64. Enjoy Your Time

14.1K 772 125
                                    

Berhari – hari semenjak kejadian malam peringatan hari tunangan Edward dan Lauren yang kedua tahun itu, hubungan antara Edward dan Lauren semakin merenggang. Sudah berhari – hari juga, Edward selalu pulang terlambat ke rumah mereka dan pergi ke perusahaannya pagi – pagi sekali.

Awalnya, Lauren mengira jika Edward melakukan hal itu karena pria itu sedang memiliki proyek besar yang sangat membutuhkan dirinya. Namun, lagi – lagi semua itu hanya pikiran naïf Lauren. Dari Loco, Lauren tau jika suaminya itu beberapa kali menghabiskan waktunya bersama dengan Claudia

Terkadang, mereka akan bertemu di perusahaan Edward, di rumah Claudia atau di tempat – tempat umum seperti restoran dan café mahal yang pastinya sudah dibooking seluruhnya oleh Edward. Sepertinya, pria itu tak ingin pertemuan mereka diketahui oleh publik. Cih!

Jujur, hati Lauren sangat sakit ketika mendengar hal itu dari Loco. Namun, Lauren sadar jika ia tidak bisa berbuat apa – apa. Pada malam itu, Lauren sendiri yang mengatakan pada Edward bahwa sebaiknya pria itu menghabiskan waktunya bersama dengan Claudia, sebelum pria itu hanya bisa menghabiskan seluruh waktunya di pusara wanita jalang itu.

Namun kali ini, Lauren tak ingin melakukan hal bodoh lagi, seperti menangis atau bahkan bunuh diri. Ia sudah terlalu lelah merasakan sakit yang luar biasa akibat perbuatannya itu, namun, ia tak mendapatkan apa – apa. Ia tetap hidup dan malah bertambah sakit.

Bugh!

Suara pintu rumah yang dibuka dengan kasar membuat Lauren tersentak dari lamunannya. Matanya bergerak dari acara televisi yang sedang ditontonnya menuju ke sumber suara itu.

Lauren langsung mendengus kasar ketika melihat kedatangan Loco dengan tak sopannya ke dalam rumahnya. Semenjak hubungan Lauren dan Edward merenggang, Loco memanglah satu – satunya orang yang rutin mengunjungi dirinya. Selain karena Lauren memerintahkannya untuk mencari keberadaan Alan, pria itu rutin mengunjungi Lauren karena pria itu sangat suka makan di rumah Lauren

"Tidak sopan" cibir Lauren sembari menatap Loco dengan tatapan sinisnya

Loco hanya terkekeh saat melihat reaksi nonanya itu ketika dirinya memasuki rumah mewah itu

"Tidak sopan mana dengan suamimu yang tidak izin terlebih dahulu kepadamu saat ia hendak menemui simpanannya?" ejek Loco dengan ringan sembari melangkahkan kakinya menuju ke dapur rumah mewah itu

"Dia sudah izin denganku" ucap Lauren malas sembari kembali memperhatikan televisi LCD besarnya yang saat ini sedang menampilkan salah satu film horror dengan rating tertinggi di situs review film IMDb, Let The Right One In.

"Dia sudah izin denganmu? Dan kau mengizinkannya?" tanya Loco sembari menaikkan kedua alisnya.

Dengan kedua tangannya yang sedang membawa mangkuk berisi sereal dengan susu, Loco berjalan dengan santai menuju ke sofa yang saat ini tengah diduduki oleh Lauren

"Ya" ucap Lauren pendek seolah – olah wanita itu tidak tertarik dengan topik pembicaraan yang saat ini sedang mereka bicarakan

"Cool! Baru kali ini aku mendengar seorang istri mengizinkan suaminya untuk berselingkuh" ucap Loco yang diakhiri dengan kekehan

"Aku juga tidak sengaja mengizinkannya! Saat itu aku sedang emosi!" ucap Lauren kesal yang hanya dibalas dengan sebuah gendikan bahu dari Loco

"Whatever... Eumh... Jika kau sudah mengizinkannya, lalu kenapa kau uring – uringan seperti ini?" tanya Loco sembari menghempaskan bokongnya di sofa kosong yang tepat berada di samping Lauren

"Siapa bilang aku uring – uringan karena dia?!?" ucap Lauren sembari melemparkan tatapan tajamnya kepada Loco

"Aku. Aku yang bilang" ucap Loco santai

In Your EyesWhere stories live. Discover now