengan keluarga umi. Semua sanak saudara mas yudha berkumpul di rumah uti sebesar ini. Pantas saja dulu aku berfikir kenapa rumah sebesar ini hanya di tinggali uti dan mbok jum. Ternyata aku sudah mendapatkan jawabnnya yaitu karena agar anak, cucu, ataukah buyut uti semua bisa berkumpul di rumah ini dan cukup untuk semuanya.

"Dek di panggil umi" mas yudha memanggil membuat buyar lamunanku

"Dimana mas"

"Di sini lho" ia memegang dadanya,aku menatap sinis padanya

"hehe iya iya , di ruangtamu sama tante budhe" aku memberikan jempol padanya menandakan siap. Seperti itu saja hubungan kami sudah seperti lelucon, tapi memang didalam pernikahanku dan mas yudha akhir akhir ini banyak humornya jadi makin gimana gitu sama om tentara satu ini.

Ku langkahkan kakiku menuju ruang tamu memang sedikit jauh sih dan kenapa umi memanggil ku padahal disana ada budhe dan tante pak yudha. Aku belum terlalu mengenal dan mengetahui budhe ataukah tante dari pak yudha karena memang banyak.

"Umi"

"Sini nduk duduk" aku pun duduk di antara tante dan budhe serasa sudah menjadi ibuk ibuk ya aku.

"Nanti malem kita semua mau buka bersama di luar nduk. Jadi nggak usah pergi kepasar terus masak, kamu cukup duduk disini aja nimbrung nimbrung sama tante dan budhe mau to nduk" ku kira apa ya Allah.

"Iya mi" dan berlanjut dengan obrolan ibuk ibuk pada umumnya. Membahas ini itu dan lain lain. Tapi untung aku terselamatkan dengan adanya mbak kartika yang mengajak ku ke luar di teras berbincang bincang

Dan yang paling tak suka mbak kartika selalu menggoda aku tentang mas yudha yang tak bisa aku ceritakan kepada kalian. Kebiasaan mbak kartika mah gitu.

Tapi Setelah ica menangis jadi mbak kartika harus menidurkannya. Alahasil aku tak tau apa yang ingin ku lakukan lebih baik aku kembali ke kamar melihat ponselku berniat untuk memanggil para sahabat sahabat ku yang sangat aku cintai dan aku hormati. Siapa lagi jika bukan Nana Dan Manda.

"Iya nanti aku whatsapin tempatnya ya, aku udah bilang sama keluargaku"

"Iya, kamu harus lihat mas yudha, siapa yang dulu nggak mau di kenalin padahal kan perawat tu cocoknya sama tentara" lah kata siapa nggak semua tentara sama perawat kok. Ada yang sama aku cuma orang biasa.

My Story With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang