KARNA IKHLAS

41 40 24
                                    

"Baiklah" ucap ayah lirih, ia sadar bahwa ia tak pantas untuk memaksakan istri nya untuk tetap bertahan.

Arsinta dan Arsyad pun menghargai keputusan Ibunya,

"Meskipun aku tahu bahwa perceraian adalah misi terbesar iblis untuk membuat hancur hidup anak adam didunia ini, tapi saat aku melihat betapa menderitanya ibu dengan pernikahan ini aku mohon semogga ini menjadi keputusan yang terbaik" batin Arsinta.

"Aku tahu ibu sebenarnya sudah sedari dulu ingin pisah dengan ayah namun karna ada aku dan ka Sinta ibu selalu bertahan dalam luka ibu, aku ingin yang terbaik untuk mu Buk" ucap Arsyad menatap ibunya yang akhirnya menumpahkan tangisnya setelah ayah pergi.

Setelah ayah dan Anggara pulang dari rumah Alif akhirnya Arsinta, ibu dan juga Arsyad kembali bergabung bersama keluarga Alif mengobrol bersama hingga lupa dengan kejadian yang membuat nya sejenak bersedih.

Dan akhirnya ibu dan ayah pun resmi berpisah tak ada perebutan hak asuh karna Arsinta dan Arsyad sudah dewasa.

"Ibu" ucap Arsinta dan Arsyad langsung memeluk ibunya setelah keluar dari ruang persidangan.

"Tidak apa apa sayang, ibu ikhlas dengan semuanya" ucap ibu mengelus lembut kepala Arsinta dan Arsyad yang bersandar dibahunya.

"Aku ikhlas saat ia memberi luka, akupun harus ikhlas saat melepasnya aku bisa bahagia tanpanya karna mereka" batin ibu seraya mengecup satu persatu anaknya.

Ibu keluar dengan kedua tanganya digandeng oleh Arsinta dan Arsyad, dan saat berpapasan dengan ayah mereka tetap tersenyum dengan tulus.

"Semogga Ayah sehat selalu" ucap Arsinta sebelum mereka berpisah.

"Terima kasih dan maaf" ucap Ayah menyalami Arsinta dan Arsyad dan kini Ibu sudah tidak lagi mencium tangan ayah ia hanya tersenyum.

Aku tahu bahwa bukan tanpa alasan engkau menempatkan luka dihati ini, semua memiliki alasan, alasan agar keImanan dan Taqwa ku lebih kuat, agar hati ini senantiasa untuk selalu mengigatnya bagaimana pun kondisi nya, terima kasih Ya Allah aku paham bagaimana caranya aku harus bersyukur terima kasih karna luka ku kini tergantikan dengan segala kebahagian tak sia sia aku menghadapi segala luka yang pernah ku dapat yang kini buah kesabaran ku adalah kebahagian.

Lima tahun berlalu, kini usia Arsinta sudah 31 tahun dan Alif 38 dengan bayi kembar yang juga sudah berusia 4 tahun.

"Hati hati sayang" ucap Arsinta melihat Zahra dan anak kembar nya tengah berlari larian saling mengejar.

"Masya Allah, terima kasih ya Allah engkau telah menjadikan ia suami yang baik untuk ku juga anak anak ku jaga selalu keluarga ku ini, Aamiin" ucap Arsinta seraya tersenyum kearah Alif dan anak anaknya.

Sebuah undangan pernikahan diberikan kepada Arsinta oleh salah satu pembantu dirumahnya.

"Anggara" ucap Arsinta.

"Kenapa sayang?" ucap Alif langsung menghampiri Arsinta.

"Lihat ini mas" Arsinta memberikan surat undangan tersebut kepada Alif.

"Masya Allah, Anggara akan menikah dilihat dari nama dan wajah perempuan nya sepertinya bukan dari Negara kita" ucap Alif, Arsinta pun tersenyum mengiyakan.

"Tinggal Arsyad nih" ucap Alif,

"Mas, Arsyad kan masih melanjutkan S2 nya di Jerman doakan saja nanti saat ia pulang membawa calon istri yang Solehah" ucap Arsinta berandai.

"Aamiin semogga ya sayang" ucap Alif seraya merangkul istrinya.

Kini Arsinta dan Alif juga ketiga anak nya tengah bersiap karna akan menghadiri acara pernikahan Anggara yang dilangsungkan di sebuah hotel mewah.

Dengan gaun syari yang panjang hingga menjuntai kelantai Arsinta berjalan diatas red karpet bersama Alif dan ketiga  anaknya terlihat Anggara tersenyum saat melihat keluarga Arsinta.

"Barakallahu laka, wa baraka alaika wa jama'a aynakuma fi khair" ucap Alif sembari menyalami kedua pengantin tersebut.

"Barakallah, semogga menjadi keluarga yang Sakinah, Mawadah, Warohmah" ucap Arsinta tulus.

"Makasih Sin" ucap Anggara haru.

"Sayang ini kakak ku" ucap Anggara memperkenal Arsinta pada wanita yang kini sudah sah menjadi istrinya.

"Assalamualaikum, kakak ipar" salamnya sembari mencium punggung tangan Arsinta, kaget Arsinta dengan sikap istrinya Anggara.

"Waalaikumsalam, selamat yah" ucap Arsinta yang akhirnya membiarkan tangannya dicium oleh istri Anggara.

Terlihat Ibu dan Arsyad juga datang menghadiri acara pernikahan Anggara, Arsyad sempatkan dirinya untuk pulang ke Indonesia demi menghadiri acara pernikahan Anggara yang memang sudah Arsyad anggap seperti kakaknya sama seperti ia menganggap kakak kepada Arsinta meskipun dari ibu yang beda.

Keluarga Arsinta, Arsyad dan juga ibu kini tengah berfoto bersama mempelai pengantin, ayah dan ibu nya Anggara pun ikut berfoto mereka tersenyum kearah kamera dan Jepret gaya konyol mereka pun terlihat dari hasil fotonya.

Lenyap benar benar lenyap luka yang dulu selalu mengaga lebar, senyum terlihat dari orang orang yang Arsinta sayang, tak nampak raut kesedihan dari siapa pun hanya ada kebahagian yang terlihat.

"Terima kasih karna kini Sendu Menjadi Syahdu" lirih Arsinta melihat kearah keluarga besarnya.

Tamat🌈

Pengarang ingin mengucapkan,
Terima kasih karna telah meluangkan waktunya untuk membaca cerita ini, mohon maaf karna masih banyak kekurangan mohon kritik dan sarannya agar saya SEMANGAT lagi untuk membuat cerita dan bisa menghibur hari kalian setiap membaca cerita saya.

Sampai Jumpa dan tunggu cerita saya yang lainnya💖

ALHAMDULILLAH selesai😭,
Semogga dari cerita "Sendu Menjadi Syahdu" ini sekiranya ada sedikit pelajaran yang bisa diambil baiknya dan jangan diambil buruknya, see you next time tunggu cerita aku yang berikutnya yang In Sya Allah masih dalam proses.

SALAM KASIH untuk kalian👼🙋

Sendu Menjadi SyahduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang