[END] Aishiteru abang bakso!

754 97 70
                                    

Sejenak, pandangan Boruto tertuju pada benda yang tergantung di motor. Dia sempat lupa, padahal benda itu benda yang telah ia siapkan sepenuh hati sejak tadi pagi.



🍀🍀🍀

Boruto berkutat pada adonan bakso yang ia masukkan ke dalam cetakan berbentuk hati. Cetakan yang ia beli pagi-pagi buta, bersamaan dengan rantangnya. Tangannya dengan telaten merapihkan adonan tersebut agar bentuknya sempurna tanpa celah.

Jika pada bakso biasa ada pentol bulat berukuran jumbo, maka Boruto juga akan membuat ukuran yang sama, dengan bentuk lopelope tentunya!

Lantaran tak ada cetakan ukuran besar, terpaksa ia harus membentuk manual dengan tangan. Berjam-jam ia habiskan demi membuat semangkuk bakso spesial untuk orang yang juga spesial.

Setelah berkutat pada bakso dan memastikan rasa kuah agar nikmat tak ada dua, kini Boruto memasukkan hasil mahakarya luar biasanya itu ke dalam rantang merah hati yang juga berbentuk hati.

Sejurus kemudian ia tersenyum, bahkan terkadang menertawakan keanehan dirinya sendiri.

"Lo udah buat gue jadi kayak ABG yang baru ngerasain cinta!"

"Kenapa coba gue mau ngelakuin hal-hal aneh seniat ini buat lo?"

"Disaat cewek lain pada ngasih gue surat dan coklat, lo malah ngasih gombalan receh yang bahkan nggak ada manfaatnya buat gue!"

"Lo dengan seenaknya masuk terus ngacakin kehidupan gue!"

"Dan parahnya gue malah jatuh sama lo!"

🍀🍀🍀


Boruto tersenyum tipis, sangat tipis.

"Lo tau? Gue nggak jualan hari ini."

Sarada cengo mendengar pertanyaan Boruto yang lebih mirip pernyataan.

Ayolah, jelas Sarada tahu. Karena saat ini abang gantengnya tidak sedang berdiri di depan gerobak bakso, melainkan sedang duduk di teras rumahnya. Lantas, mengapa harus bertanya?!

Sejenak Sarada menoleh ke samping, dilihatnya sorot lelaki itu memandang jauh ke depan dengan seutas senyum tipis menghiasi wajah. Entah mengapa melihatnya membuat ia ikut tersenyum.

Boruto yang tak kunjung mendapat jawaban memutuskan untuk melanjutkan perkataan.
"Mulai besok, gue dan yang lain nggak jualan disini lagi."

Sarada ingin bungkam, tapi jika tak ditanya, Boruto mana mau memberi penjelasan. "Kenapa bang? Bukannya awal semester masih lama?"

"Persiapan."

"Maksudnya?"

Boruto menghela, "Gue dan yang lain bakal pindah ke Kampus pusat. Lo tau 'kan kalo Univ kita punya dua kampus?"

Sarada mengangguk.

Jelas dia tahu. Kampus pusat yang dimaksud Boruto itu ada di luar kota, tepatnya di Ibukota Negara. Dan kampus yang sebelumnya Boruto tempati dan yang akan Sarada tempati adalah kampus cabang, yang terletak di pusat kota ini.

Aishiteru Abang Bakso! ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang